Starlee Alyssandra adalah wanita yang tahu cara menikmati hidup dengan baik. Ia suka berpesta dan berfoya-foya. Hingga akhirnya ia tewas karena sebuah kecelakaan sepulang dari berpesta dengan teman-temannya. Namun, sebuah keajaiban terjadi. Starlee hidup kembali dalam tubuh wanita yang memiliki nama yang sama dengannya. Dari memori lama sang pemilik tubuh, Starlee tahu penyebab kematian wanita itu. Sangat ironi, ketika wanita itu mengorbankan hidupnya dengan menjadi istri serta menantu dan ipar yang baik, ia malah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari mertua dan dua adik iparnya. Sedang sang suami? dialah otak dari kematian wanita itu. Bukan hanya itu, sang suami juga berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Starlee yang diberikan kesempatan hidup lagi, tidak akan membiarkan orang-orang yang menindas pemilik tuh sebelumnya hidup dengan tenang. Ia akan membuat mereka membayar segalanya. Dengan tubuh barunya, Starlee kembali bertemu dengan pria yang menjadi tunangannya, tapi tak sekalipun bisa ia miliki hatinya. Starlee bisa melepaskan segalanya tapi tidak dengan Arshaka. Pria itu miliknya dan akan terus menjadi miliknya. Tak peduli seberapa keras Arshaka menolaknya, ia akan terus mendekati Arshaka hingga akhirnya ia dan Arshaka terlibat dalam sebuah skandal yang akhirnya mengikat mereka. Dari skandal itu pula perlahan sebuah rahasia terungkap. Starlee akhirnya mengetahui kenapa Arshaka selalu bersikap dingin padanya baik ketika ia menjadi tunangannya atau simpanannya.
view more"Star, kau yakin tidak ingin aku antar?" Amber, sahabat Starlee menawarkan bantuan pada Starlee karena sahabatnya itu terlihat mabuk berat.
Starlee menggelengkan kepalanya, ia menatap Amber dengan senyuman kecil di bibirnya. "Ayolah, Amber. Aku bukan bayi lagi. Lagipula aku tidak mabuk, aku bisa menyetir sendiri." Tangan Starlee membuka pintu mobilnya, kemudian ia melambaikan tangan pada Amber. "Aku bahkan bisa menyetir sambil menutup mata," guraunya.
Amber menghela napas. "Baiklah. Kabari aku jika kau sudah sampai di tempatmu."
Starlee mengangkat jemarinya, membentuk isyarat 'oke' lalu masuk ke dalam mobil. Ia melajukan mobil sport edisi terbatas miliknya itu, menyalakan musik lalu menggerakan kepalanya menikmati lagu yang sedang dimainkan.
Pesta adalah bagian dari hidup Starlee. Kehidupan malam yang menyenangkan serta menghabiskan uang adalah dua hal lain yang juga tak lepas dari dunianya.
Pulang dalam keadaan mabuk dan menyetir sendirian sudah biasa ia lakukan. Ia adalah wanita mandiri yang tidak ingin merepotkan siapapun. Terlebih ia merasa bahwa dirinya tak semabuk yang orang lain lihat. Starlee memiliki toleransi yang baik terhadap alkohol, dan di pesta tadi ia masih minum dalam batas wajarnya.
Akan tetapi, kali ini perhitungan Starlee salah. Pandangannya mulai mengabur. Kepalanya terasa begitu berat. Mobil yang ia kemudikan dengan kencang perlahan mulai kehilangan keseimbangan.
Dari arah berlawanan sebuah mobil bermuatan berat melaju, mobil itu tidak bisa menghindar dari mobil Starlee yang mengambil jalur salah. Hingga akhirnya sebuah suara benturan dua benda terdengar nyaring. Mobil Starlee meringsek masuk ke bawah mobil bermuatan berat tersebut dan terseret beberapa meter jauhnya.
Starlee yang berada di dalam mobil tidak bisa melihat apapun lagi. Ia hanya bisa merasakan sakit di seluruh tubuhnya hingga akhirnya rasa sakit itu tak bisa ia tahan lagi dan membawanya terjebak dalam kegelapan tanpa dasar.
Sebuah ledakan kemudian terjadi di mobil Starlee. Memastikan bahwa siapapun yang ada di dalam mobil itu tidak akan bisa selamat dari maut.
