Share

Bangun Tidur Ku terus gelud

Kala itu, hari mssihlah gelap, Ayam pun masih tidur pulas di kandang nya, terlihat sosok Malvic yang tertidur pulas di kamarnya, di atas ranjang dengan selimut sebagai segel nya, Malvic yang pulas memamerkan berbagai macam ekspresi di balik matanya yang terpejam, dari amarah, panik, bahkan kadang terlihat frustasi, entah mimpi buruk apa yang Malvic alami. 

Saat Malvic sedang terhanyut di dalam mimpinya, samar samar ia mendengar deruan suara yang sama persis seperti Helikopter

'Bukankah aku sedang bermimpi?, mengapa aku mendengar suara Helikopter?' fikirnya di dalam mimpinya sendiri 

"Bangun dasar pemalas, apakah kau ingin memakan gaji buta dari pemerintah, mereka mendanaimu bukan untuk bermalas malasan, ayo bangun dan mari kita lakukan pemanasan" Kalimat yang keluar dari pengeras suara yang di pegang oleh wanita dengan rambut pendek dengan seragam militer yang khas menutupi seluruh bagian tubuhnya, ia bertengger di tali Helikopter, berteriak dari luar jendela mencoba membangunkan Malvic yang tertidur di dalam sana. 

Sedangkan Malvic ia masih belum tersadar bahwa kata kata yang ia dengarkan barusan bukanlah sebuah mimpi belaka. 

"3, 2,1, katak satu siapkan amunisi, katak dua kunci target, katak tiga lakukan oprasi" Teriak kembali wanita itu

"Yes master" Sahutan serempak terdengar dari para katak

Saat itu Malvic sudah bangun, namun setengah dari raganya masih di alam mimpi sana, saat ia mencoba bangun dan melihat situasi sekitar, tiba tiba-tiba deringan peluru yang menghantam kaca membuatnya secara reflek mengangkat selimut menjadikan nya sebagai penghalang dengan merubah tekstur nya menjadi sekeras berlian, berguling guling Malvic segera turun dari ranjang, menghentakkan kakinya dan menendang ranjang besar untuk menutupi jendela. 

'Sialan, ini terlalu berlebihan' kutuk Malvic di dalam hatinya

Aksi Malvic hanya di lakukan beberapa detik saja, saat penglihatan Malvic terhalang oleh Ranjang besar di depan jendela, tanpa ia sadari katak tiga sudah masuk ke kamarnya secara diam diam, mengendap seakan-akan bersatu dengan alam, ketika katak tiga hendak mendekati Malvic, dia segera melompat dengan panik mengeluarkan seluruh tenaganya mengangkat tangan nya mencoba menerkam kepala Malvic. 

Saat itu Malvic sama sekali tak menyadari adanya katak tiga yang menerkam dari balik punggung nya, yang ia rasakan hanyalah firasat bahaya, sebelum ia bereaksi ia hanya merasa kepalanya berat kemudian pandangan nya menjadi kabur. 

_____________

Didalam sebuah Helikopter yang di tumpangi oleh ketiga katak dan Malvic yang tak sadarkan diri di samping mereka 

"Bagaimana Bocah itu menurut kalian" Suara wanita yang terdengar dari kursi samping co-pilot yang merupakan sang Kapten yaitu Wanita berambut pendek yang memimpin operasi penyergapan tadi

"Reflek nya lumayan, Namun sayang sepertinya ia kekurangan pengalaman bertempur" Jawab Katak 2

"Hei hei, itu bukan lah hal yang wajar bagi bocah SMA sepertinya, mengingat dirimu ketika masa SMA dulu yang bahkan masih belum bisa kencing dengan benar" Ejek Katak Tiga yang berada di samping Katak 2

Saat itu katak satu sempat meluhat Malvic yang menggunakan selimut sebagai alat untuk menahan peluru dan bahkan peluru yang di tembakkan tak cukup untuk menembus peluru, ini membuatnya ingin bertanya "Ngomong ngomong Kapten, apakah kemampuan bocah itu adalah perubahan Benda" Tanya katak satu yang merupakan Pilot di Helikopter tersebut,

Menggelengkan kepala nya Sang Kapten menjawab dengan serius

"Apakah kau pikir bocah yang harus membuat Sekertaris jendral merekrut nya secara pribadi sesederhana itu"

