Share

15. My Hero

“Hari ini kita sekolah?”

Yana dan Naya terdiam kaget dengan kedua mata membulat lebar.

“Sungguh?” Derren berseru.

Ia tak kalah terkejut dengan kedua adik perempuannya.

Marsha mengangguk.

“Seragam kalian ada di dalam lemari. Setelah sarapan, kalian bisa mandi dan langsung bersiap.”

Marsha tersenyum lembut melihat wajah semringah Yana dan Naya.

“Kami akan mengantar kalian.”

Dengan cepat Naya dan Yana menyelesaikan sarapannya dan segera berlari ke dalam kamar mereka–bersiap pergi ke sekolah.

Derren menatap lurus ke arah Marsha. Hanya diam, tak mengucapkan sepatah kata pun sampai Marsha sadar dengan pandangan itu.

“Apa yang ingin kamu katakan?” tanya Marsha.

“Kamu baru keluar dari rumah sakit. Apa tidak masalah pergi ke luar? Kepalamu pasti masih pusing, kan?”

Derren mencoba bersikap perhatian. Walau semua sikap itu terasa sangat sulit ia lakukan karena sikap alaminya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status