Share

Chapter 2 Kembali ke Rumah dan Jadi Istriku

"Pergi temui aku di hotel X sekarang juga. Aku sudah mengirim mobil untukmu. Kurang dari 30 menit Kau harus datang , jika kau masih menginginkan bantuanku untuk karirmu!" Suara dingin seorang pria dengan nada Bossy.

"Samuel, kau sudah gila untuk memintaku--Hallo, Hei!" Maya belum sempat menyelesaikan ucapannya saat mendengar bunyi tut tut di ponselnya.

Wajah Maya dipenuhi dengan amarah. Tangannya mengepal. "Bertemu di hotel? Apa yang sebenarnya pria itu inginkan?"

Maya benar-benar tidak ingin terlibat lagi dengannya, tatapan dingin dan nada suara pria itu seperti menikmati penderitaannya saat perpisahan mereka, masih terbayang dalam benaknya. Sekarang, pria itu meminta untuk bertemu dengannya dan menawarkan bantuan?

"Dia tidak hanya mengatakan omong kosong untuk mempermainkanku, kan?" batin Maya. Namun, dia tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi masalah ini.

Maya keluar dari toilet, dia berjalan mengendap-endap seperti pencuri, memandang lingkungan dengan waspada. Hingga seseorang tiba-tiba menepuk punggungnya. "Nona Lin, ikut dengan kami menemui CEO Ren."

***

Maya keluar dari sebuah mobil mewah yang berhenti tepat di depan hotel bintang lima. Seorang pria muda berkacamata mendekat ke arahnya memberinya sambutan. "Hallo, Nona Maya Lin. Saya adalah asisten CEO Ren, silahkan ikuti saya!"

Maya masuk ke sebuah hotel. Dia merasa tidak nyaman karena memikirkan apa yang dipikirkan oleh orang yang mengundangnya ini. "Kenapa Samuel Ren harus mengajakku bertemu di hotel seperti ini? Bagainana jika ada paparazi yang memotret?" batin Maya cemas.

Pandangan matanya tidak bisa untuk diam. Dia memandang ke sekitar tanpa berkedip untuk menemukan paparazi yang bersembunyi. Sejak kejadian tadi, dia menjadi selalu gelisah. Asisten Pribadi CEO itu menyadari keresahan Maya.

"Apa anda mengkhawatirkan paparazi? Tenang saja, hotel ini sangat ketat dan hanya kalangan elit yang dapat datang. Tidak akan ada paparazi yang dapat masuk."

"Tuan, kau menyepelekan para paparazi yang bisa melakukan apapun. Bahkan menembus tempat yang aman sekalipun," ucap Maya dengan memperingatkan. Dia telah memiliki banyak pengalaman dengan paparazi.

"Sepertinya paparazi itu tidak masuk ke sini." Maya merasa lega. Mereka berdua masuk ke dalam lift. Maya melihat nomer yang ditekan oleh pria disebelahnya ini lalu menyakan sesutu, "Apa anak itu juga ada di sini?"

"Apa yang anda maksud Tuan kecil? Tidak. Ini sudah larut, Tuan Muda tidak ingin tidur Tuan kecil terganggu," ucap Asisten CEO menjawab pertanyaan Maya.

"Oh, ayah yang perhatian." Ada nada ejekan dalam perkataan yang terdengar seperti sebuah pujian.

Tangannya diam-diam mengepal. Maya membayangkan, apa Samuel juga akan seperti ini jika anaknya masih ada? Namun, hanya rasa kecewa yang menyelimutinya, ketika mengingat hubungan mereka di masa lalu.

Asisten tidak mengatakan apapun. Pintu terbuka lalu mereka berjalan ke arah ruangan yang paling besar. Jung mengetuk pintunya, lalu membukanya sedikit. "Tuan, saya sudah membawa Nona Maya Lin."

"Suruh dia masuk dan kau pergilah!" ucapnya dengan nada dingin.

Asisten CEO membuka pintu dan meminta Maya untuk masuk. Perlahan kaki jenjang yang menggunakan high heels yang serasi dengan pakaiannya melangkahkan kaki melewati pintu.

Di sana, seorang pria yang duduk di sofa menatapnya dengan dingin. Sudah bertahun-tahun berlalu, tapi tatapan itu tidak berubah. Maya mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Maya dengan dingin.

"Kenapa kau begitu terburu-buru? Duduk dan temani aku minum. Kau suka anggur merek ini, kan?" Samuel Ren mengangkat gelas anggur.

Maya menatap anggur itu, senyum ejekan terukir. "Kau benar-benar memiliki ingatan yang buruk tentangku, kau jelas tahu bahwa wanita kesayanganmu itu yang menyukainya. Aku alergi anggur dengan aroma persik."

"Oh, aku ingat kau meminum ini denganku di masa lalu."

'Itu untuk menyenangkanmu.'

Maya tidak ingin mengungkit kebodohannya, dia mulai membicarakan masalah utama yang membuatnya datang."CEO Ren, kau sengaja membuatku terlibat scandal ini, kan? Setelah menghancurkan hidupku, dan hatiku, kau masih belum puas dan ingin menghancurkan karirku?"

"Maya, kau masih sama seperti sebelumnya. Jelas kau sendiri yang membuat scandal. Siapa yang menyuruhmu menyembunyikan status pernikahan dan anakmu." Senyum dingin terukir dibibir pria itu.

Maya yang sebelumnya tenang mulai terprovokasi. "Anakku? Kau jelas tahu siapa ibu dari anak itu. Kau ingin aku mengakui anak dari perbuatan kotormu dengan wanita sialan itu?"

"Kemana ibu anak itu? Dia pasti akan mengamuk jika melihat anaknya mengakuiku sebagai ibunya dan juga aku terlibat denganmu."

"Dia meninggal. "Mata CEO Ren menunjukkan kesedihan.

"Oh, dia sudah mati? Setelah dia akhirnya mendapatkan apa yang dia inginkan dengan merebut segalanya dariku. Sungguh tragis." Maya menunjukkan keterkejutan, tapi tidak ada rasa simpati dalam nada suaranya. Hanya dia yang tahu bagaimana perasaannya yang sebenarnya berusaha dia tekan.

"Kau tidak terlihat sedih, dia masihlah saudaramu," sindir Samuel.

"Saudara apa yang berani merebut kebahagiaan saudaranya sendiri," cibir Maya.

"Apa kau lupa siapa yang merebut kebahagiaan siapa?" Mata pria itu begitu dingin.

Ketenangan Maya mulai goyah. "Aku telah mengembalikan semuanya, kan? Kita tidak perlu membahas masa lalu lagi. Tuan Samuel Ren, aku harap kau memberikan penjelasan ke publik tentang yang sebernarnya terjadi." Maya menatap lurus ke arah pria itu.

"Bagaimana jika aku tidak mau melakukannya?" Pria itu menunjukkan ekspresi acuh tak acuh.

"CEO Ren , kau bilang di telepon akan membantuku, kan? Apa kau membohongiku? Sia-sia saja aku menemuimu." Maya benar-benar ingin menampar pria itu dengan keras, tapi dia tahu statusnya. Dia membalikkan tubuhnya memilih pergi dengan perasaan kesal.

Tangannya yang menarik knop pintu terhenti saat pria itu memanggilnya dan mengatakan hal yang mengejutkan.

"Kembali ke rumah dan jadi istriku, lalu aku akan membantumu."

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Iin Romita
mendebarkan thur..lanjutt... keren nih MC si Maya Lin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status