Share

CCTV

Kuremas kuat-kuat kertas berisi tulisan tangan Mas Reno. Rasa panas menjalar dari dadaku sampai kepala. Wajahku pun pasti sudah merah padam menahan amarah.

Baru saja tadi Mas Reno bilang tidak akan pergi. Baru saja tadi dia bilang akan tetap bersamaku di sini. Namun, sekarang?

Dasar lelaki!

Kuputuskan untuk menghubungi Mas Reno.

"Iya, Sayang," sapanya lembut.

"Pulang!" tegasku.

"T-t-tapi, Dek, ...."

"Pulang!" ulangku dengan mengeja tiap suku kata. Kali ini aku tak mau dibantah.

"Oke, oke, sebentar lagi Mas pu ...."

"Sekarang!" titahku.

"Oke, Mas pulang sekarang."

Kuputus sambungan telepon. Aku benar-benar tak mau peduli dengan apapun yang terjadi pada Bulan. Siapa suruh dia hamil dengan laki-laki beristri? Dia pikir aku akan berbaik hati membagi suami?

Kalau pun aku meminta Mas Reno menunda menceraikan Bulan, bukan berarti aku akan suka rela membiarkan Mas Reno menjalankan peran sebagai suaminya. Aku hanya ingin memberi dia pelajaran. Bahwa menikahi lelaki beristri, tanpa izin istri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status