Dua hari yang gelap dan kabur. Itulah yang terakhir kali William ingat sebelum matanya perlahan-lahan terbuka di ruangan putih yang terang. Bunyi perangkat medis dan aroma antiseptik mengisi udara, memberikan kesan bahwa William berada di ruang perawatan rumah sakit. Ia merasa pusing dan tubuhnya terasa lemah saat ia mencoba bergerak.
Berusaha untuk mencoba menyadari apa yang terjadi. Ia mengingat kecelakaan yang menimpanya saat tertabrak mobil. Rasa sakit di tubuhnya mulai terasa, tetapi ingatan lain mulai merasuki William. Kenangan pahit beberapa menit sebelum tertabrak mobil.
‘James mempermainkanku lagi.’ William tertunduk, merasa kesal karena tidak memiliki kekuatan untuk melawan. ‘Jika saja aku kaya, aku mungkin tidak akan berakhir seperti ini.’
‘Tetapi, apakah dampak dari tabrakan itu berpengaruh pada penglihatanku?’
William melihat jendela aneh di depan mata. Saat ia berusaha untuk meraihnya, tangan pemuda itu tembus begitu saja.
「Selamat! Tuan William Juanda telah mewarisi sistem.」
「Hadiah Pengenalan telah dikirim. Apakah anda ingin membuka hadiah tersebut?」
Ia membuka-tutup mata, namun jendela misterius itu tidak kunjung menghilang seperti meminta William untuk membuat keputusan pada pertanyaan tersebut. Di sana, tertulis kata ya ataupun tidak, menarik rasa penasaran untuk menekan salah satunya.
‘Aku akan tahu ini nyata atau tidak dengan menyentuhnya langsung, kan?’ batin William, dengan ragu-ragu menggerakkan tangan ke udara, dan mengarahkan telunjuk ke kata 「Ya」.
「Selamat! Tuan William Juanda telah mendapatkan uang tunai senilai 100 juta dan hadiah kamar ekslusif VIP di rumah sakit hingga pulih. Selama proses pemulihan, Tuan William mendapatkan keringanan untuk tidak menyelesaikan misi harian dan tetap mendapatkan hadiah.」
Tring!
Suara ponsel berdering di atas nakas. William segera meraih ponsel, melihat sebuah pesan dan terpaku pada layar ponsel. Dengan tiba-tiba tangan pemuda itu gemetar. Matanya membelalak tak percaya saat melihat angka yang tertulis: uang senilai 100 juta telah berhasil ditransfer ke rekening anda.
Hatinya berdebar kencang dan pikirannya berkecamuk. Dia tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. “100 juta rupiah?” gumamnya pelan, seolah ingin memastikan dirinya tidak sedang bermimpi.
Lama-kelamaan, rasa syok mulai berubah menjadi kebahagiaan yang tak terkira hingga mampu meredam rasa sakit yang ia rasakan. William tersenyum lebar, gembira, dan terharu sekaligus.
Dia tidak menyangka akan menerima jumlah uang sebesar ini. Pikirannya mulai melayang ke masa depan dan segala kemungkinan yang bisa dia lakukan dengan uang sebanyak itu.
Sambil memegang ponselnya erat-erat, dia menyadari bahwa dengan uang itu masalah tagihan kuliah yang telah menunggak beberapa bulan, dan hutang dapat teratasi.
“Ini sungguhan.”
Namun, kejutan tidak berakhir di sini. Telinga William menangkap kebisingan di luar ruangan, merasakan kedatangan orang lain menuju kamar dan segera merapikan diri.
Staf rumah sakit yang terburu-buru masuk ke dalam ruangan rawat William dengan napas tersengal-sengal. Mereka tampak cemas dan sedikit terkejut saat melihat William yang sudah terjaga dari koma.
“Tuan William, anda sudah sadar?!” Keterkejutan mereka dengan cepat beralih dengan kecemasan, orang itu kembali melanjutkan dengan suara tergepoh-gepoh, “Kami merasa sangat bersalah telah membiarkan anda mendapatkan perawatan di kamar biasa. Kami baru saja mendapatkan informasi kalau anda seharusnya berada di kamar VIP dengan segala fasilitas dan perawatan terbaik!”
