Share

Bab 7. Tamu Tak Diundang

Penulis: Dewiluna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-10 14:35:52

“Enggak perlu menyiapkan sarapan.” Ethan mengangkat tangan.

Dalam sekejap, ada seorang wanita paruh baya yang mendekat. Fiore menatap sinis wanita yang berpenampilan seperti asisten rumah tangga itu. Ia langsung menyadari, jika Ethan sedang membuat pembatas di antara mereka semakin jelas.

“Oke,” sahut Fiore singkat.

Di saat seperti ini, Fiore tahu jika dirinya harus pintar bermain tarik ulur. Ia tidak seharusnya menarik terlalu keras di saat Ethan sedang muak padanya.

“Aku sudah menghubungi Ayah dan Ibumu, tapi mereka mengatakan jika mereka sedang berlibur,” ujar Ethan sembari menarik kursi ruang makan.

Bibi asisten langsung menyiapkan makanan di atas meja. Fiore yang tadinya tak suka dengan kehadiran wanita itu, sekarang jadi tersenyum. Ia tidak bisa menolak makanan enak.

“Apa kamu enggak pernah menghubungi Ayah dan Ibumu?”

Entah Ethan sedang benar-benar lupa atau berpura-pura lupa. Atau bisa saja pria itu memang tidak tahu apa-apa.

“Aku enggak punya handphone, Oom,” jawab Fiore singkat. Fiore tidak punya handphone, sementara keluarganya tidak punya rasa peduli.

Ia ikut menarik kursi dan duduk di depan Ethan santai. Fiore mulai mengisi piringnya.

“Handphone punyaku hilang sejak kecelakaan. Dompetku juga entah ke mana. Aku malah enggak pegang uang sama sekali.”

Fiore jelas adalah gelandangan. Hanya tampilan luarnya saja yang menipu. Ia bisa makan enak dan tidur nyaman karena Ethan memungutnya.

“Kenapa kamu enggak bilang sejak awal?” Ethan menggeleng kecewa.

Fiore menanggapinya santai. “Om enggak tanya.”

Ethan menggeram dalam diam. Fiore pun tak ingin memberikan komentar lagi. Mereka makan tanpa suara sampai akhirnya Ethan bangkit dari kursi.

“Bangun dan bersiap. Aku akan mengantarmu membeli handphone dan juga baju. Jadi, berhenti memakai baju Tantemu!”

Fiore menahan senyum. Ia memalingkan wajah sambil menaikkan satu tali gaun tidur yang dipakainya. Pantas saja, Ethan terus mendelik padanya. Pasti karena pakaian yang ia gunakan.

Baju-baju Natasha memang luar biasa menggoda. Fiore sampai tidak mengerti kenapa hubungan rumah tangga Ethan dan Natasha tidak baik-baik saja.

“Iya, Om.” Fiore menurut dan langsung bersiap.

Fiore menghampiri Ethan dengan memakai pakaian rumah sakit saat pertama kali mereka bertemu. Melihat itu, Ethan melotot tak senang.

“Om bilang enggak boleh pakai baju Tante!” kilah Fiore.

Ia bisa melihat tatapan lelah Ethan. Pria itu menggeram kesal sambil menunjuk ke arah kamar.

“Ikut aku.” Ethan memimpin jalan.

Fiore mengikuti langkah Ethan ringan. Mereka berdiri di depan lemari, tepat di bagian pakaian Ethan.

Sudah beberapa kali Fiore melihatnya. Memang selama ini ia tinggal di kamar Ethan. Sementara Ethan cukup puas berbaring di sofa ruang kerjanya.

“Pakai ini.” Ethan memberikan sebuah hoodie dan celana pendek.

Fiore menerimanya dan segera berganti pakaian. Ia kembali dengan setelan oversize yang tidak terlihat sangat tidak nyaman.

“Sejujurnya ini kebesaran,” aku Fiore.