Di tempat lain, seorang wanita dengan nama yang sama tengah memandangi secangkir teh yang baru saja ia buat. Senyuman getir terlihat di wajahnya, kemudian ia menyesap teh kesukaannya itu.
Perlahan ia mulai merasa kesakitan, seperti ada yang mencekik lehernya kuat. Cangkir yang tadi ia genggam kini terjatuh ke lantai karena tangannya tidak lagi bisa memegang benda itu.
Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Harusnya saat ini ia berusaha meminta pertolongan, tapi ia memilih bungkam dan tersiksa oleh rasa sakit yang perlahan membunuhnya.
Tubuh berisi itu akhirnya terjatuh ke lantai marmer mengkilap yang tadi ia pijaki. Air matanya menetes, bukan karena rasa sakit di tubuhnya, tapi karena rasa sakit di hatinya yang teramat menyiksa.
Suamiku, ini adalah hal terakhir yang bisa aku lakukan untukmu. Karena kau menginginkan kematianku, maka aku berikan padamu.
Tubuh wanita itu kemudian kejang-kejang. Kesadarannya mulai menghilang, berganti dengan hitam pekat yang menyedotnya seperti pasir hidup. Napasnya yang tadi tersendat kini mulai menghilang. Begitu juga dengan jantungnya yang denyutnya mulai tak terasa.
Sebuah panggilan dari orang yang berada di dekatnya pun sudah tidak bisa ia dengar lagi. Bahkan ketika tubuh besarnya diangkat ia sudah tidak bisa merasakannya lagi.
Tbc
Kaki Arshaka melangkah cepat memasuki kediamannya. Ia baru saja menerima kabar bahwa Starlee terjatuh dari tangga.Wajah Arshaka begitu cemas. Ia meninggalkan pertemuan penting bernilai jutaan dollar karena baginya Starlee jauh lebih penting."Sayang, apa yang terjadi padamu." Arshaka sudah berada di kamar mereka. Ia mendekati Starlee yang duduk di atas ranjang."Aku tidak hati-hati. Saat aku hendak menjemput Sha dan Shi, aku terjatuh dari tangga.""Di mana Kakek?" tanya Arshaka."Menjemput Sha dan Shi.""Ayo ke rumah sakit. Kau harus di periksa.""Tidak, Sayang. Aku baik-baik saja. Aku hanya butuh istirahat sebentar. Obat pereda nyeri sudah cukup membantuku.""Bagaimana jika ada tulangmu yang patah? Tidak, Starlee, kita harus ke rumah sakit." Arshaka bersiap untuk menggendong Starlee."Sebentar." Starlee menahan Arshaka. Ia mengeluarkan sesuatu dan menunjukannya pada Arshaka.Arshaka tidak bisa berkata-kata. Ia h
Hari ini adalah hari ulang tahun ke-2 pernikahan Arshaka dan Starlee. Mereka berdua merayakannya dengan makan malam berdua di kapal pesiar yang Arshaka hadiahkan untuk Starlee.Kapal itu Arshaka beri nama Starlee, nama sang istri. Tidak hanya mereka saja yang ada di sana, tapi juga keluarga besar Arshaka ditambah Barbara yang ikut ke manapun Starlee pergi.Hanya saja saat ini keluarga besar Arshaka berada di lantai 3 kapal itu, sedang ia dan Starlee berada di lantai 4.Sebelum makan malam dimulai, Arshaka memainkan sebuah lagu untuk Starlee sembari bermain piano. Starlee yang duduk di depan meja bundar dengan berbagai hidangan lezat hanya memandangi suaminya dengan senyuman bahagia.Arshaka yang dahulu Starlee anggap dingin, ternyata begitu romantis dan hangat setelah menikah dengannya. Setiap hari Arshaka tidak absen dalam mengucapkan kata-kata cinta yang menyenangkan di telinga Starlee.Lagu yang Arshaka mainkan selesai. Starlee memberikan tepuk
Satu tahun kemudian...Starlee duduk di bangku santai sembari menikmati secangkir kopi. Di depannya ada Arusha dan Shashi yang tengah bermain dengan Barbara. Keberadaan Barbara benar-benar membantuk Starlee dalam merawat anak-anaknya. Ia bisa sedikit bersantai dan bisa melakukan olahraga untuk mengembalikan berat tubuhnya. Kini penampilannya sudah kembali ke sedia kala. Tidak akan ada yang menyangka bahwa ia telah melahirkan dua bayi dengan tubuhnya yang ideal itu."Hai, Starlee." Alejandro duduk di sebelah Starlee.Starlee meletakan cangkirnya. "Hai, Ale." Ia membalas sapaan Ale. "Merindukan putra-putriku atau wanita yang tengah menjaga mereka?" Starlee menggoda Ale."Menjauh dari istriku, Ale!" Suara bariton datang dari arah belakang Starlee dan Ale.Ale otomatis sedikit bergeser. Ia tahu benar sepupunya sangat protektif terhadap Starlee. Ale tidak menyalahkan Arshaka, ia juga mungkin akan seperti itu ketika Barbara menjadi miliknya.
