Home / Romansa / Suami Perkasa / Aku Masih Melindungimu

Share

Aku Masih Melindungimu

last update Last Updated: 2025-08-14 00:00:10

Pagi itu, Sukma duduk di ruang rapat utama kantornya. Dinding kaca tinggi memantulkan cahaya matahari yang masuk dari luar, membuat ruangan tampak terang, tapi hatinya justru terasa berat. Di hadapannya ada berkas yang sudah ia tandatangani—surat pengangkatan Farel sebagai Direktur Utama.

Ia menatap nama Farel yang tercetak tegas di lembar itu.

*Dia pantas. Aku tahu dia bisa.*

Meski perdebatan terakhir mereka masih terasa membekas, Sukma yakin memberi Farel posisi ini akan membuatnya merasa dihargai, setara.

Suara ketukan pintu membuyarkan pikirannya. Seorang asisten masuk, memberi tahu bahwa Carlos sudah menunggunya di ruang rapat.

Sukma menghela napas, merapikan map di tangannya, lalu berjalan menuju ruangan yang ada di lantai paling atas.

Carlos berdiri di dekat jendela besar, jas hitamnya terpotong rapi mengikuti garis bahu lebar. Saat pintu terbuka, ia menoleh, senyum tipis terlukis di wajahnya—senyum yang selalu membuat Sukma merasa sedikit terancam sekaligus… diingatkan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Suami Perkasa   Vidio Panas

    ---Sukma memandangi layar ponselnya dengan tangan bergetar. Ruang tamu yang biasanya terasa hangat mendadak dingin. Video yang baru saja ia terima dari Naomi Yamadera memutar tanpa ampun—adegan ranjang, tubuh Farel dan Naomi yang saling menempel, desahan yang ia dengar dari Farel selama mereka menikah. Pandangan Sukma kabur oleh air mata yang mendesak keluar. Bahunya bergetar, napasnya terputus-putus. Sakit itu menohok di dada, rasa yang sudah lama ia pendam kini menyeruak.Ia mematikan layar, lalu menekup wajah dengan kedua tangan. Beberapa menit ia terisak, merasakan amarah dan sedih bercampur menjadi satu. Farel… nama itu saja cukup untuk membuat dadanya sesak. Bukan karena ia tak tahu Farel sudah berubah, tapi melihatnya bersama perempuan itu—dan perempuan itu adalah Naomi—membuat luka lama terbuka. Luka yang selama ini ia tutupi dengan tawa tipis dan sikap dingin.Tangannya meraih ponsel lagi. Kali ini, bukan untuk memutar video, tapi untuk menghubungi sang pengirim. Jemarinya b

  • Suami Perkasa   Merasakan Malam Ini

    Setelah berenang, Naomi menarik Farel masuk ke kamar tidurnya yang luas, lampu-lampu temaram memantul lembut di cermin dan permukaan kayu gelap. Tirai tipis menutupi jendela, cahaya kota menyelinap, memberi nuansa hangat dan intim. Naomi menutup pintu, menatap Farel dengan mata yang bersinar penuh misteri dan gairah. “Aku ingin kau rasakan semuanya malam ini… tanpa gangguan, tanpa bayangan masa lalu,” bisiknya, suara lembut tapi menggoda. Farel masih terengah, napasnya belum stabil. Tubuhnya basah dari kolam, tapi aroma Naomi yang lembut dan wangi membuatnya semakin tergila-gila. Naomi melangkah pelan, memutar tubuhnya, memperlihatkan lekuk tubuh yang basah dari bikini yang menempel sempurna. “Lihat… aku hanya untukmu, Farel,” ujarnya, suaranya bergetar halus. Tangannya meraih tangan Farel, menariknya lebih dekat. Farel menatap Naomi, jantungnya berdegup kencang. Segala pertahanan rasionalnya runtuh. Perlahan, Naomi menempelkan bibirnya ke bibir Farel, ciuman pertama yang le