Namun, Ethan tampak tidak peduli. Ia merasa tampilan Fiore yang sekarang sudah cukup baik.

“Ayo pergi.”

Ethan mengajak Fiore ke salah satu department store. Di sana, ia membiarkan Fiore memilih beberapa baju.

“Itu terlalu pendek. Memangnya nyaman terus-terusan pakai gaun? Pilihlah pakaian yang nyaman seperti kaos atau celana.” Ethan memberikan komentar untuk yang sekian kali.

Fiore menyerah. Ia meletakkan saja semua pakaian yang sudah ia pilih.

“Aku bukan anak sekolah dasar, Om. Aku bahkan sudah melewati masa remaja. Kaos dan celana pendek enggak akan cocok buatku!” Fiore berdecak kesal.

Tangannya menunjuk ke arah orang-orang yang juga sedang lalu lalang berbelanja. “Om lihat saja. Apa masih ada yang memakai gaya seperti itu di saat umur mereka sepertiku?”

Ethan memutar bola matanya kesal. Ia berdecih tak rela karena semua ucapan Fiore benar.

“Aku bayar dulu!” Ethan mengambil baju-baju yang sudah Fiore pilih.

Fiore langsung ditarik ke bagian handphone setelahnya. Seorang pegawai menghampiri mereka.

“Berikan handphone yang cocok untuk umurnya!” Ethan menunjuk Fiore. Ia sengaja menekan kata ‘umur’ dalam kalimatnya.

Fiore menahan senyum senang. Ethan ternyata sangat perhatian padanya. Fiore mengulurkan tangan, meraih lengan Ethan untuk digandeng mesra.

“Aku mau handphone yang paling bagus di sini!” ujarnya dengan nada sok memerintah.

Pegawai itu mengangguk seolah mengerti dengan pengakuan palsu Fiore. Jelas sekali pegawai itu menganggap dirinya sebagai pacar, atau lebih tepat lagi, simpanan.

“Silakan.”

Sebuah handphone keluaran terbaru dengan harga fantastis disodorkan padanya. Fiore mendengar Ethan menghela. Namun, omnya itu tidak mengucapkan apa-apa.

“Yang ini saja.” Fiore mengangguk mantap dan membiarkan Ethan membayar.

Mereka langsung pulang setelahnya. Ethan kembali menyeret Fiore tanpa ingin dibantah.

“Aku sudah menyiapkan kamar tamu untukmu tinggal. Setelah ini, simpan semua barang-barangmu di sana dan jangan melewati batas!” Ethan mulai membangun tembok tinggi di antara mereka.

Fiore hanya bisa menurut. Apalagi setelah Ethan membelanjakannya sebanyak itu.

“Terima kasih buat hari ini, Oom! Aku mau ambil barangku duli.” Fiore masuk ke kamar Ethan untuk merapikan pakaian yang sebelum ini ia kenakan.

Namun, saat membuka pintu kamar, ia malah mendengar teriakan. Natasha, berdiri dengan depan Fiore sambil menatapnya tajam.

“Kenapa kamu ada di sini, Fiore?”

Fiore belum sempat menjawab, tapi Natasha sudah memberondongnya dengan pertanyaan. Ia disudutkan.

“Kenapa kamu pakai baju suamiku? Apa saja yang sudah kalian lakukan?!”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Skandal Terlarang: Penghangat Ranjang Suami Tante    Bab 7. Tamu Tak Diundang

