Share

Suami Tak Ada Akhlak
Suami Tak Ada Akhlak
Author: Evie Edha

Prolog

Prolog.

***

"Wah. Uang Abang banyak sekali." Perempuan yang memakai dress di atas lutut berwarna merah menyala itu menatap takjub tumpukan uang di atas meja.

Seorang laki-laki yang duduk di samping perempuan itu tersenyum bangga. "Iya, dong, Reta Sayang."

"Mana warnanya biru dan merah semua lagi. Nggak ada yang ijo," ucapnya centil. Tangannya memegang tumpukan uang itu lalu mengipaskannya pada wajah.

Reta menatap laki-laki di sampingnya. "Abang dapat dari mana uang sebanyak ini?"

Mengembuskan asap rokok yang baru dihisapnya ia menjawab, "Mertua Abang baru saja tanahnya kena pelebaran jalan tol. Baru cair tua Bangka itu dan dapat banyak uang."

"Kok bisa, Bang? Yang dapat uang, kan mertua Abang?" Laki-laki itu memang mempunyai seorang istri, bahkan dua orang anak. Akan tetapi kelakuannya masih suka keluar dengan perempuan lain.

Hadi. Pria tinggi kurus dan cungkring itu tersenyum pongah. "Istri Abang, kan dapat bagian pastinya, Sayang. Abang pakai saja uangnya dengan alasan mau usaha." Lihatlah wajah laki-laki tamak dan tidak tahu malu ini.

Mata perempuan bernama Reta itu membulat lucu. "Emang Abang mau usaha apa?"

Hadi mematikan Putung rokoknya pada asbak. Ia duduk mempersempit jarak di antara keduanya. Tangan kirinya merangkul bahu Reta yang terekpose. "Dengar. Uang ini untuk kamu."

Lihatlah wajah bahagia Reta. "Beneran, Bang?"

"Iya dong. Semua ini untuk Reta seorang. Cinta Abang yang sangat sexi dan cantik ini," ucap Hadi sembari menjawil dagu Reta.

Reta tersenyum malu dan manja. Akan tetapi wajah perempuan itu berubah sesaat kemudian. "Abang bohong ah."

Kening Hadi mengerut. "Kok bohong. Enggak dong."

"Katanya cinta sama Reta. Tapi tadi masih saja sebut istri untuk yang di rumah."

Hadi tersenyum. Ia menyukai Reta yang cemburu padanya. "Iya iya maaf, Sayang. Abang cuma keceplosan tadi. Tapi cinta Abang sama kamu itu tidak bisa ditandingi."

"Ah Abang," ucap Reta manja yang membuat Hadi tertawa.

Hadi memegang dagu Reta, menarik pelan dan membuat keduanya saling bertatapan. Ia tersenyum simpul. "Reta, Sayang. Kita main, yuk!"

Reta menunduk, ia mengangguk menahan senyuman. "Hayuk, Bang."

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anis Zahrah khalisah Amran syah
good I love it
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status