William tersenyum lembut, mencoba menenangkan staf rumah sakit yang tampak panik. Sekali lagi dia bergumam, “Ini memang sungguhan!”
**
「Hadiah penyelesaian misi harian 100 Poin Sistem dan uang tunai senilai 10 juta telah dikirim ke dalam rekening. Catatan: kondisi khusus telah diterapkan dengan memperhitungkan kondisi anda saat ini.」
Kerutan muncul di dahi William saat ia menerima notifikasi sistem. Entah bagaimana, dia bisa mengetahui arti dari Poin Sistem tersebut.
“Kalau tidak salah, Poin Sistem bisa ditukarkan dengan berbagai hal, kan?”
「Poin Sistem adalah mata uang sistem yang didapatkan setelah menyelesaikan misi harian. Pengguna dapat menukar Poin Sistem di Toko Sistem dengan berbagai hal, termasuk barang mewah, obat-obatan, ataupun kemampuan sehari-hari.」
William menggangguk, membuka Toko Sistem dan menggali lebih banyak informasi tentang benda yang dapat bisa dia tukarkan. Perasaan kaget kembali menyelimuti William saat ia mengetahui keterampilan memasak chef dengan standar internasional ataupun ahli matematika juga bisa didapatkan dari menukar poin.
“Ini seperti cheat.”
Ia berbicara dengan canggung, namun dengan tiba-tiba tubuh William kembali merasakan rasa sakit. Dari punggung hingga ke kaki, ia sulit untuk merasa nyaman sekalipun sudah berbaring dan mendapatkan perawatan.
“Jika saja ada kemampuan regenerasi ....”
Ia dengan penuh semangat menyelam lebih dalam di Toko Sistem untuk menemukan kemampuan regenerasi. Secepat William menyadari ia bisa menukar poin, secepat itu pula harapan pemuda tersebut jatuh ke dasar.
“Sepuluh ribu Poin Sistem untuk meningkatkan kecepatan regenerasi?!”
William menghembuskan nafas pasrah, tidak ada yang bisa dia lakukan. Regenerasi Super Cepat terlalu mahal untuk dibeli dan membutuhkan seratus hari penyelesaian misi harian. Keburu dia sembuh baru bisa mendapatkan kemampuan tersebut.
Ting!
Suara berdenting dengan tiba-tiba terdengar di telinga, membuat William mengedarkan pandangan ke notifikasi sistem.
「Tuan William dapat menukar Poin Sistem saat ini dengan Ramuan Penyembuh tingkat rendah senilai 100 poin.」
「Ramuan Penyembuh Tingkat Rendah.
Ramuan ini mampu memulihkan berbagai macam luka ringan, mempercepat regenerasi tubuh, dan mengurangi rasa sakit. Kualitas cukup rendah sehingga efek yang diberikan tidak terlalu besar.」
「Apakah anda ingin membeli Ramuan Penyembuh Tingkat Rendah?」
Tidak ada basa-basi, William langsung membeli ramuan tersebut. Saat ia menerima notifikasi pembelian telah diselesaikan, ia merasa bingung bagaimana sistem akan mengirim ramuan tersebut, berbeda dengan cara kerja pengiriman uang.
Pertanyaan William dengan cepat terjawab setelah sebuah cahaya menyilaukan muncul dari dalam nakas. William tidak memiliki pilihan lain selain mengatasi rasa penasaran dengan membuka laci dan menemukan sebuah botol misterius dengan cairan kental aneh berwarna ungu di dalamnya.
Ia meneguk air ludah saat mendapati penjelasan untuk botol tersebut—benar adalah Ramuan Penyembuh Tingkat Rendah.
Meneguk air ludah, William membuka botol dari ramuan tersebut, dan meminumnya dengan sedikit rasa takut. Berbeda dengan yang William bayangkan, rasa dari ramuan tersebut membawa dia mengenang masa kecil, ketika dia mendapatkan sirup demam dari nenek. Perisa stroberi yang dominan cenderung disukai oleh anak-anak adalah rasa dari ramuan mencurigakan tersebut.
Efek dari ramuan tersebut ternyata bekerja lebih cepat dibanding perkiraan William. Ia merasa rasa sakit telah berkurang dan tubuhnya semakin ringan untuk digerakkan. Ia juga entah bagaimana merasa lebih bertenaga dibandingkan biasanya dan mulai berdiri dan meregangkan tubuh.
