Share

Natasya Sakit

last update Last Updated: 2025-07-13 18:02:15

Wika yang sudah datang di kantor pagi ini tak melihat Natasya. Wika sedikit heran, biasanya kalau sakit atau ada masalah, orang yang dihubungi pertama oleh Natasya adalah Wika. Sampai jam sepuluh tak ada kabar dari gadis itu. Wika duduk di ruang kerjanya, namun pikirannya tetap pada Natasya. Ia mulai menyalakan komputer. Apa Natasya telah memberitahu Bu Niar, pikir Wika? Sesaat setelah pikiran itu melintas di kapala Wika, Ia melihat Bu Niar melangkah di koridor antara ruangan di lantai tiga. Wika segera berdiri untuk menanyakan kabar Natasya.

"Pagi Bu Niar," sapa Wika.

"Pagi Mbak Wika. Natasya nggak masuk kantor ya?"

"Iya, Bu. Apa dia sudah minta izin sama Ibu?"

"Nggak ada Mbak. Belum ada dia menghubungi atau mengirim pesan untuk minta izin."

Wika geleng-geleng kepala, "Biasanya dia juga menghubungi saya Bu. Tapi handphonenya dari tadi mati," kata Wika.

"Ya udah, Mbak. Biar saya suruh yang lain membersihkan ruangan lantai dua dan tiga ini."

"Baik, Bu."

Bu Niar melangkah ke arah lif
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Siasat Cinta Big Bos    Siasat Baru Jayadi dan Lena

    Lena melangkah menuju pintu ruangan Jayadi. Ia mengetuk pintu dan tak mendengar jawaban dari dalam. Lena membuka sendiri pintu. Ia melihat Jayadi ketiduran di kursi eksekutifnya. Terbersit rasa kasihan di hatinya melihat bos nya itu. Ia tetap saja masuk dan duduk pada salah satu kursi yang ada dimeja bundar besar. Ia menunggu Big Bos terbangun sambil memainkan handphone. Sekitar sepuluh menit Lena duduk menunggu Jayadi terbangun. Ruangan itu terasa lebih sunyi dari biasanya. Handphone Lena juga disenyapkan sehingga tak ada bunyi notifikasi.Jayadi membuka mata perlahan dan melihat Lena duduk tanpa bersuara. Jayadi mengusap matanya. Ia tersenyum pada Lena. “O, aku ketiduran. Entah kenapa beberapa hari bawaannya capek dan mudah ketiduran,” kata Jayadi sambil meluruskan punggungnya. “Kamu sudah lama masuk?” tanya Jayadi.“Baru sepuluh menit, Pak,” jawab Lena sambil tersenyum.“Oh, ya bagaimana kabar Natasya? Jadi Wika bertemu dengannya?” kata Jayadi membersihkan layar handphonenya dengan

  • Siasat Cinta Big Bos    Ruwet

    Wika datang lebih awal di kantor pagi ini. Ia segera mencari Bu Niar di lantai enam. Wika belum melihat Bu Niar. Ia bertanya pada Norin. "Bu Niar sudah datang?""Sudah Mbak. Kayaknya lagi monitor pekerjaan cleaning service.""Kamu punya nomor handphone Bu Niar?""Punya, Mbak." Norin mengeluarkan handphonenya dari kantong celana. Ia melihat layar handphone dan menyebutkan nomor handphone Bu Niar.Wika mencatat nomor itu dan langsung menghubungi Bu Niar. "Hallo Bu Niar, ini Wika. Bu Niar dimana?""Saya di lantai empat, Mbak. Lagi monitor, Mbak. Ada apa ya?" "Saya ada perlu mau ketemu.""Ya deh, Mbak Wika tunggu saja di ruangan itu. Sebentar lagi aku ke sana.""Oke, kutunggu ya.""Oke, Mbak."Wika segera turun ke lantai tiga kembali. Ia menunggu Bu Niar. Sekitar sepuluh menit Wika duduk dan mulai bekerja, ia melihat Bu Niar datang."Pagi Bu Niar.""Pagi, Mbak Wika? Ada apa?""Aku mau menyampaikan surat dari Natasya.""Surat minta izin sakit ya, Mbak?""Bukan Bu Niar. Surat pengunduran d

