Home / Romansa / Skandal Panas Pernikahan / Chapter 1 : Nos vemos de nuevo

Share

Skandal Panas Pernikahan
Skandal Panas Pernikahan
Author: Rara Radika

Chapter 1 : Nos vemos de nuevo

Author: Rara Radika
last update Huling Na-update: 2024-11-29 21:55:50

“Amor!”

“Yes, Darling?”

Di sebuah aula mansion yang megah nan mewah tengah diadakan sebuah perayaan wedding anniversary sejoli yang telah merajut kasih selama empat tahun lamanya. Dirayakan dengan cukup meriah, pun dihadiri oleh banyak orang-orang penting.

Pada pesta perayaan pernikahannya yang diadakan begitu meriah si pemeran utama wanita— Lauretta justru merasa tidak senang. Hati dan pikirannya senantiasa was-was dan mengamati keadaan sekitar. Itu terjadi karena seorang tamu yang tak diundang dengan sengaja masuk menyusup ke dalam pesta.

Wanita cantik dengan balutan long dress berwarna merah itu menepi dari kerumunan tamu yang saling menyapa pun mengobrol satu sama lain, pergi menuju meja wine lalu mengambil satu di sana hingga tiba-tiba dirinya terperanjat kontan mematung ketika sebuah tangan menyenggol bokong sintalnya.

Sial!

Tatapan tajamnya senantiasa menguliti siapa saja yang dilirik. Hingga netra mengintimidasi itu terhenti pada pria tampan yang tersenyum kecil seraya mematahkan kepalanya ke samping.

“Amor!”

“Yes, Darling?” Pria ini menyaut.

Membulat mata kucing itu pada pria yang dipanggilnya, senyap untuk sesaat ia mencerna suasana yang cukup ramai. Beruntung tidak ada yang mendengar sautan Amor selain dirinya. Sementara tiga langkah darinya, pria tampan bertubuh tegap dengan balutan jas rapih itu tersenyum nakal, tangannya di depan perut memegang gelas berisikan redwine pun berdiri dengan gagahnya

Belum menyampaikan maksud kenapa ia memanggil nama tabu yang sama sekali tak ingin keluar dari mulutnya, seketika seorang gadis kecil berlari datang serta memeluk kaki Lauretta erat. Gadis kecil nan cantik bak dirinya itu mendongak seraya memanggil, “Mami?” Sebutan itu terus berulang sebelum wanita yang menjadi ibunya menyaut.

Sementara tatapan tajam yang menusuk dari mata kucing Lauretta masih setia menguliti sosok pria di hadapannya. Hingga pria itu menaikan halis, menggerakan matanya ke arah bawah pada gadis kecil yang bergelayut pada kaki jenjang Lauretta.

“Mama?”

“Mama?”

“Mama?”

Kini sahutannya mulai terdengar sangat berisik, bahkan lebih berisik dari suasana pada pesta di aula mansion mewah itu. Lauretta langsung menundukan wajah untuk meladeni kemauan gadis kecilnya.

“Ada apa, uh?”

“Mama, Mama, papa!” Tangan mungilnya menunjuk pada latar depan aula, di mana Abramo Calbi sudah tersenyum di sana, di belakang sebuah kue besar pernikahan. Pria itu telah siap untuk merayakan pesta. Melihat dua wanita cantik berharga dalam hidupnya tengah menatap pria itu lantas tersenyum hangat.

Pesona wajah tampan dan sejuk Abramo melelehkan siapa saja yang melihatnya, begitu pula Lauretta. Sembari menuntun sang putri ia berjalan anggun menghampiri suami tercinta. Kini, berdiri lengkap keluarga kecil itu di belakang meja dengan kue besar di atas. Siap meniup lilin perayaan.

Musik romantis mulai dinyalakan. Atensi semua orang tertuju pada kebahagiaan keluarga kecil itu termasuk, atensi Amor. Berbeda dengan Amor yang berdiri di sudut ruangan seraya menyesap sedikit demi sedikit minumannya, pria ini justru menatap wajah cantik Lauretta amat tajam tidak suka. Tidak suka melihat wanita itu bahagia. Ya, bahagia bersama orang lain.

