Share

127. Baper

“Berapa kamu bayar dokter dan perawat untuk akting pura- puramu ini?” tanya Qasam ketus.

Wih, masih pura- pura ketus juga. Padahal kemarin memohon- mohon minta Qizha cepat bangun.

“Aku nggak bayar berapa pun. Aku Cuma ceritakan kisah cintaku ke meraka. Dan mereka iba. Lalu ya… beginilah kejadiannya,” jelas Qizha, kemudian melempar senyum lebar saat Qasam menatap ke arahnya.

“Pulang sekarang!”

“Tapi kan aku mash butuh perawatan. Kakiku juga masih sakit. Belum bisa jalan tanpa bantuan.”

“Mama menanyakanmu terus. Aku tidak bisa terus menyembunyikan keadaan ini dari mama.”

“Loh, jadi kamu nggak ngabarin mama kalau aku sekarat begini?” tanya Qizha.

“Tidak. Aku akan katakan nanti saja. ketika kondisimu sudah lebih baik begini, maka aku akan lebih nyaman mengatakan semuanya ke mama. Tapi saat kau dalam keadaan sekarat, tentu mama akan terus mencemaskanmu, juga menyalahkan aku.”

“Oke, aku akan pulang. Tapi kakiku masih belum bisa berjalan. Bagaimana caranya aku akan mengurus diriku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
akhirnya qasam menyadari juga betapa tulus dan besarnya cinta qizha kepadanya
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
smoga qasam mau mndgrkn kjujurn qizha, knp bsa meracuni adiknya
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Ada pelangi setlah hujan & badai,segra kebenaran terungkap,lnjut otw Qasham & Qisha jr.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status