    “Enggak perlu menyiapkan sarapan.” Ethan mengangkat tangan. Dalam sekejap, ada seorang wanita paruh baya yang mendekat. Fiore menatap sinis wanita yang berpenampilan seperti asisten rumah tangga itu. Ia langsung menyadari, jika Ethan sedang membuat pembatas di antara mereka semakin jelas. “Oke,” sahut Fiore singkat. Di saat seperti ini, Fiore tahu jika dirinya harus pintar bermain tarik ulur. Ia tidak seharusnya menarik terlalu keras di saat Ethan sedang muak padanya. “Aku sudah menghubungi Ayah dan Ibumu, tapi mereka mengatakan jika mereka sedang berlibur,” ujar Ethan sembari menarik kursi ruang makan. Bibi asisten langsung menyiapkan makanan di atas meja. Fiore yang tadinya tak suka dengan kehadiran wanita itu, sekarang jadi tersenyum. Ia tidak bisa menolak makanan enak. “Apa kamu enggak pernah menghubungi Ayah dan Ibumu?” Entah Ethan sedang benar-benar lupa atau berpura-pura lupa. Atau bisa saja pria itu memang tidak tahu apa-apa. “Aku enggak punya handphone, Oom,” jawab Fi

  • Skandal Terlarang: Penghangat Ranjang Suami Tante    Bab 6. Penyangkalan dan Bukti yang Membara

    “Akh!” Fiore meringis saat Ethan menempelkan wajahnya di ceruk leher. Ia mencoba menggeser posisi Ethan yang menimpa bahunya. Namun, Ethan tampak terlalu sibuk mengecup leher Fiore. Kedua mata pria itu tertutup kilatan gairah. “Baiklah,” ucap Fiore sembari melebarkan kedua tangan. “Asalkan Om tanggung jawab sama aku nanti.” Malam itu tidak bisa dilewati Fiore dengan mudah. Ia harus melawan rasa sakit di saat yang sama dengan hasrat yang menggigit. Ranjang Ethan yang sebelumnya selalu dingin, kini membara, terbakar dengan hasrat mereka berdua. Fiore tak sadar kapan ia tertidur. Rasanya baru satu jam ia menutup mata saat Ethan bergerak dalam pelukannya. “Apa yang terjadi?” Suara serak Ethan menyapa telinganya Fiore. Fiore sengaja mengintip sedikit. Ia berpura-pura tidur sambil menikmati kepanikan Ethan lewat sudut mata. “Kenapa dia ada di sini?” Fiore tahu Ethan sedang membicarakan dirinya. Ia mengulum senyum dalam diam saat Ethan memaki.“Enggak mungkin aku sama Fiore–”Ethan

  • Skandal Terlarang: Penghangat Ranjang Suami Tante    Bab 5. Permainan Malam Pertama

    “Selamat pagi, Om.” Fiore meletakkan omelette yang baru saja ia buat untuk Ethan. Rumah Ethan yang besar itu tidak memiliki asisten rumah tangga yang menetap. Hanya tenaga pembersih yang kadang dipanggil saat dibutuhkan. Tidak banyak stok makanan yang ada, jadi Fiore hanya membuat menu seadanya. “Om mau minum kopi atau susu?” Fiore dengan sigap menawarkan. Meski Ethan hanya menggumam pelan dengan wajah tak tertarik, pria itu tetap duduk di meja makan. “Enak enggak?” Fiore bertanya saat Ethan mengunyah suapan pertama. Ethan tidak menjawab, hanya berdehem singkat. “Kamu sudah sembuh?”Tak mau menjawab, Fiore mengalihkan pandang. Ia berpura-pura tidak mendengar, dan malah sok sibuk menyendok makanan. “Kalau sudah sembuh, nanti malam aku antar kamu pulang setelah kerja.”Fiore berhenti bergerak seketika. Ia menarik napas dalam dan mulai mengunyah dengan tidak bersemangat. Makanan yang sudah payah ia buat langsung terasa hambar. “Bukankah kamu harus kuliah? Kamu enggak bolos kuliah

  • Skandal Terlarang: Penghangat Ranjang Suami Tante    Bab 4. Ranjang yang Nyaman

