Home / Romansa / Suamiku Bos Galak / Bab 5. Ultimatum

Share

Bab 5. Ultimatum

Author: Syatizha
last update Last Updated: 2025-03-06 09:00:24

"Hah? Masa sih, Bos?"

"Iya."

"Emang Juwita diapain sampe gila begitu?" tanya Anna penasaran.

"Sini, duduk kamu di sini!"

Anna mengikuti langkah Sadam, duduk di sofa bersebelahan. 

Lelaki itu mengeluarkan sebungkus rokok, mengambil sebatang, memantiknya. 

Asap rokoknya sangat mengganggu. Kebiasaan Sadam, tiap kali mau cerita, pasti sambil merokok. 

"Aku mau cerita, kamu mau dengerin gak?" tanyanya dingin. Anna menganggukan kepala, mengubah posisi duduk lebih menghadapnya. 

"Gimana ceritanya, mantan pacar Bos itu mengalami gangguan jiwa."

Sadam melonggorkan dasi, sorot matanya yang tajam menatap lurus ke depan. 

Sekian menit, terjadi keheningan. Anna sampai menarik napas panjang berulang kali menunggu cerita yang disampaikan lelaki yang tengah merokok itu. 

"Juwita gila gara-gara video m3svm mereka disebarluaskan. Wajah si Jagat gak dilihatin, cuma Juwita aja. Itu juga kata temenku yang lihat videonya."

"Kamu juga lihat videonya?"

"Enggak," jawab Sadam menjentikkan abu rokok ke atas asbak. 

"Bukan cuma itu, setelah video mereka tersebar, Juwita dis1ksa kedua orang tuanya. Diusir dari rumah. Selang beberapa bulan, katanya dia hamil. Tapi, si Jagat gak mau tanggung jawab malah nuduh Juwita hamil denganku. N4jis! Nyentuh tangannya aja belum pernah apalagi melakukan itu." 

Anna terdiam mendengar cerita yang disampaikan Sadam.

"Makanya, kamu jangan mau dideketin si Jagat. Dia itu orang kaya, bisa membeli apapun yang dia mau."

Anna cemberut mendengar ucapan Sadam. Namun Anna membenarkan, kalau Anna menilai orang lain hanya dari luarnya saja, mungkin akan mudah tergoda dengan Jagat. 

"Anabel! Malah bengong ... kerja!"

Anna terkejut.

"Iya, ini mau kerja." Wanita ituhendak beranjak, keluar ruangan. 

"Mau kemana kamu?"

Anna menghentikan langkah, membalikkan badan.

"Mau ke ruangan saya, Bos. Katanya tadi suruh kerja," jawabku agak jutek. Bodo amat, ah. Dia aja ngomel mulu. 

"Emangnya aku suruh kamu kerja di ruanganmu?"

"Enggak sih."

"Sini, kamu! Kerja di sini! Nih, pijatin dulu pundakku!"

"Hah? Pijatin pundak?"

"Itu juga sama dengan kerja! Mau kerja atau mau aku pecat?"

"Kerja, Bos ..."

"Ya udah cepetan! Nih, pundakku pegel. Nanti kalau pijatanmu oke, aku kasih bonus bulan ini."

Kedua mata Anna langsung membeliak. Bibirnya menyunggingkan senyum.

"Serius, Bos?"

"Kapan aku bohong?"

"Belum pernah sih!"

"Pijatin. Sekalian kepalaku. Gara-gara kerjaanmu gak bener, kepalaku sering pusing!"

Anna tidak menyanggah walau selalu saja disalahkan.

"Iya, Bos maaf ...."

Akhirnya kerjaan Anna sekarang bertambah. Memijat bos nya yang galak.

"Selesai pijat pundak dan kepalaku, kamu harus mengerjakan itu!" titah Sadam sambil menunjukkan tumpukan berkas. Sontak, kedua pundak Anna melemas.

