Share

99. Tidak Lebih dari Sampah

Tapi ngomong- ngomong ia harus tidur dimana?

Mungkinkah ia harus tidur seranjang dengan Qasam di kasur itu? Kepala Qizha mulai terayun- ayun. Ngantuk sekali.

Gludak!

Sial. Kepalanya kejeduk meja saking kuatnya rasa kantuk, kepala terayun keras dan menghantam meja.

"Aduh!" Qizha mengusap keningnya. Lalu berjalan mendekati ranjang, berbaring di kasur, posisinya berada di paling pinggir. Bukan ia takut tersentuh Qasam, sebab hubungan mereka sudah sangat jauh, imposible jika masih membahas takut tersentuh.

“Kenapa kau tidur di sini?”

Suara dari arah belakang mengejutkan Qizha. Padahal ia sudah hampir tertidur, tapi malah jadi melek lagi gara- gara suara itu.

Qizha menoleh.

“Jangan tidur di sini!” titah Qasam.

Qizha mengernyit. Ia lalu bangkit duduk. “Lalu aku harus tidur dimana? Udah bener aku tidur di sofa tadi, kenapa malah disuruh amsuk kamar? Sekarang setelah di kamar, kamu mengusirku? Bagiaman ini sebenarnya?”

Qasam mendorong bantal yang baru saja digunakan Qizha hingga b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sabar ya qizha. qasam pasti nanti mencintai dirimu dan melupakan dendamnya kepadamu
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
iiihh ....... mulut qasam ini seperti bon cabe level ......
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Sabar Qisha...tgu Qasam bucin sm Qisha..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status