    “Bawa aku, Oom.” Fiore merengek. Ia terus mendesak Ethan, membuat Ethan tak punya pilihan. “Ayah sama Ibu udah pergi. Enggak tau ke mana,” ujar Fiore. “Enggak ada siapa-siapa di rumah. Om datang mau cari Tante, kan? Tante enggak ada di sini.” Fiore tahu kedatangan Ethan untuk mencari istrinya, Natasha, adik Rudi. Ethan dan Natasha terkadang berselisih, dan Natasha biasanya kembali ke kediaman keluarga Wijaya saat mereka sedang bertengkar. “Om, aku sakit.” Fiore menunjuk arm sling yang masih setia di bahunya, kalau-kalau Ethan tidak melihat. “Ini lebih sakit dari keliatannya.” Fiore menarik ujung baju Ethan manja. Ia sengaja memejamkan mata, dan bersandar pada Ethan. “Di sini dingin….” Fiore menggumam dengan suara yang semakin pelan. Ia berniat untuk membuat Ethan iba, tapi ternyata tubuhnya memang sudah tak mampu berdiri. Ethan menopangnya, lalu membawa Fiore ke dalam pelukan. “Makasih, Om Ethan,” bisik Fiore tepat di telinga Ethan. Tak banyak yang Fiore ingat setelahnya. Ia

  • Skandal Terlarang: Penghangat Ranjang Suami Tante    Bab 3. Hujan dan Kenyataan

    Petir menyambar tanpa peduli. Fiore terduduk di depan gerbang dengan pakaian lusuh. Sudah semalaman ia menunggu, tapi tak ada seorang pun yang menghampiri. Seluruh badannya sakit, dan ia kelaparan. Fiore menggigil kedinginan, dan matahari hampir terbenam lagi. “Aku sebenarnya punya salah apa?” Berulang kali Fiore memikirkannya. Namun, ia tak menemukan petunjuk apapun. Semuanya baik-baik saja sebelum kecelakaan. Apa ada yang terjadi saat ia tak sadarkan diri?“Atau Ayah udah tau aku bohongin Pak Joshua?” Fiore mengacak rambutnya asal. Gerakannya terhenti saat hujan tiba-tiba turun. Fiore bergegas mencari tempat berteduh. Saat itulah, ia melihat gerbang terbuka. Mobil ayahnya keluar dari kediaman Wijaya. Fiore yang gelap mata langsung berlari mengejar. Apalagi saat ia melihat sosok Rudi dan Yeni di dalam mobil. Fiore melajukan kedua kakinya secepat yang ia bisa.“Ayah! Ibu!” Fiore melebarkan tangan tepat di depan mobil yang melaju. Decit ban mobil terdengar nyaring. Teriakan kasar

  • Skandal Terlarang: Penghangat Ranjang Suami Tante    Bab 2. Ratu Tanpa Istana

    “Maaf, pembayaran harus segera dilakukan.”Sampai di akhir masa perawatan, kedua orang tua Fiore masih juga tidak datang. Fiore sudah mencoba menghubungi ayah dan ibunya lewat telepon rumah sakit, tapi panggilannya selalu tidak terjawab. Sekarang, Fiore harus melunasi tagihan rumah sakit. Ia kebingungan setengah mati. Selain nomor kontak kedua orang tuanya, Fiore tak mengingat nomor siapa-siapa lagi. “Paling lambat, siang ini sudah dilunasi.”“Berisik!” Fiore membentak perawat yang ada di depannya. “Enggak perlu diulang. Aku sudah dengar!”Fiore juga tak ingin berlama-lama di rumah sakit. Ia mau pulang, tapi bagaimana caranya?Tak ingin terus ditatap sinis oleh perawat, Fiore beranjak dari tempat tidur. Ia berjalan ke koridor, lalu duduk di ruang tunggu. Di sana, ada sebuah televisi besar yang menyala. “Jaya Food Industries dikabarkan akan melakukan ekspansi….”Fiore tersentak. Mendengar nama Jaya Food Industries, ia langsung teringat dengan perusahaan sang Ayah. “Kenapa enggak ke

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status