Share

08

Nesa sebisa mungkin hanya terfokus pada makanan yang ada di hadapannya. Ia sangat merasa menyesal karena telah berfikir baik tentang David, nyatanya, kini pria di hadapannya terus menatapnya dengan tatapan yang menurut gadis itu terlihat sangat menjijikan, sesekali Nesa melirik ke arah Misel, berharap temannya itu melihat tingkah menjijikan sang pacar, namun nyatanya Misel seolah sibuk dengan makanan di hadapannya.

Rasa lapar Nesa meluap begitu saja, Nesa kesal sendiri, ia tak bisa terus berlama lama di sini, akhirnya ia memutuskan untuk segera melahap semua makanannya yang terlihat seperti orang rakus.

"Laper Bun?"

"Iya!" Jawab Nesa seenaknya, dalam hati gadis itu terus memaki David kesal karena pria itu kini dirinya seperti ini.

Prang!!

Dengan sedikit kesal, Nesa meletakkan sendok dan garpu miliknya, lalu segera menegak air mineral di hadapannya, mengabaikan tatapan aneh Misel dan juga tatapan David yang masih sama.

"Kesambet apa sih lu Nes?"

"Laper anjir!"

Misel hanya terkekeh, la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status