Share

Suami Bastard Yang Manis
Suami Bastard Yang Manis
Penulis: CacaCici

Terpaksa Menjadi Istri Rafael

Wanita cantik dengan kebaya mewah berwarna putih, duduk di atas ranjang pengantin yang telah dihias sedemikian rupa. Dia menekuk kaki lalu memeluknya dengan erat, menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan di atas lutut.

"Sekarang apa?" gumam Serena -- wanita cantik dengan wajah blasteran Jerman-Indo tersebut dengan lirih.

Dia telah resmi menjadi istri dari seorang pria bastard -- Rafael Abbas Azam, sahabat sekaligus Bosnya di kantor-- yang telah merenggut kesuciannya secara paksa dan selalu menekan Serena untuk menikah dengannya.

Pria itu … gila! Dia dan obsesinya untuk memiliki Serena itu sangat mengerikan bagi Serena.

"Sekarang aku harus bagaimana?!" pekik Serena pelan, melengking sembari mengigit lututnya dengan air mata yang jatuh dari pelupuk.

Awal, Serena ingin membatalkan pernikahan ini. Namun karena kasihan dengan Papanya dan takut Papanya yang akan kena imbasnya, Serena mengurungkan niatnya.

"Hiks …." Tanpa sadar isakan keluar dari mulutnya, mengingat kembali foto yang dikirim seseorang ke handphonenya.

Foto Rafael yang sedang tidur dengan perempuan lain.

Ketika dia akan resmi menjadi istri dari pria bastard itu, Serena harus melihat foto itu. Sakit! Hingga rasanya Serena ingin kabur dan sembunyi dari dunia ini.

Tapi orang tuanya -- terutama Papanya yang akan terkena imbasnya. Keluarga Azam bukan keluarga sembarangan. Mereka berkuasa dan sangat disegani.

Sedangkan keluarga Lucard-- keluarga Serena, hanya dianggap babu oleh keluarga Azam.

Yah, Pamannya, Gabriel Abbas Azam (Daddy Rafael) memang sangat peduli pada keluarga Lucard karena dia bersahabat dengan Papanya Serena -- Thomas.

Serena dan Rafael menikah juga karena dijodohkan oleh Kakek mereka, yang ingin keluarga Azam dan Lucard bukan hanya sekedar rekan bisnis dan sahabat tapi juga sebuah keluarga.

Masalahnya …-

'Rafeel gila! Dia bastard, bajingan sialan!' batin Serena sembari terisak. Sejak awal dia bersi keras menolak perjodohan ini, bagaimanapun Rafael adalah sahabatnya dan Serena punya prinsip tak akan menikah dengan sahabatnya.

Sahabat adalah sahabat, cinta ada dalam sahabat, tapi sahabat tidak boleh saling mencintai. Itu prinsip Serena.

Sayangnya Rafael menginginkan pernikahan ini. Dia menginginkan Serena, mungkin tanpa adanya perjodohan ini dia juga akan tetap bersi keras menjadikan Serena miliknya. Sebab dia terobsesi pada Serena.

Yang dia tahu sejak kecil Serena adalah bidadari miliknya!

Ceklek'

Suara pintu dibuka terdengar. Serena beberapa detik menahan nafas; itu pasti Rafael,dan jantung Serena berdebar kencang, nafasnya kini melaju dan tubuhnya panas dingin.

'Siapapun tolong selamatkan aku dari Bajingan ini! Dia laki-laki bastard yang tak bisa menghargai perempuan. Dia bukan sahabatku yang dulu!' batin Serena yang sudah ketakutan.

"Serena …." Seruan riang mengalun. Suara bariton tersebut terdengar serak serak, rendah dan berat -- sangat seksi dan juga menggoda. Namun juga begitu mengerikan bagi Serena yang semakin menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan di atas lutut.

"Cih." Rafael berdecis pelan, menatap sosok perempuan yang duduk di tengah ranjang dengan sorot sayup dan dalam.

Dia menyeringai tipis, membuka tuxedo yang membungkus tubuh atletisnya sembari terus menatap penuh minat dan ketertarikan tinggi pada perempuan tersebut. Dia tahu Serena ingin lari dari pernikahan ini, tapi bukan Rafael namanya jika tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Terlebih dia menginginkannya sejak kecil!

Rafael naik ke atas ranjang, langsung mengambil tempat di belakang Serena.

"Kau meminta Maxim membawamu lari, Serena. Kau berpikir dia akan membantumu, Heh?!" bisik Rafael sembari mengecup tengkuk Serena, reflek membuat Serena menarik tengkuknya dan berniat menjauh dari Rafael.

Namun sayang, tangan pria itu lebih dulu melilit di pinggangnya -- melingkar di pinggang Serena dengan erat, tak membiarkan Serena beranjak sedikitpun dari dekatnya.

"Maxim lebih mendengar ucapan ku dibandingkan orang tuanya. Bagaimana bisa kau berpikir dia akan menuruti ucapanmu, Stupid?!" Rafael mengeram rendah, kepalanya tepat berada di sebelah daun telinga Serena -- sesekali dia mengigit pelan daun telinga perempuan tersebut. "Semua orang tahu jika kau ini milikku, Serena. Kau tidak bisa kabur kemana-mana!" tambahnya dengan nada yang semakin dingin dan penuh ancaman.

Serena menarik kepalanya, risih dengan perlakukan Rafael. Dia juga mendorong pundak pria itu dan berusaha melepaskan tangan Rafael dari perutnya. "Menyingkir!" pekik Serena pelan dengan suara lirih dan bergetar takut.

"Menyingkir?" Rafael terkekeh pelan, kekehan merdu yang malah terasa mengerikan bagi Serena. "Aku akan menyingkir setelah kau memuaskanku, Wife."

"Kita akan melakukan malam pertama," bisik Rafael dengan nada berat, meniup daun telinga Serena secara erotis.

Komen (9)
goodnovel comment avatar
Ristiana Cakrawangsa
haduhh gimana kedepannya nnti yaa
goodnovel comment avatar
Ristiana Cakrawangsa
haduhh gimana kedepannya nnti yaa
goodnovel comment avatar
Selvi Karmila Orsay
Rapael yg terlalu teroosesi drmgan sahabatnya sendiri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status