*****

Gaun tidur cantik hitam nan seksi ia baluti mantel tidur warna senada. Beringsut turun dari ranjang kaki jenjang itu lalu melangkah keluar dari kamar. Berjarak dua ruangan dari kamarnya terdapat ruang kerja Abramo, pun ruangan yang dituju Lauretta sekarang.

Pintu ruang kerja terbuka sebelum Lauretta mencapai. Timbullah seorang pria tampan dengan wajah tajamnya menatap datar pada Lauretta yang seketika menghentikan langkah. Bertukar pandang dua manusia ini dalam keheningan.

Amor yang pertama membuat gerakan, berdecak kecil bibir maroon seksinya lalu melangkah menggapai Lauretta. Ia mengedikkan dagu.

“Apa yang kau lakukan tengah malam seperti ini di sini, uh?” Gerak matanya melirik tubuh sintal di hadapannya dari atas sampai bawah. “Sengaja mau menggodaku?” imbuhnya gila.

Mata kucing Lauretta melotot tajam mengintimidasi, siap menerkam singa di hadapannya. “Persetan menggodamu! Aku mencari suamiku!” ketusnya tajam serta diperjelas.

Amor menaikkan sebelah alisnya. “Oh, hanya ada aku di sini,” tuturnya seraya maju satu langkah, merangkul pinggul Lauretta kemudian menariknya mendekat. Mereka saling menempel dengan wajah Amor yang berada tepat di sisi wajah cantik Lauretta. “Hanya ada aku di sini, Darling,” tuturnya mengulangi.

PLAK!

Tamparan panas dilayangkan Lauretta pada wajah Amor tepat setelah ia mendorong pria itu menjauh, melepaskan rangkulan tangan pada pinggulnya.

“Menyingkir dariku pria hina, aku sedang tidak ingin berurusan denganmu, cih!” decihnya memandang rendah Amor serta menatap amat jijik.

Lidahnya mendorong pipi bagian dalam, merasakan denyut panas akibat tamparan tangan lentik itu. Raut wajahnya yang tampan tidak marah mendapati hinaan dari Lauretta, ia justru malah semakin tersenyum nakal.

“Pria hina, uh? Pria hina ini justru yang selalu memuaskanmu di atas ranjang, Darling,” ungkapnya.

“Ah~ cih!” Tatapan mengejek dari mata kucing Lauretta menguliti Amor, berangsur turun menuju bawah hingga berhenti pada bawah pusar. “Aku bahkan tak menikmatinya sama sekali,” katanya angkuh seolah sedang berbicara dengan benda perkasa yang tengah tertidur milik Amor.

“Benda lembek dan tidak tahan lama itu bagaimana bisa membuat wanita puas? Pantas saja kau belum menikah,” ejeknya puas.

Amor tersenyum tipis, sedikit panas isi kepalanya karena kalimat-kalimat Lauretta yang terus merendahkan, terlebih lagi dengan ungkapan wanita itu yang mengatakan jika dirinya sama sekali tak memuaskan. Tak seorangpun pria yang tahan jika dihina tentang kejantanan.

Berdeham samar Amor maju lagi satu langkah, dengan cepat merangkul kembali pinggang sintal Lauretta hingga wanita cantik itu tak sempat menolak. Membuka pintu sebuah ruangan yang gelap, menutupnya rapat, lalu memojokkan tubuh ramping itu di dinding pun dihimpit oleh tubuh kekarnya.

“A—amor!”

“Yes, Darling?” Mematahkan kepalanya ke samping pria tampan ini siap melahap bibir manis wanitanya.

“Kau gila, bajingan!”

“Sssttt sssttt.” Amor berbisik pelan. “Kita berdua sama-sama gila, bukan?”

Bibir maroon seksi itu maju, namun dengan sigap Lauretta menoleh menghindar pun Amor yang hanya bisa mengecup pipi adik iparnya itu lantas mendesah pelan.

“Jangan gila, keparat! Sekarang lepaskan aku dan enyahlah!” Terus meronta sekuat tenaga, namun tetap kalah oleh kukungan erat pria di hadapannya.