  • Suami Perkasa   Godaan di Kolam

    --- Sore itu, matahari mulai turun di ufuk barat, memantulkan cahaya hangat ke kolam renang di rooftop apartemen Naomi Yamadera. Naomi, mengenakan bikini hitam dengan potongan sensual yang menonjolkan lekuk tubuhnya ramping dan payudaranya yang penuh, berjalan di tepi kolam sambil tersenyum tipis. Rambut hitamnya yang panjang basah tersampir di bahu, menambah kesan menggoda yang sulit diabaikan. Farel berdiri di tepi kolam, matanya tak lepas dari Naomi. “Kau benar-benar santai ya di sini,” katanya, suara sedikit serak karena napas yang berat. Naomi tersenyum, mencondongkan tubuhnya ke Farel. “Santai? Hmm… mungkin aku memang suka air. Tapi kau… kau terlihat tegang, Farel. Harusnya kau bisa menikmati waktu bersamaku, bukan cuma menatap.” Farel tersenyum tipis, mencoba mengalihkan pandangannya, tapi tubuh Naomi begitu dekat, wangi parfum dan aroma kulitnya membuat pikirannya samar. “Kau mau berenang?” Naomi bertanya, melompat ke air dengan lompatan yang anggun. Gelombang keci

  • Suami Perkasa   Wanita Yang Lain

    --- Farel duduk di ruang VIP kantor investasi, memegang gelas anggur merah yang perlahan berwarna gelap di bawah cahaya lampu kristal. Matanya tertuju pada sosok Naomi yang duduk di hadapannya, mengenakan gaun hitam ketat yang membungkus tubuhnya sempurna—lekuk pinggang ramping, payudara penuh, dan bibir merah menggoda yang selalu membuat pria terpana. Naomi menatap Farel dengan senyum tipis, matanya berkilat penuh rahasia. “Farel, kau benar-benar serius balikan sama Sukma? Kau lupa dong siapa dia?” Farel mengernyit, meletakkan gelasnya. “Aku tahu masa lalunya, Naomi. Tapi dia sudah berubah.” Naomi tertawa, suaranya menggoda sekaligus menyakitkan. “Berubah? Hahaha, kau ini naif banget. Sukma itu wanita yang tahu cara bermain api tanpa pernah terbakar. Dia selingkuh sama Gerald. Terus dia nikah sama Dimitri, lalu Carlos. Kau yakin wanita seperti itu bisa setia sama kau?” Farel menatap Naomi tajam, hatinya mulai goyah. “Aku bukan mau dengar omonganmu, Naomi. Aku hanya ingin

  • Suami Perkasa   Aku Masih Melindungimu

    Pagi itu, Sukma duduk di ruang rapat utama kantornya. Dinding kaca tinggi memantulkan cahaya matahari yang masuk dari luar, membuat ruangan tampak terang, tapi hatinya justru terasa berat. Di hadapannya ada berkas yang sudah ia tandatangani—surat pengangkatan Farel sebagai Direktur Utama. Ia menatap nama Farel yang tercetak tegas di lembar itu. *Dia pantas. Aku tahu dia bisa.* Meski perdebatan terakhir mereka masih terasa membekas, Sukma yakin memberi Farel posisi ini akan membuatnya merasa dihargai, setara. Suara ketukan pintu membuyarkan pikirannya. Seorang asisten masuk, memberi tahu bahwa Carlos sudah menunggunya di ruang rapat. Sukma menghela napas, merapikan map di tangannya, lalu berjalan menuju ruangan yang ada di lantai paling atas. Carlos berdiri di dekat jendela besar, jas hitamnya terpotong rapi mengikuti garis bahu lebar. Saat pintu terbuka, ia menoleh, senyum tipis terlukis di wajahnya—senyum yang selalu membuat Sukma merasa sedikit terancam sekaligus… diingatkan

  • Suami Perkasa   Permintaan Suamiku

    Sukma berdiri di dapur, mengenakan apron sutra berwarna krem. Tangannya dengan lincah mengaduk saus karbonara yang kental, mencium aroma keju parmesan yang mulai meleleh sempurna. Di meja, Farel duduk dengan lengan terlipat di depan dadanya, mengamatinya dengan mata berbinar. Dulu, dia selalu menikmati momen seperti ini—melihat Sukma memasak dengan penuh cinta. Sukma mengambil sepiring spageti yang sudah tertata rapi di atas piring porselen. Dia mencicipi sedikit sausnya, memastikan rasanya sempurna, lalu tanpa sadar bergumam, “Dimitri juga suka yang seperti ini.” Hening. Sukma langsung membeku. Mata Farel yang tadinya hangat berubah dingin dalam sekejap. “Apa?” suaranya rendah, tapi tajam seperti pisau. Sukma menelan ludah. Sial. Kenapa dia harus keceplosan menyebut nama Dimitri di depan Farel? Farel menyandarkan tubuhnya ke kursi, rahangnya mengeras. "Jadi, selama ini aku hanya makan makanan favorit mantan suamimu?" Sukma buru-buru menggeleng. "Bukan begitu—aku han

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status