"Kita sudah hampir sampai, bangunkan bocah itu" Kata si wanita memberi isyrat kepada kedua bawahan nya

Katak dua yang mendengar perintah dari Kapten nya segera mengambil pistol yang bersarang di pinggang nya, memutar magazine kemudian menarik kokang lalu ia segera menghantamkan Bodi pistol ke Kepala Malvic

"Aduh aduh aduh...." Erang Malvic sembari memegangi kepalanya yang sudah di sarangi dua benjolan bulat kecil

"Bangun nak kita sudah sampai" Kata katak dua 

"Hei..... Kau terlalu keras katak 2, dan untuk apa kau mereload senjatamu, ingin membunuh nya (○`д´)ノシ " Selang katak tiga

"Saya menyebutnya menjitak junior dengan gaya" Balas katak dua

Ketika kedua katak sedang asyik berdebat, Malvic yang sudah tersadar terlihat Linglung, melihat ke arah katak dua dan tiga ia tiba tiba menyadari sesuatu 

'Bukan nya seragam yang mereka kenakan mirip dengan SAI' Fikir Malvic 

Untuk apa mereka membawaku? 

Apa ini seperti yang di katakan kepala sekolah kemarin? 

Menoleh keluar jendela ia melihat tempat yang sudah tak asing baginya 

'GBK'

Atau yang biasanya di sebut sebagai Stadion Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta, Indonesia dan merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat internasional. Stadion ini dinamai demikian untuk menghormati Soekarno yang merupakan Presiden Republik Indonesia pertama, dan juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama stadion ini diubah menjadi Stadion Utama Senayan melalui Keputusan Presiden No. 4/1984. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, yang kemudian nama Stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.

Dan stadion ini juga merupakan salah satu bangunan yang utuh tanpa di Renovasi sedikit pun setelah pasca apocalyptic menyerang bumi. 

Namun sayang sekali semenjak peristiwa itu, stadion ini sudah tak di gunakan lagi, dan tak dibuka untuk umum. 

'Apa itu di gunakan sebagai markas SAI' fikir Malvic

Kemudian ketika Helikopter hendak mendarat di tanah, tanah hijau rimbun yang di penuhi tumbuhan terbuka secara perlahan ketika katak satu melemparkan beberapa benda aneh ke rerumputan, memperlihatkan berbagai bangunan yang bersarang di bawah tanah, Saat Helikopter hendak mendarat sebuah cahaya biru transparan dan berbagai senjata menghalangi pendaratan Helikopter tersebut, kemudian berbagai titik merah terlihat di bodi helikopter seperti memberi isyarat jika berani bergerak makan akan tertembak

"Kode Katak satu, dua, dan tiga dengan Kapten Bawang siap melakukan pendaratan" Ucap katak satu yang di balas oleh suara mekanis yang terdengar dari pengeras suara helikopter

"Kode suara diterima, silahkan kan mendarat, dan selamat datang kembali Semoga harimu menyenangkan"

Ketika suara mekanis tersebut berhenti Penghalang Biru dan berbagai senjata yang mengunci helikopter tersebut kembali ke keadaan semula, Malvic yang melihat rangkain peristiwa tersebut berkeringat dingin di punggungnya. 

'Lihat jumlah Launcher besar di sana, bahkan jika aku merubah Body Pesawat menjadi berlian aku yakin itu akan hancur menjadi beberapa bagian' Sebelum Malvic keluar dari kabin pesawat ia menyadari sesuatu

'Sejak kapan aku memakai seragam SAI' tanya Malvic kepada dirinya sendiri kemudian mengusap rambutnya yang masih agak basah ia mencurigai sesuatu. 

'Sial siapa yang memandikan ku'

Kemudian terlihat Malvic menatap tajam ke arah Co-pilot seakan-akan mempertanyakan keperawanan nya. 

"Hei bocah jangan tatap aku seperti itu, katak dua dan tiga lah yang memandikan mu, lagipula kata mereka sesama lelaki wajar saja saling memandikan satu sama lain" Jawab sangat Kapten dengan nada yang terdengar lembut dan malas

Setelah mendengar jawaban dari sang Kapten, Malvic langsung menjauh dari katak dua dan tiga memandangi keduanya dengan penuh penghinaan

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status