Share

Chapter 41

“Iya, Mah. Masih cuti,” jawab Zavar dengan nada lembut. Zavar mengangkat cangkir berisi minuman buatan mamanya, aroma herbal yang kuat menyeruak dari dalamnya. Rasa pahit menyengat lidahnya, membuatnya sedikit mengernyitkan dahi. Zavar merasa seolah-olah ada rasa yang tidak biasa, sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

“Hm, baguslah,” jawab mamanya dengan nada gembira, senyumnya lebar dan mata berbinar-binar. Di seberang meja, Sarah hanya diam, matanya terus memperhatikan setiap ekspresi di wajah mereka. Sarah tampak penasaran dengan rasa minuman yang dibawakan oleh mertuanya.

“Ini apa sih, Mah? Kok pait begini?” tanya Zavar, matanya memicing saat meneguk air tersebut. Zavar mencoba menemukan alasan di balik rasa aneh di lidahnya.

“Ramuan tradisional. Baik untuk kesehatan,” jawab Riska dengan nada tenang. Dia tersenyum lembut pada mereka berdua, seolah-olah dia tahu sesuatu yang mereka tidak tahu. “Sarah, coba juga, baik untuk tubuhmu.”

“I-iya, mah,” jawab Sarah dengan geme
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status