Share

Ungkapan Hati

Degh!

Dia benar-benar membeku. Kuatur deru napas yang mulai memburu. Mendoktrin hati dan jiwa untuk tetap tenang.

"Mas, aku tidak bermaksud melukai hatimu sekeji ini. Jujur, aku tak mampu melawan gejolak nafsuku yang jarang tersalurkan," ungkapku ragu. Kupilin ujung hijab untuk meredakan rasa nervous yang berlebihan.

Hanya terdengar suara kekehan kesakitan dari Mas Gilang. Posisinya masih sama membelakangiku. Pandangannya dilempar jauh dalam pekat malam. Entah apa yang membuatnya betah.

"Semua itu terjadi begitu saja. Andai aku bisa memutar waktu. Aku tidak pernah melakukan hal senista itu. Aku khilaf, Mas. Napsu membuatku khilaf," beberku tanpa ada yang kututupi.

"Sungguh malang dirimu, Nia. Kau telah menjadikan hawa napsumu sebagai Tuhanmu, hingga kamu lupa apa yang Allah perintahkan dan larang dalam hidupmu," tuduhnya keji.

"Itu semua tak lepas dari campur tanganmu, Mas. Kamu yang tidak mampu memberikan aku kepuasan ...."

"Nia tak cukupkah semalam terkadang sampai sepuluh kali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Heni Hendrayani
masa sepuluh kl tak puas juga ? puas nya jika berzina s nia ini sebagai perempuan ko begitu binal sampe tak puas puas
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
sama" salah sih, bermain dibelakang suami dan istri masing" bagimn tdk si gilang juga baru cerai aja langsung nikah brrti dia juga sm bobrok nya sm si nia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status