공유

Arini Kabur

작가: AgilRizkiani
last update 최신 업데이트: 2023-10-02 20:00:00

"Emang ada camilan apa," jawab Arini. Sebagai nyonya besar yang baru di rumah ini dirinya ingin mencoba segala sesuatu yang ada di sini. Sewa apakah rumah suaminya ini sampai-sampai pelayan menanyakan hal apa yang dirinya inginkan.

"Nyonya Arini memang mau dibuatkan apa? Di rumah ini ada koki yang bisa membuat apa saja," ungkap Nency. Wanita itu menjelaskan dengan ramah.

Berada di rumah ini dirinya seperti berada di dalam kantong Doraemon yang memiliki apapun yang dibutuhkan tanpa harus repot-repot ke luar biaya dan juga jauh-jauh pergi. Dulu impiannya hanya satu dirinya hanya menginginkan untuk memiliki kantong Doraemon agar bisa memenuhi semua keinginannya, sekarang dirinya merasakan hal tersebut.

"Mau salad buah, tapi banyakin keju, mayonaisenya sedikit saja. Buahnya apa saja boleh aku suka semua buah," papar Arini.

"Baik, Nyonya." Nency segera memerintahkan pelayan dapur untuk menyiapkan permintaan Arini. Wanita itu asyik menonton Drakor, di atas ranjang.

Tak butuh waktu lama seorang pelayan wanita membawakan satu mangkuk salad buah yang tadi diinginkan oleh Arini. "Ini, Nyonya." Tak lupa meja makan khusus di ranjang pun dibawakan.

Arini menoleh ke kiri dan kanan, dirinya merasa tidak nyaman karena terus diperhatikan oleh pelayan bahkan kini di kamarnya ada 5 orang pelayan. "Kalian memang tidak memiliki pekerjaan, ya? Kok tetap berdiri di kamarku. Pergi saja, aku risih kalian semua berada di sini," ujar Arini.

Nency segera memberikan perintah kepada pelayan lainnya untuk segera keluar. "Nyonya, sudah tidak memerlukan apa-apa lebih baik kita pergi." Lalu dirinya pun melangkah mendekati Arini dengan mengatakan jika sang nyonya membutuhkan sesuatu segera menghubunginya saja.

Arini mengangguk paham. Lalu dirinya segera mengunci pintu kamarnya. Akhirnya ia memiliki privasi juga untuk sendiri.

Wanita itu sudah tiga jam lamanya menghabiskan waktu di kamar, tetapi tidak membuatnya tertidur. Sudah merubah posisi berulang kali pun tetap sama. Arini menghela napas panjang, dirinya tidak pernah seperti ini. Ia adalah wanita yang menyukai kesibukan santai seperti ini membuatnya sakit kepala.

Arini segera mematikan televisi, lalu melangkah menuju balkon. Halaman rumah El sangatlah luas. Dari atas balkon dirinya bisa melihat seluruh halaman dari samping ada kolam renang yang belum pernah dirinya kunjungi sebelumnya, dari kamar ini juga dirinya bisa langsung melihat jalanan.

"Bosan! Bosan!" Arini terus mendumal kesal.

Netra Arini terfokus pada sesuatu yang ada di jalan, dirinya berteriak lalu segera berlari.

Arini berlari keluar dengan tergesa-gesa, menuruni anak tangga dengan sangat cepat. Panggilan dari para pelayan pun tidak dirinya jawab.

Sampai-sampai semua pelayan memanggilnya dan mengukur Arini berlari.

"Nyonya mau ke mana!"

"Nyonya!"

Arini berlari ke arah gerbang dan meminta security untuk segera membukakannya. "Pak, cepat buka!" seru Arini.

***

Mata Elsyam membulat saat melihat Arini berlari dari balkon menuju luar. Dirinya memang sengaja memasang CCTV di seluruh ruangan rumah untuk bisa memantau keadaan walaupun dirinya sedang tidak ada di rumah. Begitu juga di dalam kamar ia dapat melihat apa yang tengah dikerjakan oleh Arini.

"Mau ke mana dia?"

Elsyam pun segera bangkit, bahkan dirinya segera meninggalkan ruangan rapat tanpa sepatah kata pun.

"Pak mau ke mana?" tanya Rido.

Elsyam heran, apa yang membuat wanita itu berlari sangat cepat menuju luar sampai-sampai diikuti oleh seluruh pelayan.

Apakah Arini kabur?

"Aku harus pulang terlebih dahulu," ujar Elsyam.

"Kau yang menggantikan aku rapat, ya, seluruh kebijakan sudah kusalin dalam dokumen biru," ungkap Elsyam.

Lelaki itu segera melepaskan kancingan jas, lalu dirinya segera berlari ke arah mobil yang tengah terparkir. Walaupun jabatannya sangat tinggi di perusahaan pusat perbelanjaan ini, tetapi Elsyam tidak pernah mau menggunakan jasa supir. Selagi dirinya masih bisa melakukan sendiri dirinya tidak akan merepotkan orang lain.