__

Sadam benar-benar keterlaluan. Habis memijat kepala dan kedua pundaknya, Anna disuruh fotocopy setumpuk berkas dua bulan belakangan. Kaki Anna sangat pegal. Menghela napas berat, berjongkok, menunggu fotocopy-an selesai. 

"Anna?" 

Gadis itu menoleh, rupanya Tedi ketua divisi marketing. 

"Buset! Ini apaan?" tanya Tedy menepuk berkas yang menggunung di bawah meja. 

"Berkas laporan dua bulan belakangan," jawab Anna malas. Menunjukkan wajah masam.

"Lah emang gak di copy tiap bulan? laporan bulanan bidang apa ini?" cecar Tedi yang terkejut melihat pekerjaan Anna yang menggunung.

"Anabel!"

Tiba-tiba suara Sadam terdengar. Anna dan Tedi menoleh ke arah pintu ruangan. Sadam berdiri, wajahnya sangar. 

"Kenapa, Bos?" tanya Anna berdiri sambil mengenakan high heels yang sempat dilepas. 

"Udah beres belum?"

"Dikit lagi, Bos"

"Tedi, kamu jangan gangguin dia! Balik lagi ke ruangan kamu!" 

"I-iya, Bos," jawab Tedi merunduk.

"Kalau dia lagi kerja, jangan kamu ganggu! Kalau gangguin dia lagi, bonusmu saya potong."

Diberi ultimatum, Tedi langsung pergi meninggalkan Anna.

Setelah kepergian Tedi, susah payah Anna bawa hasil fotocopy-an ke ruangan Sadam.

Hampir tiga kali bolak balik bawa tumpukan kertas itu. 

"Bos mau ngapain?"

"Mau pisahin berkasnya. Kamu duduk sana, istirahat. Ada jus di kulkas itu."

'Hah? Gak salah denger? Bos nyuruh aku istirahat sambi minum Jus? Wow sekali,' batin Anna.

Anna berjalan membuka kulkas kecil di sudut ruangan. Ternyata benar. Ada jus Mangga dan jus Alpukat. 

"Dua jus itu buat kamu semua."

"Serius, Bos?"

"Iya." 

Bibir Anna tersenyum sumringah, duduk di sofa pojok ruangan sembari menyeruput Jus Alpukat pemberian Sadam.

Di balik kesangarannya, ternyata Adam baik juga. Kaki Anna benar-benar pegal. kayaknya besok ke rumah Mbok Turni, minta dipijat lagi.

Pukul delapan malam, Anna dan Sadam baru selesai. Semua kerjaan minggu ini sudah kelar. 

"Bos, kita kapan beli mobilnya?" tanya Anna ketika masuk ke dalam lift. 

"Besok. Pulang dari pasar."

Bibir Anna seketika tersenyum lebar, membayangkan jenis mobil apa yang akan kubeli. 

"Nanti kalau ke pasar sama Mamahku, kamu beli jengkolnya jangan banyak-banyak!" pesan Sadam serius. 

"Yah ... aku sih gimana tante Salsa. Aku gak berani nyuruh beli sedikit," timpal Anna pelan.

"Bos, saya pengen pulang ke rumah dulu. Mau ambil pakaian ganti," kata Anna memelas. 

"Tapi, jangan lama. Mamaku minta kamu nginap lagi di rumah."

"Siap ...."

*** 

Selesai mengambil pakaian ganti, Anna dan Sadam masuk mobil lagi. Melirik arloji sudah jam sembilan lewat. 

"Tumben kamu wangi," puji Sadam tak biasanya.

"Ya kan tadi mandi dulu."

"Emang tadi kamu mandi?" Adam tampak tak percaya. Menelisik penampilan Anna dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Mandilah."

"Bentaran amat? cuci muka doang?"