Di dalam ruang bersalin, Arshaka terus menemani Starlee yang sudah mendekati waktu persalinan. Sudah dua jam mereka ada di ruangan itu, pembukaan Starlee hampir lengkap.Rasa sakit menyapa Starlee tiap menitnya. Wanita itu terkadang menangis karena terlalu sakit. Arshaka menjadi pucat ketika melihat istrinya seperti itu. Ia tidak tahan mendengar ringisan dan tangis Starlee.Sebelumnya Arshaka meminta Starlee untuk melahirkan secara caesar tapi Starlee tidak mau. Istrinya ingin melahirkan secara normal.Dokter masuk memeriksa pembukaan Starlee lagi. "Pembukaan sudah lengkap. " Dokter itu memberitahu setelah memeriksa Starlee.Arshaka masih setia menemani Starlee yang kini sedang mengikuti insturksi dari dokter kandungan. Ia mengejan ketika waktunya tiba, tapi percobaan pertamanya masih belum membuat anaknya lahir.Starlee mengambil napas lagi. Ia mengejan lagi, setelah itu suara tangis terdengar. Anak pertama Starlee dan Arshaka telah lahir, disusul
Kehamilan Starlee sudah memasuki bulan ke dua. Saat ini ia mengalami mual dan muntah yang cukup parah.Arshaka menjadi suami siaga yang selalu bisa Starlee andalkan. Ketika Starlee merasa mual, ia akan segera pergi ke kamar mandi dengan ditemani oleh Arshaka. Pria itu akan memijat bagian punggungnya dengan perasaan kasihan terhadap sang istri."Kau baik-baik saja, Sayang? Apa kita harus pergi ke dokter?" tanya Arshaka.Starlee mengelap bibirnya dengan tisu kemudian menggeleng. "Aku baik-baik saja. Tenang, istrimu ini wanita yang kuat." Starlee tersenyum dengan wajah yang mulai pucat.Ia sudah mengkonsumsi obat pengurang rasa mual, tapi sepertinya obat itu tidak bekerja dengan baik."Kau memuntahkan semua makanan yang baru saja kau makan. Kau yakin baik-baik saja?" Arshaka merasa tidak yakin. Ia membantu Starlee yang hendak keluar dari kamar mandi."Aku bisa makan lagi nanti." Starlee menjawab seadanya. Mengandung memang bukan hal yang mudah.
Arshaka melangkah cepat kala ia mendengar bahwa kakeknya tiba-tiba pingsan. Wajahnya terlihat kalut. Ia takut terjadi hal buruk pada kakeknya.Setelah menikah dengan Starlee, Arshaka memutuskan untuk tinggal di rumah kakeknya. Menemani pria tua itu menemani rasa sepi.Arshaka masuk ke dalam kamar kakeknya. Ia melangkah cepat menghampiri sang kakek yang saat ini sedang menutup mata."Apa yang terjadi pada Kakek?" tanya Arshaka pada Starlee yang berada di ruangan itu. Semua anggota keluarga lainnya juga ada di sana. Membuat Arshaka merasa cemas."Kakek tiba-tiba saja pingsan saat bermain catur denganku." Starlee menjawab pertanyaan Arshaka."Lalu kenapa kalian tidak membawanya ke rumah sakit?" Arshaka melihat ke sekelilingnya."Tadi dokter sudah memeriksa Kakek, dan dia mengatakan Kakek-." Wajah Starlee terlihat sangat sedih. Air matanya kini menetes.Jantung Arshaka seperti ditarik paksa dari tubuhnya. Ia memegangi tangan kakeknya. "Ka
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments