Share

29). Fitnah

***

"Pokoknya saya tidak mau ada satu pun berita itu muncul di halaman beranda, kalau masih ada nanti saya komplen lagi."

"Baik, Pak Danendra."

Memutuskan sambungan telepon, Danendra menghempaskan tubuhnya di kursi kerja lalu bersandar di sana. Selesai meeting dengan klien, dia bergegas kembali ke kantor untuk segera menelepon beberapa pihak yang bisa dia minta untuk menurunkan berita buruk tentang Adara.

Dan kini, Danendra hanya tinggal menunggu hasil sebelum nanti dia mengabari Adara.

"Felicya ... dia keterlaluan," gumam Danendra.

Menunggu selama hampir sepuluh menit, Danendra beringsut ketika ponselnya berbunyi singkat—tanda pesan masuk dan tentunya pesan yang didapat Danendra adalah pesan yang berisi kabar tentang bersihnya halaman instagram dari berita buruk tentang Adara.

"Ah, hilang juga," gumam Danendra sambil mengukir senyumnya.

Membuka jas lalu menyampirkannya di kursi, dia kemudian beringsut lalu melangkahkan kakinya keluar untuk bergegas pergi menuju kantor Adara dan menga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status