"Sekujur badanku kena air, kena sabun. Lagian kalau aku mandi lama, nanti Bos protes. Ngomel lagi."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suamiku Bos Galak   Bab 40. Positif

    Dua bulan sejak kepergian Jacky, Anna menyibukkan diri bekerja, menemani suaminya seperti biasa. Sebetulnya Salsa sempat melarang Anna bekerja, menyarankan agar menjadi ibu rumah tangga saja supaya tidak terlalu capek. Anna menolak dengan halus. Dirinya yang sudah terbiasa bekerja, akan merasa bosan jika hanya di rumah. Namun, sejak pulang kerja kemarin, tubuh Anna sangat lemas dan kepala terasa pusing. Awalnya Anna pikir karena terlalu padat pekerjaan hingga kondisi tubuhnya seperti sekarang. "Kepalamu masih pusing?" tanya Sadam ketika mereka hendak tidur. Jam dinding sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi kedua mata Anna belum juga terpejam. "Iya. Aku mau tidur dulu." Anna menarik selimut sebatas dada. Memejamkan kedua mata. Berharap rasa pusing segera hilang jika sudah bangun nanti. "Kita ke dokter saja. Wajahmu juga makin pucat," kata Sadam lagi. Meletakkan punggung tangan di atas kening istrinya. "Besok pagi aja ke dokternya," ucap Anna suaranya terdengar lemah. "Sekar

  • Suamiku Bos Galak   Bab 39. Membuat Cucu

    Jacky berdiri, memandangi lima orang yang tubuhnya bersimbah darah. Setelah bertahun-tahun lamanya, baru sekarang ia membunvh orang lagi. Kepala Jacky terasa pusing melihat genangan darah, tubuhnya limbung ke belakang. Damian dan kedua body guardnya yang baru datang dari arah belakang terkejut setengah mati. "Jack!" Damian berlari menghampiri sahabatnya yang duduk di atas sofa mewah ruang keluarga. Bram dan Toni seketika tercenung melihat lima mayat yang bergeletakan di atas lantai marmer putih. "Jack, kenapa kamu membunuh mereka?" Damian terlihat panik melihat korban dari kejahatan yang dilakukan Jacky. "Dari pada mereka mau membunuh anakku? Sebelum itu terjadi, lebih baik mereka lebih dulu yang aku bunuh. Uhuk, uhuk!" Jacky terbatuk-batuk. Sudut bibirnya mengeluarkan darah segar."Kamu ngeluarin darah, Jack. Wajahmu juga memucat." Tidak hanya panik, Damian juga sangat cemas melihat kondisi sahabatnya. "Dam, panggil polisi. Suruh mereka semua datang ke sini menangkapku. Cepat, D

  • Suamiku Bos Galak   Bab 38. Peluru

    Angel menelisik wajah wanita muda yang berdiri di hadapannya. Ia terpaku melihat kemiripan wajah wanita itu dengan Jacky. "Saya anaknya Papa Jacky. Hm, sebaiknya Anda pulang dulu. Nanti sore barulah kembali lagi kalau mau jenguk Papa. Permisi." Anna hendak menutup pintu namun Angel menahannya. "Tunggu! Tunggu sebentar." Anna terkejut, memicingkan kedua mata. Entah siapa wanita yang datang ke rumah papanya. "Ada apa, Tante?""Jangan!" ralat Angel cepat. "Jangan panggil aku Tante. Aku ini Mama kamu!" ucap Angel tegas. Pandangannya tak beralih dari wajah Anna. Anna tercenung, keningnya mengkerut."Mama? Mama aku?" Tangan Anna terlepas dari handle pintu. Memandang intens wanita yang bermake up tebal. "Iya, Nak. Kalau kamu anaknya Jacky, berarti kamu anakku yang hilang. Anakku yang diculik baby sitter.""Bohong!" Suara berat seorang lelaki dari belakang Anna membuat keduanya menoleh. Jacky berjalan cepat menghampiri dua wanita yang baru pertama kali bertemu. "Anna, kamu jangan percay

  • Suamiku Bos Galak   Bab 37. Papa Saya?