"Mau ke mana dia," ucap Elsyam.

Elsyam segera membelah jalanan kota dengan sangat cepat. Ia takut jika Arini mengambil kesempatan untuk melarikan diri saat dirinya tidak ada. Dirinya memang sengaja meminta agar wanita itu tetap di kamar, karena dunia luar tengah mengincarnya apalagi ia tahu bagaimana sikap Haruni. Wanita berhati iblis itu dirinya yakin pasti tengah menyusun rencana untuk menyakiti Arini karena dirinya merasa bahwa tempatnya telah direbut oleh istri keduanya itu.

Tak berselang lama Elsyam sudah memasuki jalanan rumahnya. Ia melihat kesembilan pelayannya tengah duduk berjejer di pinggir jalan di bawah sebuah pohon rindang.

"Tuan Muda." Para pelayan menunduk memberikan hormat kepada Elsyam yang baru saja turun dari mobil.

Elsyam menatap ke arah Arini yang tengah asyik menikmati semangkuk bakso bahkan tidak menyadari kedatangannya. Lelaki itu berdehem, tetapi tidak juga menarik atensi sang wanita.

"Arini," ucap Elsyam.

Arini menoleh lalu ia memperlihatkan barisan giginya. "Eh Tuan Elsyam." Wajahnya terlihat terkejut dan juga heran.

Senyuman di bibir hari ini perlahan memudar, saat melihat wajah serius dan si suaminya itu. Arini memang belum terbiasa dengan tatapan Elsyam yang seperti akan menerkamnya.

"Tuan mau bakso juga?" tanya Arini. Wanita itu berbasa-basi menawarkan semangkuk bakso yang sedang dirinya nikmati.

Elsyam menggeleng, jadi hanya gara-gara bakso membuat wanita itu berlari dari balkon yang membuat para pelayan mengikutinya dan juga membuat dirinya meninggalkan rapat.

"Arini bisa tidak, kau jangan membuatku sakit kepala? Kau berlari dari balkon tanpa henti seperti mengejar pencuri hanya karena ingin makan bakso?" 

Arini mengangguk, ya, tadi saat di balkon dirinya melihat pedagang bakso keliling. Namun, nahas rumah Elsyam yang besar itu membuatnya kehilangan jejak tukang bakso keliling, tetapi dirinya senang karena masih ada tukang bakso yang mangkal.

"Kok Tuan bisa tahu? Jangan-jangan Tuan mengawasiku, ya?" tanya Arini.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Penuh Bahagia

    "Selamat, ya," ujar Arini. Wanita itu merentangkan tangan kepada sang kakak dan juga Santira.Abraham benar-benar merasa heran dengan reaksi yang diberikan oleh adiknya itu. Walaupun demikian, dirinya tetap saja membalas ucapan selamat dari adiknya tersebut.Arini juga langsung saja memberikan pelukan kepada Santira.Bu Widuri yang sejak tadi terheran-heran dengan kehadiran wanita yang dahulu hampir saja bertunangan dengan anaknya itupun, tidak tahan lagi dan akhirnya bertanya sebenarnya ada apa semua ini.Abraham langsung saja menjelaskan semuanya, perihal peristiwa dahulu tentang penculikan Elsyam dan tentang penangkapan Yordan yang semua itu dibantu oleh Santira. Dirinya memang ingin membersihkan cap buruk tentang calon istrinya itu di mata orang-orang. Mereka hanya mampu melihat Santira yang dulu saja, padahal Santira yang sekarang sudah sangat jauh berbeda."Mungkin semua orang memiliki masa lalu buruk, tetapi semua orang juga bisa berubah. Kita hanya manusia biasa, bukan Tuhan y

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Menikah

    Arini yang baru saja meninggalkan kursi, ia langsung berpapasan dengan kakaknya Abraham yang tengah menggendong sang putri."Kenapa maksain harus menggendong, sedangkan tangan Kakak saja masih sakit seperti ini." Arini langsung saja merebut Elea dari gendongan kakaknya, ia takut jika sakit di tangan kakaknya semakin parah dan juga dirinya takut juga sang anak terjatuh.Abraham, hanya menyengir saja walaupun tangannya memang masih sakit. Namun, dirinya sudah sangat merindukan sang keponakan. Ia benar-benar sudah tidak tahan lagi menahan rasa rindunya maka dirinya tadi langsung saja menggendong Elea walaupun tangannya memang masih sangat sakit. "Aku hanya merindukannya, aku ya jamin dia tidak akan jatuh kok Arini."Elsyam dan juga Ridho, tiba-tiba muncul dari belakang. Mereka berdua tengah asyik mengobrol satu sama lain. Keduanya juga langsung berhenti tepat di sisi Arini dan juga Abraham."Ada apa Sayang, kenapa marah-marah seperti itu?" tanya Elsyam.Arini langsung saja menatap ke ara