Tiba-tiba saja, suara piring pecah terdengar di telinga. Seorang perawat cantik menjatuhkan piring makanan tanpa sengaja saat William melakukan squat-jump.
“Tuan William, apa yang anda lakukan?! Anda tidak boleh melakukan hal nekat seperti itu atau tulang anda yang patah akan bertambah! Bisa-bisa saya dipecat jika sesuatu terjadi pada anda!” Kepanikan perawat tersebut benar-benar nyata dengan bagaimana dia begitu histeris.
“Tolong baringkan tubuh anda kembali, Tuan!” mohon perawat cantik tersebut sungguh-sungguh.
**
Lantai tertinggi dari gedung utama Perusahaan Eliort, tempat di mana James—sebagai tuan muda dari keluarga kaya Eliort—kerap bermain dan bersenang-senang.
“Betul, Tuan Muda. Saya mendapat laporan tentang William kalau dia saat ini dirawat di rumah sakit setelah tertabrak truk dalam perjalanan pulang.”
Senyuman jahat terpampang jelas di wajah James. Ia menaikkan kaki ke atas meja dan mengetuk-ngetuk.
“Bagaimana bisa aku berdiam diri saat mendengar kabar buruk tentang sahabat baikku. Maka dari itu, sudah sewajarnya aku memberikan sedikit ‘bantuan’ untuknya. Kirimkan seseorang ke rumah sakit tempat di mana William dirawat.”
William membuntuti gadis tersebut tanpa dapat ia sadari. Beberapa saat lalu, ajakan tersebut sangat sulit untuk ditolak. Padahal, William sudah memiliki rencana untuk berkunjung ke panti asuhan.Ia membawa tas belanjaan Raelza tanpa berkomentar apa pun. Pekerjaan ini lebih sederhana dibandingkan yang dia pikirkan. Hingga gadis tersebut menoleh ke belakang dan menatap dengan kesal.“William, jangan membuntutiku dari belakang. Kita harus berjalan sejajar agar orang-orang tidak menganggapmu sebagai kurir,” protes Raelza.William tidak mengerti. Bagi dia, gadis ini bukanlah orang yang akan mempermasalahkan tentang hal sederhana seperti ini, apalagi memikirkan pendapat orang lain. Ia menyunggingkan senyuman pahit, merasa tidak layak untuk menerimanya.Jauh di hati William, kenangan pahit dengan Sarah dan James masih membekas, memberikannya ketakutan untuk tenggelam dalam hubungan asmara. Jadi, ia sengaja menjaga jarak dengan orang lain.“Janga
Keramaian dan kicauan memenuhi restoran, menandakan jam sibuk mereka. William melihat ke arah jam tangan bermerek yang dia beli seharga ratusan juta, kemudian kembali memaikan ponsel.Tidak lama, seseorang menghampiri William, memberi sapaan hangat dan menepuk pundaknya akrab.“Kamu sudah menunggu lama?” tanya sang gadis, Raelza.William menggelengkan kepala, menarik kursi di samping untuk memberikan ruang pada sang gadis untuk duduk. Ia bahkan membersihkan tempat duduk terlebih dahulu dan memberikan kesan bagus.“Aku sudah memesankan minuman untukmu.”Sang gadis mengerutkan kening. Matcha, bagaimana William tahu kalau dia menyukainya? Sayangnya, pemikiran seperti itu dengan cepat hangus, mengingatkan Raelza kalau ini adalah restoran Jepang. Bahkan, hidangan sendiri tidak jauh dari ramen dan sushi.“Kamu sudah membaca tentang laporan yang aku berikan? Beberapa bisnis mengalami kenaikan signifikan, terutama di sektor hiburan. Tetapi bisnis dari keluarga Eliort tampak mengalami penuruna