    Hari ini Jacky sudah diperbolehkan pulang. Anna izin tidak masuk kantor, ingin menemani papanya di rumah dulu. Sedangkan Sadam dan Damian masuk kantor. Damian menghandle pekerjaan menantunya. Dia akan membantu Sadam menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda. "Pa, apakah Papa udah tau tentang hubungan Jagat dengan Fernandes?" tanya Sadam ketika mereka masuk ruangan direktur utama. "Udah. Bram udah dapat informasi tentang mereka," jawab Damian sembari membuka layar laptop, dan menyalakannya. "Apa, Pa?" Sadam penasaran, ia sampai menegakkan tubuh menghadap papa kandungnya. "Ternyata dulu, papanya Jagat adik tirinya Fernandes. Jadi mereka itu keponakan. Jujur saja, Sadam. Papa menduga kalau Jagat akan direkrut Fernandes untuk bergabung di bisnis hitamnya apalagi perusahaan Jagat sekarang sudah banyak kehilangan klien. Papa dengar, perusahaan itu mulai kolaps," papar Damian, pandangannya justru fokus pada layar laptop. Berbeda dengan Sadam, suami Anna itu justru menatap serius papa

  • Suamiku Bos Galak   Bab 36. Selingkuh

    "Enggak ada," jawab Jacky santai. "Enggak ada apa?" Damian mengubah posisi duduk lebih menghadap sahabatnya. "Enggak ada yang aku sembunyiin. Si Fernandesnya saja yang ingin membunuhku. Udahlah, kamu jangan mikir macam-macam. Kalau kamu mau pulang, pulang saja," cetus Jacky masih bersikukuh tidak ingin berterus terang akan pertanyaan yang disampaikan Damian. Namun, Damian tetap curiga kalau Jacky menyembunyikan sesuatu. "Kamu enggak takut kalau Anna yang jadi korban?"Tatapan Jacky langsung beralih pada Damian. kedua matanya melebar, keningnya mengkerut. "Kamu kasih tau Fernandes kalau Anna adalah anak kandungku?" Kedua mata Jacky hampir melompat. "Sialan kau, Dam!" maki Jacky hendak mencekal kerah kemeja yang dikenakan Damian. "Kamu pikir aku sekejam itu, heuh? Enggak, Jack! Makanya kamu jujur saja. Biar aku cari solusinya. Biar aku bisa antisipasi semuanya. Paling enggak, sebelum si Fernandes beraksi, aku udah cegah langkah dia. Paham kamu?" Damian mulai naik pitam menghadapi

  • Suamiku Bos Galak   Bab 35. Kedatangan Mantan

    Damian terkejut mendengar kejujuran yang terucap dari mulut Jacky. Dia pikir, Jacky tidak tahu kalau istri Fernandes adalah Angel. "Sejak kapan kamu tau kalau Angel sekarang istrinya Fernandes?" Damian jadi penasaran. Kalau memang Jacky sudah tahu Angel adalah istri Fernandes, kenapa sampai sekarang ia masih mengharapkan cinta Angel?"Udah lama. Sekitara lima tahun lalu. Enggak sengaja lihat mereka jalan. Aku ikuti, aku tanya warga sekitar, katanya dia istri Fernandes. Udahlah, Dam. Aku mau istirahat. Kamu pulang saja."Jacky memejamkan kedua mata, mengingat kembali pertemuannya bersama Angel serta Fernandes. Mereka tampak mesra. Bahkan Angel pernah menghina dan merendahkannya sewaktu diam-diam Jacky menarik lengan Angel. "Ngapain kamu sama Fernandes, Angel?" tanya Jacky lima tahun lalu. Kedua tangan Angel bersidekap, memalingkan wajah ke arah. "Bukan urusanmu, pecundang!" Jawaban Angel membuat Jacky sangat murka. "Kamu selingkuh?" tanya Jacky pelan tapi penuh penekanan. "Kalau

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status