“Bibirmu memang selalu pedas seperti ini, uh? Kau sama sekali tidak berubah, Baby.” Amor kembali berbisik dengan suaranya yang pelan pun berat, membuat Lauretta menelan ludahnya kasar.

“Aku sangat suka kau yang meracau seperti ini, itu membuatku semakin menginginkanmu.”

Keparat gila ini! Seharusnya aku tidak memancing dia!

Deru napas Amor yang semakin tak beraturan terus berhembus menerpa leher jenjang Lauretta. Pelan-pelan mendekat hingga bibir seksi pria itu mengecup amat lembut kulit mulusnya. Sesaat membuat Lauretta memejam hilang arah.

Bersambung ....

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 29 : Mi hija

    Melenggang Mara menyusuri lorong mansion Calbi lantai dua seraya membawa beberapa papperbag di tangannya. Cantik pun mendayu suaranya menyanyikan sebuah lagu. Ia merasa hidupnya semakin bahagia pun sempurna semenjak menyandang status sebagai nyonya Calbi.“Oh?”Kaki jenjangnya sesaat terhenti ketika ia mendapati adik iparnya baru saja keluar dari kamarnya bersama Amor. Entah yang Lauretta lakukan di dalam sana nan sangat mencurigakan terlebih lagi Mara tahu jika wanita itu ialah mantan kekasih suaminya.“Holla Mara?” sapa Lauretta. Melangkah dirinya menghampiri Mara yang terdiam dan mencoba untuk santai dan tak mulai mencecarnya.“Apa yang kau lakukan di dalam kamarku?” tanya Mara. Memasang badan namun tetap santai. Tetapi, kekesalan pada raut wajahnya tak bisa ia sembunyikan, dan Lauretta tahu jika wanita itu tengah menahan kesal.Sebagai seorang wanita yang telah memiliki suami dan anak, pantaskah dia masuk ke dalam kamar kakak iparnya sendiri yang kini bahkan telah memiliki seorang

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 28 : Cerebro

    Chihuahua, Mexico. Satu kakinya terangkat ke atas sementara tubuhnya tersentak-sentak seirama dengan desahan halus yang keluar dari bibirnya. Jemari lentik mencengkram kuat tuxedo hingga kusut di bagian kerah. Amor meraih bibir Lauretta lalu ia lumat panas, membelit lidah pun mereka bertukar saliva.Sebuah gedung di Chihuahua Mexico. Tengah di adakan pernikahan yang begitu besar. Mencakup orang-orang penting besar dari kalangan atas pun juga dunia bawah. Penyatuan antara dua klan besar. Yakni, Calbi dan Antonino.Pengantin wanita tengah berdandan seraya bercermin cantik. Mematut tubuhnya yang terbalut gaun pengantin putih nan sakral. Wajahnya dipenuhi binar-binar kebahagiaan serta tak lepas senyum pada bibirnya yang merona.Tinggal menghitung menit sebelum Mara Antonino resmi menjadi istri dari Amor Calbi. Pria yang amat sangat dicintai serta ia damba-dambakan. Status sebagai nyonya Calbi mampu ia dapatkan. Sukses dirinya membuat semua wanita yang menginginkan Amor patah hati.Sement

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 27 : Muerto

    “Mudah saja bagimu mendapatkan nomorku, benar? Ada apa?”Mengapit ponsel di antara kepala serta bahunya dan berbicara kepada Gabriel yang tiba-tiba menghubungi. Entah dari mana pria itu bisa mendapatkan nomor ponselnya, yang pasti ia lakukan secara ilegal.Lauretta tengah sibuk berada di dapur. Membuat makan malam sendiri meskipun bisa ia pinta pelayan untuk membuatkannya. Namun, spesial yang satu ini ia tak ingin buatan orang lain.Telah terhidang di atas piring potongan tentakel gurita mentah, satu mangkuk kecil saus serta irisan tipis lemon. Makanan favoritnya yang akan dianggap aneh dan menjijikkan. Saat tinggal di kediaman Fiescho, ia akan diolok-olok sebab memakan makanan tersebut.Duduk di atas kursi meja dapur, Lauretta mulai menyantap makanannya dengan ponsel yang masih ia pegang di depan telinga.‘Aku ingin bertemu denganmu, maukah kau?’“Hanya kita berdua? Tanpa sepengetahuan Maria?” tukas Lauretta berterus terang. Meletakkan chopsticks di samping piringnya lalu ia menegak