  • Siasat Cinta Big Bos    Kesedihan Dua Sahabat

    Wika sampai lebih duluan dari Natasya di kafe itu. Wika naik ke lantai dua kafe dan mengambil tempat duduk agak di pojok. Dari lantai dua bisa melihat ke arah jalan. Ia memesan minuman terlebih dahulu dan duduk menunggu Natasya. Sekitar sepuluh menit Wika duduk, dia melihat kedatangan Natasya dari arah gerbang pelataran parkir kafe. Natasya bergegas ke arah kafe karena ia melihat Wika melambaikan tangan padanya. Ia menuju tempat Wika duduk. “Hai, tak ada kabar berita darimu Nona cantik,” kata Wika sambil memandangi wajah Natasya. “Kamu benar-benar sakit ya kemaren?” Wika terus memandangi wajah Natasya seakan ingin memastikan apakah Natasya benar-benar sakit. “Benar kok. Aku memang demam dan batuk selama dua hari yang lalu.” “Terus mengapa tak berkabar?” Wika masih saja menyelediki sesuatu yang disimpan di balik senyuman Natasya. “Aku memang sakit dan baru mulai pulih hari ini.” Natasya membetulkan duduknya. “Kamu sudah pesan makanan?” tanya Natasya sambil melihat minuman yang

  • Siasat Cinta Big Bos    Kabar dari Natasya

    Pukul sepuluh pagi, Wika tak juga melihat kedatangan Natasya. Ia sedikit gelisah dan bermaksud memberitahukan hal itu pada Bu Lena. Sebelum kedatangan Wika di kantor nampaknya Bu Niar telah menugaskan petugas cleaning service untuk membersihkan ruangan lantai dua dan tiga yang biasa dikerjakan Natasya. Wika ke luar dari ruangannya dan menuju lift. Ia naik ke lantai tiga hendak menuju ruangan Bu Lena. Saat Wika ke luar lift, ia berpapasan dengan Bu Lena.“Mau kemana?” tanya Bu Lena.“Saya mau menghadap Ibu,” jawab Wika sambil tersenyum.Bu Lena akhirnya memutar arah dan melangkah beriringan dengan Wika kembali ke ruangannya.“Ada apa?” tanya Bu Lena sambil membuka laptopnya yang tadi sudah ditutupnya.“Natasya tak juga masuk pagi ini, Bu,” kata Wika dengan nada suara pelan. Bila membicarakan soal Jayadi dan Natasya mereka selalu berbicara dengan berbisik. Lena tak ingin satu orang staf pun yang mengetahui tentang hubungan Jayadi dan Natasya. Hanya dia dan Wika yang dipercaya Jayadi. Ja

  • Siasat Cinta Big Bos    Kesedihan Keluarga Bu Masna

    Natasya hanya diam membeku ketika ditanya Bu Masna."Kenapa tak memberitahu orang-orang di kantor bahwa kamu sakit?" tanya Bu Masna pada Natasya malam hari saat ia sudah pulang jualan. "Tak baik begitu. Semua orang kan jadi khawatir dan bertanya-tanya." Bu Masna berbicara pada Natasya usai memasak sup ayam dicampur dengan sayur-sayuran. Ia sengaja memasak itu agar Natasya lebih berselera makan. Dari kemarin Natasya hanya makan sedikit. Selera makannya jauh berkurang. Bu Masna khawatir putrinya bertambah sakit kalau kurang makan. Bu Masna membawakan sup ayam dalam mangkok dan juga setengah piring nasi putih."Ayo makan lebih banyak. Supaya badan tetap kuat dan cepat sehat." Bu Masna menyendok nasi yang sudah dicampur sup ayam dan menyuapi Natasya. "Lain kali kalau sakit atau ada suatu yang tidak berkenan di hati kita tetap bersikap baik pada orang lain. Apalagi pada orang-orang seperti Pak Jayadi, Bu Lena dan Wika yang sudah sangat baik pada kita," kata Bu Masna sambil menyendok yang

  • Siasat Cinta Big Bos    Jayadi Ikut Pusing

    Saat Wika pergi ke warung mie ayam Bu Masna, Jayadi baru datang di kantor. Ia agak terlambat dari biasanya. Bu Lena segera berdiri menyambut si Bos dan membukakan pintu ruangan. "Pagi, Pak," sapa Lena."Pagi. Kamu pasti terpikir kenapa saya terlambat?" kata Jayadi pada Bu Lena sambil sama-sama melangkah masuk ruangan Jayadi. Lena lalu duduk di hadapan bosnya itu. "Iya, Pak, hehe. Tumben, tak seperti biasanya.""Ada sedikit masalah kemaren. Papa harus dibawa ke dokter dini hari. Dadanya tiba-tiba sesak. Kami pulangnya sudah agak pagi," kata Jayadi sambil mengusap rambutnya. "Memangnya jantung Bapak masih bermasalah setelah pasang ring dulu?" tanya Lena penasaran dengan wajah khawatir."Masih juga bermasalah ternyata. Sebenarnya yang lebih baik, jantung papa diganti saja.""Maksudnya gimana, Pak?""Ya, cangkok jantung."Lena manggut-manggut mendengar Jayadi. Setelah pembicaraan singkat tentang soal keterlambatan Jayadi dan tentang kesehatan Pak Sudarmaji, Lena mulai melaporkan tugas-

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status