Share

08. Cinta Pertama

"Hallo, Cantik ...." Yudha menyapa perempuan di seberang telepon.

"Bagaimana keadaanmu di sana?" suara merdunya terdengar syahdu.

"Alhamdulillah ... tentu sangat baik, jangan kawatir, Sayang," ujar Yudha riang.

"Wah, sepertinya ada yang sedang berbunga-bunga hatinya, hem?"

"Ohh, biasa saja, kok."

"Sungguh? Kalau begitu, aku akan segera pulang." 

"Serius, nih? Atau hanya PHP doang seperi tahun-tahun sebelumnya?" Ada nada kecewa dalam ucapan Yudha.

"InsyaAllah, lusa ... Cinta, akan pulang. Tentu, aku ingin sekali mendengar keseruan kisahmu bersama si Dia."

"Wowowww."

"Cepet banget nih isu tersebar sampai ke London, hem?" tanya Yudha dengan senyum sinisnya.

"Tentu, dong. Cinta ... gituloh." 

Yudha dan perempuan yang di panggil namanya Cinta itu tertawa bareng, tidak lama kemudia telpon diakhiri.

Tidak buang waktu Yudha segera menelpon Rio, sahabatnya.

"Rio, kamu di mana? Segera jemput aku!"

"Siap, Bos!"

Tidak berselang lama, Rio datang dengan mobil CR-V Merah. Yudha yang telah duduk manis menunggunya di teras rumahnya segera masuk kedalam mobil mewah itu.

"Segera ke kampus, aku dapat info target akan datang ke sana."

"Licin kayak belut target kita kali ini ya, Bos?"

"Iya! Aku hanya dengar namanya, belum tahu persis wajah, Dia."

"Hei, tukang ngadu! Kamu sudah Hebat sekarang ye?" Tiba-tiba Yudha menghakimi Rio. Belum sempat lelaki bertubuh kurus itu membela diri, Yudha pun berkata lagi.

"Kamu ngadu apa saja sama Cintaku, hah?" Yudha menatap Rio dengan tatapan membunuhnya.

"E-eh ... ti-tidak ada, Bos," jawab Rio tergagap ketakutan melihat wajah Yudha. Bisa habis Rio bila Yudha sudah marah, dalam hati ia terus berdoa keselamatan untuk dirinya.

"Kamu mau aku paksa atau ngomong sendiri, Rio?" Yudha melirik dengan ekor matanya.

"Ba-baik, a-aku la-langsung ngomong se-sendiri sa-saja."

"Hei! Sejak kapan kamu bicara jadi gagap gitu?"

Rio sungguh bingung dan menyedihkan. Di satu sisi Yudha adalah sahabatnya juga seniornya, di sisi lain Rio tidak bisa mengabaikan komunikasi dengan si Cinta. Keadaan Rio seperti buah simalakama, bila di makan mati Mak tidak dimakan mati Bapak, sungguh kasihan sekali.

Mobil yang disetir Rio mulai memasuki area parkiran kampus. Pembicaraan mereka berhenti, Rio menarik napas lega.

Yudha dan Rio turun dari mobil dan mereka berpencar menelusuri setiap ruangan di kampus. Saat Yudha melewati ruangan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dia melihat seorang lelaki tak asing lagi baginya. Yaitu si juven kakak tiri, Shofi.  Terlihat sedang berbincang khusus bersama pak Zainal.

Yudha lalu berjalan menuju ke arah kantin, ia ingin melihat pujaan hatinya.

"Hai, wanitaku. Gimana kabarmu, Hem?" tanya Yudha  menghempaskan tubuhnya di atas kursi yang terbuat dari besi.

"Kabarku baik, seperti yang kamu lihat saat ini," sahut Shofi senyum simpul.

"Sayang, pesan kopi es satu!" 

"Iya!" jawab Shofi singkat dan bergegas masuk ke dapur untuk menyiapkan pesanan Yudha.

Tak lama kemudian Rio pun muncul dari arah selatan kampus, lalu dia duduk berhadapan dengan Yudha.

Shofi, tampak cantik siang ini. Membuat Yudha terpana melihatnya, tentu pria macho seperti Yudha tidak akan melepaskan kesempatan berharga untuk menggoda wanitanya.

"Lepaskan tanganku, Yudha." Shofi pun memohon saat dia meletakkan kopi es pesanan lelaki rupawan itu di atas meja. Yudha langsung menggenggam tangan Shofi.

"Semakin kamu meronta semakin lama aku menggenggam jemarimu" ancam Yudha dilirik jengkel oleh Shofi. 

Tiba-tiba ... Gawai Yudha yang berada di atas meja berbunyi, lagu special pun terdengar begitu merdu. Di layarnya terlihat jelas sebuah nama CINTA PERTAMA, mata Shofi pun  terbelalak menatap gawai Yudha.

CINTA PERTAMA? apakah aku salah lihat? Tidak mungkin, tetapi siapakah dia? Jadi apa maksud Yudha mengejarku? Eh, tunggu! kenapa aku cemburu ya? batin Shofi berkecamuk, hatinya mulai gelisah.

Bersambung ...

Siapakah sang Cinta Pertama yang namanya ada di handphone Yudha? Apakah Yudha kembali kepada si Cinta Pertama? Nantikan kisah selanjutnya ya kakak semua, terima kasih šŸ˜˜šŸ˜

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status