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 26 : Ballerina 2

    “Rivalmu.”Berkedut sudut bibir Lauretta terus menatap lurus ke depan, enggan dirinya untuk menoleh. Tanpa ia lihat sosok di samping, telah ia ketahui dari Elazar yang menyebutkan status orang tersebut. Rival. Ya, musuh Lauretta dari zaman bersekolah dulu, dan itu hanya sebiji.“Holla Elazar.” Sebuah tangan terulur tepat di depan Lauretta. Jemari lentik nan cantik terhias nail art indah serta bertengger jam tangan mahal pada pergelangannya. Uluran itu tak ditujukan kepada Lauretta, melainkan pada Elazar di sisinya.Tangan mereka berjabat tepat di depan wajah Lauretta yang bergeming tak ingin menanggapi. Tak peduli sama sekali jika dirinya yang sebesar ini dilewatkan begitu saja tanpa sapaan. Dan justru dengan sengaja wanita itu lebih memilih untuk menyapa Elazar.Jika Lauretta adalah bara api, maka wanita cantik nan modis di sampingnya ini adalah koreknya.“Kudengar Auretta mengikuti balet, si? Ah ... aku tak sabar melihatnya,” tanya wanita bernama Maria ini. Tatapannya melayang melew

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 25 Ballerina

    “Ck. Bukankah aku istrimu jika ayahku tak mati hari itu?”Perubahan besar terjadi dalam hidup Lauretta semenjak kematian ayahnya. Seperti ditinggalkan sebatang kara memikul beban yang begitu menumpuk. Seolah semua kesalahan ada padanya sehingga ia yang barus menanggung segalanya.Fiescho diambang kehancuran jika tak ada jabat tangan Calbi beberapa tahun yang lalu. Pernikahannya menyelamatkan seluruh anggota serta merta wilayah kekuasaan yang hampir dirampas dari tangan Fiescho. Lauretta sebagai tumbal yang dijual sekaligus tawanan berat antar dua keluarga. Ikatan mereka terjalin dengan adanya hubungan pernikahan.Manuel dan Johanes hampir menjadi besan. Johanes pemegang kekuasaan penuh Calbi, dan Manuel adalah calon pemegang kekuasaan yang dimilikki Fiescho. Dua keluarga kuat nan kokoh bersanding bersama mempererat suatu wilayah kekuasaan.Kehancuran dimulai dengan serangan tiba-tiba dari pihak musuh. Manuel dibunuh dalam pertempuran dan mati menjelang beberapa hari pernikahan putrin

  • Skandal Panas Pernikahan   Chapter 24 Ha pasado

    Melenggang cantik kaki jenjangnya menelusuri area basement rumah sakit menuju mobilnya yang terpakir di sana. Membeliak Lauretta kontan menganga ketika ia mendapati dua pria sialan sedang mengotak-atik mobil miliknya. Satu pria berdiri menyender pada mobil, dan satunya bersimpuh di depan ban.Berjalan ia segera menghampiri mobilnya membuat si pria bersimpuh lantas berdiri. Higheels tinggi nan runcing ia kenakan menendang-nendang ban mobil yang kempes kini. “Apa yang dua sialan ini lakukan pada mobilku?!”“Little snake, mulutnya begitu tajam dan berbisa,” bisik Galnot pada Amor yang kemudian terkekeh menggeleng kepala. Pria bertubuh besar disertai banyak tato pada tangan kanan dan kirinya mundur ke belakang, membiarkan Amor menghadapi ular berbisa yang sedang mengamuk.“My little cat,” timpal Amor, kemudian melangkah menghadap sang tercinta yang sedang marah-marah karena ban mobilnya yang bocor. “Mobilmu rusak, jadi kupinta Galnot memeriksanya.”Bergerak pandangan Lauretta pada Amor se

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status