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Arini Melunak

    Elea, gadis berpipi gembil itu tampil dengan cukup menawan. Balutan gaun putih, lalu rambut yang diikat dua benar-benar membuatnya nampak begitu seperti boneka hidup. Orang-orang yang melihat putri dari Arini itu pun mereka terlihat sangat gemas. Apalagi Elea anak itu selalu tersenyum ramah kepada siapapun orang yang menyapanya."Anaknya Pak Elsyam benar-benar sangat cantik."Arini dan juga suaminya memang tengah menghadiri sebuah acara besar tahunan. Di mana, di sana banyak sekali rekan-rekan bisnis dari Elsyam. "Sini biar aku yang gendong." Elsyam merentangkan tangannya, ia langsung saja mengambil putrinya ke dalam gendongan. Tak mungkin dirinya melepaskan Elea, di tengah-tengah keramaian seperti ini.Elea memang sering diajak untuk menghadiri acara-acara penting perusahaan dari ayahnya. Karena si kembar sudah sering menolak, mereka memiliki kegiatan lain dan lebih senang bersama dengan kakek neneknya karena selalu mau menuruti keinginan mereka berdua. Sedangkan, Elea lebih memilih

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Kecelakaan

    "Bagaimana keadaannya?"Arini bertanya kepada seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan kakaknya itu. Tadi memang suaminya ditelepon oleh pihak rumah sakit jika Abraham mengalami sebuah insiden kecelakaan. Mereka berdua langsung saja menuju ke rumah sakit, karena memang hanya mereka berdualah pihak keluarga dari Abraham.Dokter mencoba menenangkan Arini yang terlihat begitu panik, memang saat suaminya menjelaskan jika pihak rumah sakit menelpon dirinya karena Abraham kecelakaan. Wanita itu langsung saja menjadi begitu sangat khawatir kepada kakaknya tersebut."Pasien sudah boleh dijenguk, mungkin untuk beberapa hari ini dia hanya perlu waktu untuk istirahat saja."Arini menggangguk begitu juga dengan Elsyam mereka langsung saja memilih untuk masuk ke ruangan di mana Abraham dirawat.Wajah panik dari Arini berubah seketika menjadi masam lagi, saat melihat seorang wanita yang tengah berdiri di samping kakaknya itu.Abraham pun langsung saja menoleh ia melihat Arini dan juga suam

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Arini Merajuk

    Setelah Arini berhasil menidurkan sang putri, yang memilih untuk bermain dengan ponselnya. Di seberang dirinya ada Elsyam yang tengah berkutat dengan laptopnya.Lelaki itu memang sudah paham bagaimana cara menangani amarah sang istri, ia memilih untuk diam karena jika dirinya terus berkata pasti hari ini akan semakin marah dan kesal saja. Dirinya yakin jika esok pagi pasti amarah dari istrinya sudah reda maka dari itu ia memilih untuk diam.Arini pun memilih untuk melihat-lihat aplikasi orange tempat di mana dirinya berbelanja bahkan 1 bulan ia bisa menghabiskan puluhan juta karena menurutnya. Lebih baik berbelanja online karena ia tidak perlu harus repot-repot datang ke toko dan memilih, mungkin bedanya jika berbelanja online kita harus sabar menunggu.Ia tidak mempedulikan tentang pesan-pesan yang dikirimkan oleh kakaknya itu. Dirinya masih sangat marah dan ia juga tidak bisa berpikir dengan jernih untuk saat ini. Maka dari itu hal ini memilih untuk diam daripada ia berkata dan just

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Terbongkar

    Elsyam memegangi Arini, ia takut jika sampai istrinya itu justru berbuat yang tidak-tidak kepada kakaknya. Tatapan dari Arini benar-benar terlihat begitu murka kepada kakaknya itu, sejak tadi Ia terus saja menuntut sang kakak untuk menceritakan semuanya."Aku tidak menyangka jika selama ini Kakak bisa membohongi adiknya sendiri sampai sebegitu lamanya," ungkap Arini.Abraham yang sejak tadi terus saja diberondong pertanyaan oleh Arini pun, ia benar-benar perangainya sebagai orang yang tegas langsung sirna seketika di hadapan Arini. Memang sejak dirinya mengetahui jika Arini adalah adiknya, ia benar-benar menganggap Arini seperti ibunya sendiri, apalagi saat adiknya marah wanita itu pasti akan sangat sulit untuk dibujuk.Lelaki itu sejak tadi berusaha memberikan isyarat kepada Elsyam, ia berharap jika adik iparnya itu dapat membantu.Arini masih menatap tajam ke arah mereka berdua. Ia tidak menyangka jika ternyata mereka bisa menyimpan rahasia yang begitu besar, pantas saja selama ini

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status