공유

33 Mertua

작가: Chykara
last update 최신 업데이트: 2025-01-15 20:36:21

"Terima kasih ya mas... Mbak... Untuk dua hari ini, pengajian dua hari yang lalu dan soft opening hari ini pasti sangat melelahkan," Namiya berdiri di depan staff restoran nya yang memiliki usia di atas diri nya.

"Soft opening sudah berjalan dengan lancar hari ini, dan mulai besok kita akan memulai perjuangan yang sesungguh nya, semoga restoran kita bisa di nikmati pelanggan dan memiliki banyak pengunjung setiap hari nya"

"Seperti yang saya bilang sebelum nya, selain kita harus mempertahankan cita rasa yang kita miliki, satu hal lagi yang terpenting adalah service kita pada pelanggan, kita harus memperlakukan pelanggan kita dengan baik," ucap Namiya.

"Baik buk..."

"Kalau gitu untuk hari ini kalian pulang lebih awal, beristirahat yang cukup bersiap untuk menyambut hari baru kota esok hari, oh iya... Itu ada sedikit bingkisan, bawa pulang dan makan bersama keluarga di rumah" ucap Namiya.

"Terima kasih buk... Kami pamit..." ucap para staff yang satu persatu berlalu meninggal menuju ruang
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Anak Untuk Maduku   76

    "mom... jadi bunda benar benar sudah meninggal ya?" Niscalla yang sedang di tidur kan oleh Namiya di ranjang nya bertanya lirih. "Kenapa Niscalla bertanya kayak gitu? memang nya Niscalla tau apa arti nya meninggal dunia?" tanya Namiya sambil mengelus punggung sang putra yang tertidur miring memeluk pinggangnya. "tau... meninggal itu adalah saat bunda tidak sakit lagi karena bunda sudah bersama Allah, dan Niscalla tidak akan pernah bertemu lagi sama bunda" ucap nya dengan suara bergetar. "apa Niscalla sedih? Niscalla merindukan bunda?" tanya Namiya. sang putra tidak menjawab tapi Namiya bisa merasakan anggukan kepala Niscalla di dada nya. "apa Niscalla tau, walaupun bunda udah bersama Allah, tapi bunda masih bisa melihat Niscalla, jadi Niscalla harus jadi anak Sholeh, jangan tinggalkan sholat, jangan lupa doakan bunda selalu bahagia bersama Allah " ucap Namiya "apa jika Niscalla banyak berdoa bunda akan masuk surga?" tanya Niscalla. "tentu saja, karena Allah sangat menci

  • Anak Untuk Maduku   77

    Tangisan pilu Niscalla terasa mengiris hati Namiya dengan silet kala tubuh Moana yang sudah di balut kain putih di turunkan ke liang lahat. Namiya merasa hancur melihat tangis sang putra, satu-satu nya hal yang bisa dia lakukan hanya bisa memeluk erat sulung nya itu. Saat prosesi pemakaman itu selesai Niscalla tertidur di bahu Namiya, kelelahan karena terlalu banyak menangis. Saat satu persatu pelayat meninggalkan area pemakaman yang berada di komplek pemakaman elit di puncak sebuah bukit hijau itu hingga menyisakan keluarga inti saja. "Eyang pamit dulu," Winarti Nugraha pamit pada Allarick yang masih berlutut di dekat makam mbak Moana dengan tangan terangkat karena masih mengirimkan jutaan do'a buat sang istri. "baik eyang" ucap Allarick singkat sambil mengusap kan tangan nya ke wajah sebagai penutup do'a. "oh iya, eyang tunggu kamu di rumah utama, banyak yang harus kita bahas setelah ini tentang masa depan kamu dan Niscalla" ucap Eyang Winarti. "Aku tidak akan datang ey

