Share

Bab 121

“Bagaimana sebenarnya Ibu menyampaikan pesan Rindi sama perempuan itu?” tanyaku langsung tanpa basa-basi.

Tampak dahi wanita berbusana serba hitam itu mengerenyit dalam. Aku tak peduli karena saat ini hati tidak sedang dalam mode baik-baik saja.

Hatiku sakit karena ulah mereka semua.

Bahkan guru mengaji pribadi yang selalu koar-koar padaku agar menjaga keutuhan keluarga demi surga ini tidak becus mengemban tugas kecil. Menyampaikan pada wanita itu bahwa aku pergi bukan karena tak mencintai suami.

Aku dan Kak Dio saling mencintai.

“Sepertinya Mak Rindi datang dengan rasa marah. Ada apa?” tanyanya dengan suara lembut.

Tak pengaruh bagiku dengan kelembutannya karena hati sedang panas.

“Ada apa?

Ibu yang kenapa?”

Aku menunjuk dengan jemari lentik berhena coklat ini tepat ke arah wajahnya. Dia mundur dengan secara reflek. Kerutan di dahinya semakin bertumpuk.

“Rindi minta tolong untuk menyampaikan pesan bahwa kami saling mencintai agar wanita tua itu tidak songong, bukan suruh dia
Wening

Hai pembaca Suami Mudaku ... Karena suatu hal Wening sering Hiatus . Doakan Wening sehat-sehat ya, lebih rajin up dan konsisten. Tanggapan positif kalian akan memacu semangatku. Happy reading all 😘

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status