“Hya!”“Sya!”Suara itu menggema di antara pohon-pohon dan bunga-bunga yang bermekaran, menyelinap keluar dari balik pagar besi yang megah dan kuat, menyembunyikan kebenaran yang sesungguhnya dari dunia luar.Seorang gadis berdiri di tengah lapangan rumput, mengulang gerakan-gerakan aneh dan kaku. Setiap langkah nan pukulan dipadukan dengan teriakan khusus.William memandangi dalam diam. Ia berpikir, apa memang ini yang biasanya seorang seniman bela diri lakukan?Ia duduk di dalam gazebo, memandangi Raelza dengan pandangan yang terpaku dari kejauhan sambil memberikan instruksi khusus. Setidaknya, itu adalah apa yang orang-orang lihat.Berbagai macam informasi masuk melalui jendela informasi. William menggeser layar dengan matanya, menghindari kemungkinan ia dicurigai oleh orang lain.Pilihan tentang pengajaran seni bela diri telah dikeluarkan dan tampak mengalami perkembangan signifikan terlepas dari perkembangan zaman. Ia sempat berpikir kalau memang ada sebuah perguruan di belahan d
William memicingkan mata mendengar perkataan Herman. Ia memahami arti dari membuat kesepakatan yang disampaikan tersebut, dan merasa sedikit heran.Sebagai seorang pria tua berpengalaman, Herman mengetahui kekhawatiran di antara kedua orang tua itu. Mereka memiliki ekspresi wajah yang hampir sama. Ia akan memberi sedikit dorongan agar mereka mengetahui maksudnya, di sisi lain juga membuat mereka saling mengenal satu sama lain.‘Ini sama seperti menjatuhkan dua burung dengan satu batu!’“Bagaimana aku mengatakannya? Kalian pasti memiliki sesuatu yang kalian dapat tawari. Jika itu adalah William, orang yang mengajarimu seni bela diri, aku mungkin merasa tenang,” terang Herman.Sebelum mereka sempat memikirkan dalam-dalam maksud perkataan Herman, pria tua itu sudah berdiri dengan bir di tangan. Ia terkekeh dan pergi tanpa berkata apa-apa, seperti menyembunyikan tujuannya dan lari dari tanggung jawab.Kedua orang itu saling memandangi satu sama lain. Perasaan canggung seketika menyelimuti
Restoran dari Hotel Queen memancarkan kemegahan dan keeleganan yang memukau. Ketika William dan pria tua itu memasuki restoran, mereka disambut dengan desain interior yang berkelas dan mewah. Langit-langit tinggi dihiasi dengan lampu gantung kristal yang berkilauan, memberikan sentuhan gemerlap yang mempesona. Dinding restoran dilapisi dengan warna lembut menciptakan suasana hangat dan ramah.Aroma lezat dari hidangan makanan yang dihidangkan menyapu ruangan, menggugah selera dan menciptakan atmosfer yang mengundang. Bau harum rempah-rempah dan bumbu-bumbu segar menggoda indera penciuman, membuat William semakin menantikan santapan yang akan mereka nikmati.Di antara meja-meja yang diletakkan dengan apik, terlihat seorang gadis cantik yang duduk seorang diri. Wajahnya begitu memesona dengan cahaya lembut yang menghiasi dari lampu meja di sekitarnya. Matanya yang indah seperti permata berkilauan.Rambut panjang dan mengalir, berwarna cokelat muda, menyentuh bahunya dengan lembut. Saat
Kebenaran terungkap, sementara dekan pun memiliki puluhan tugas baru untuk dikerjakan demi menyingkirkan ketidakadilan di lingkungan universitas.Berkat kejadian yang diungkapkan oleh William, Herman, untuk pertama kali, melakukan sebuah gerakan revolusioner baru yang menekankan keadilan dan kesetaraan di universitas tersebut dan memastikan agar tidak ada lagi diskiriminasi yang terjadi.Pengumuman tersebut jelas membawa perubahan besar pada hierarki yang sebelumnya ada, menghancurkannya, dan kini para mahasiswa dari kalangan ke bawah dapat menegakkan kepala mereka dengan tenang dan nyaman.Selain itu, demi menekankan berlakunya peraturan baru, Herman membuat sebuah lembaga atau serikat mahasiswa yang menjunjung tinggi kesetaraan. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan universitas dan menerima setiap laporan mengenai masalah para mahasiswa. ‘Selain itu, ada banyak anak orang kaya yang mulai kehilangan keberanian setelah Tuan Herman menghukum James. Bagi mereka, James