  • Anak Untuk Maduku   76

    "Mommy nggak papa bilang gitu sama nenek nya mas Al?" tanya Namiya sambil berjalan ke satu kursi di lorong yang panjang. "harus Nin... dia benar benar sudah keterlaluan, bagaimana pun kamu tetap menantu mereka, tidak seharusnya kamu di hina seperti itu, jika Allarick mendengar tadi, dia pasti melakukan hal yang sama dengan yang mommy lakukan" ucap mommy Noura dengan santai. "kalau dia kenapa napa gimana? mommy bisa di salah kan oleh semua orang" ucap Namiya sambil melirik Oma Allarick yang sedang di tenangkan oleh anak dan menantu nya dengan ekor mata nya. "tenang aja, kita di rumah sakit, kalau ada apa apa bisa langsung di periksa, kalau memang hal buruk terjadi ya udah anggap saja itu takdir, mommy yakin nggak ada yang akan menyalahkan mommy, yang ada mereka akan berterima kasih sama mommy" ucap mommy Noura dengan santai sambil duduk bersandar di kursi yang terasa sangat dingin. Namiya ikut diam dan kembali menatap sisi lain dengan ekor mata nya, perlahan dia melihat ibu Nas

  • Anak Untuk Maduku   75

    "Saya terima nikah dan kawin nya Namiya Anggraini binti Burhan dengan mahar nya tersebut di bayar tunai..." Allarick menjawab dengan suara yang jelas walaupun bergetar dan tercekat di tenggorokan nya "Alhamdulillah..." lirih suara Moana terdengar penuh kebahagiaan. "karena secara negara kalian masih terikat pernikahan, tidak ada hal lagi yang harus di perbarui dan di catat, jadi saya pamit dulu" ucap pak penghulu "terima kasih banyak pak, sudah bersedia di panggil tengah malam gini, " ucap Allarick "Sama sama pak, kalau begitu saya pamit ya" ucap bapak tersenyum sebelum keluar dari ruang HCU di ikuti dokter dan perawat laki laki yang menjadi saksi ijab qabul rujuk Namiya dan Allarick "makasih ya dek... sekarang kalian udah suami istri lagi, mbak udah lega, jika nanti janjian mbak datang mbak nggak akan punya beban lagi" ucap Moana "mbak... aku mohon jangan bilang gitu, aku takut mbak, aku belum siap kehilangan mbak Moana, Niscalla juga masih membutuhkan bunda nya" ucap Namiy

  • Anak Untuk Maduku   74

    Namiya menekan gas sedalam yang dia bisa, baru sebentar rasa nya dia tertidur tapi panggil telpon dari sang suami yang meminta nya ke rumah sakit membuat rasa kantuknya hilang entah kemana. Namiya merasa perasaan nya bercampur aduk, perasaan tidak enak menyelubungi hati nya yang berdebar dengan keras. setelah memarkir mobil nya, Namiya berlari ke ruang HCU di lantai dua rumah sakit. sesampai nya di sana Namiya sangat kaget karena banyak nya orang di sana, Namiya melihat sosok ayah dan ibu tiri Allarick yang sempat berkenalan beberapa bulan yang lalu. ada juga mommy Noura dan dua anak gadis yang seperti nya adalah adik adik tiri nya Allarick. Juga seorang wanita uzur yang duduk di atas kursi roda dengan wajah judes menatap Namiya. mereka semua terpekur duduk di atas kursi besi dengan ekspresi Kacau. "Miya... kamu udah datang?" saat melihat kedatangan Namiya mommy Noura dan ibu Nastiti langsung berdiri menyambut nya kedatangan nya. "ayo masuk, di dalam ada Allarick, Moana udah

  • Anak Untuk Maduku   73

    Namiya merasa tubuh nya luruh, dia memang tau dari fisik nya saja Moana terlihat sudah sangat parah. terbaring di ranjang dengan jarum jarum yang menusuk kulit nya yang tipis. selang oksigen melintang di atas bibir membantu nya untuk bernafas, walaupun masih terlihat kesusahan karena sosok nya yang sudah ringkas. bahu nya turun naik bernafas dengan kesusahan walaupun sudah mendapatkan bantuan dari selang oksigen yang menderu dengan yg deras. "mbak..." "Dek... Niscalla butuh ibu, Niscalla butuh ibu nya, saat mbak pergi nanti siapa lagi yang pantas menjadi ibu Niscalla kalau bukan kamu ibu kandung nya." "apa kamu sanggup membayangkan Niscalla hidup di bawah asuhan ibu tiri, tapi kali ini ibu tiri nya pasti akan memiliki anak sendiri, tidak seperti mbak yang tidak punya rahim ini" "apa Niscalla akan bisa memiliki kasih sayang dari wanita itu?" ucap Moana. "aku bisa mengambil kembali hak asuh anak ku mbak jika memang hal seburuk itu terjadi, tapi aku yakin mbak Moana pasti

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status