Suamiku Brondong

Suamiku Brondong

Oleh:Β Β CeanΒ Β On going
Bahasa:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
37 Peringkat
23Bab
7.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:Β Β 

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Jangan pecat saya, Bu. Saya sangat membutuhkan pekerjaan ini, saya mohon, Bu." "Shofi, masalahnya, kamu telah menyinggung tamu penting saya. Sekarang keputusan ada pada, Beliau." ujar Bu Hani. "Okey! Kamu boleh tetap bekerja di sini, tapi ada syaratnya." kata Yudha. "A-apa syaratnya?" tanya Shofi seperi mendapatkan jalan keluar. Yudha mendekatkan dirinya ke Shofi dan berbisik di telinganya. "Jadilah wanitaku!" Apakah Shofi menerima syarat yang diajukan dari Yudha? Yuk, ikutan kisahmya

Lihat lebih banyak
Suamiku Brondong Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Maulia Abidinsanto
cerita yg menarik.....
2021-07-13 10:10:00
0
user avatar
Nely Banjarnegara
πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘ bagus ka ceritanya
2021-07-04 22:10:28
1
user avatar
Elliya Kirana
Seru mampir di aku mbak
2021-05-30 01:16:19
0
user avatar
Elliya Kirana
Seru mampir di aku mbak
2021-05-30 01:16:17
0
user avatar
Gallon
Bingung juga jadi sofi πŸ˜«πŸ™ˆ
2021-05-27 01:11:55
0
user avatar
Langit Senja
Kereeen ni mah crtanya Kak
2021-05-20 23:17:36
2
user avatar
Wahzu Try Yonce
Next kak makin seru deh
2021-05-20 21:50:31
2
user avatar
Elpit
😍😍😍😍😍
2021-05-19 05:45:21
2
user avatar
riwidy
Wuahhh seruuuu
2021-05-19 02:07:27
1
user avatar
ARTGulf
😍😍😍😍😍
2021-05-16 01:24:23
1
user avatar
peeps dayout
Wah 😍😍😍 Langsung jatuh hati sama ceritanyaa
2021-05-15 21:24:31
2
user avatar
Starnight
Duh, Yuda mah mentang-mentang SultanπŸ˜ƒ
2021-05-15 21:09:13
2
user avatar
Queen Moon
Next, semangat
2021-05-11 06:37:48
1
user avatar
Queen Moon
Next, semangat
2021-05-11 06:36:00
1
user avatar
Maya Andita
Ceritanya seru banget, jadi gak kerasa udah sampai bab terakhir 😍
2021-05-08 22:07:23
1
  • 1
  • 2
  • 3
23 Bab
01. Persyaratan
"Dasar anak kurang ajar! Gak tau diuntung!" Dona menampar Shofi karena dia membantah saat akan dikawinkan."Tapi, Ma ....""Gak ada tapi-tapian! Kamu harus menikah dengan Bram untuk melunasi hutang papamu!""Kenapa harus aku, Ma? Ini tak adil!""Karena kamu adalah anak kandung papamu satu-satunya! Siapa lagi kalau bukan kamu?" Dona menyeringai licik.Shofi tahu pernikahan ini pasti rencana dari Dona, ibu tirinya. Gadis bersurai hitam itu pun beralih menatap papanya yang kini terduduk tak berdaya di atas kursi roda. "Pa, Shofi tidak mau menikah dengan Bram, si rentenir kejam itu!" Shofi berusaha memberi pengertian pada lelaki cinta pertamanya. Namun, sepertinya sia-sia.Lumpuh pada kakinya akibat kecelakaan satu tahun lalu telah membuat Pak Risco kehilangan kekuasaan."Papa tidak bisa berbuat apa-apa, Shofi, terimalah
Baca selengkapnya
02. Pelecehan
"A-apa? Jadi wanitamu?" Shofi terkejut matanya terbelalak."Atau pilih dipecat?" Yudha menekankan kata-katanya sekali lagi."Itu, tidak mungkin!""Apa yang tidak mungkin, hah?""Usiaku lebih tua darimu," jawab Shofi."Aku tidak perduli!""A-apa?" "Mau kamu lebih tua kek, bahkan nenek-nenek sekalian, aku tidak perduli!""Hah? A-apa?" Lagi-lagi Shofi terkesiap mendengar kata-kata Yudha.Seketika dalam benak Shofi berpikir, lelucon apa ini? Kegilaan apa ini?"Kamu sudah tidak waras! Jelas ini salah!""Apa yang salah? Suka sama perempuan yang lebih tua usianya sah-sah saja menuntutku." Yudha mempertahankan argumennya."Kamu benar-benar tidak waras!" Shofi terlihat semakin kesel."Iya dan aku tergila-gila kepadamu," ucap Yudha dengan senyum penuh arti di wajahnya.
Baca selengkapnya
03. Pantun Cinta
"Lepaskan aku! Tolooong ...!" Shofi menjerit, meronta-ronta meminta belas kasihan pada kedua berandalan yang telah dikuasai nafsu itu. "Emmmhhh! Emmmhhh!" Mulut Shofi pun dibekap oleh tangan berandal bertubuh kurus, tangan satunya lagi memegang tangan Shofi. Shofi terus meronta, matanya terbelalak saat tangan berandal bertubuh gemuk mulai merobek paksa bajunya lalu di buang ke lantai. Shofi semakin takut air matanya tiada henti mengalir. Saat berandal bertubuh gemuk akan melepaskan celana panjang yang dipakai shofi tiba-tiba muncul seorang laki-laki mengenakan jaket kulit dengan gerakan lincah dan cepat menarik tangan berandalan bertubuh gemuk. Lalu bogem mentah pun mendarat di pipinya. "Kalian cari mati, hah? Beraninya menyentuh wanitaku? Tinju dari Yudha mendarat di perut berandal bertubuh kurus. Yudha menghajar kedua berandalan itu dan dalam waktu singkat kedua pemabuk itu pun terkapar. "jangan ... a
Baca selengkapnya
04. Keras Kepala
Rio terkejut mendengar kata-kata yang barusan di ucapkan oleh Yudha. Sekian lama berteman, ia tahu Yudha bukanlah tipe laki-laki yang pandai merangkai kata apalagi kata-kata gombal. Yudha adalah laki-laki yang menjadi idola bagi setiap perempuan yang melihatnya. Alis tebal di atas manik mata berwarna coklat kekuningan, hidung mancung dan rahang yang tegas. Di tunjang dengan tinggi badan 187 cm selalu membuat para perempuan berakhir dengan pertikaian untuk memperebutkan seorang, Yudha."Eh, Bro, sejak kapan lu pandai gombal begitu?" tanya Rio terheran-heran.Melihat ekspresi Rio yang kebingungan seperti anak ayam kehilangan induknya, Yudha pun tertawa."Yudha, gitu loh," ucapnya bangga.Ternyata benar kata orang, cinta itu bisa mengubah orang lain. Buktinya, Yudha yang cool jadi bisa gom
Baca selengkapnya
05. Kesempatan
Sesaat, Yudha melirik Shofi yang duduk bersebelahan dengannya. Shofi berpenampilan tidak seperti biasanya, kali ini ia mengenakan pakaian casual. Baju kaos berkerah Sabrina warna Dusty Pink di padukan dengan  celana jeans yang diberi aksen robek dikit di bagian paha. Rambut panjang sepunggungnya diikat kuncir kuda dan ia juga mengenakan sneaker kesayangannya. Serta tidak ketinggalan tas selempang kecil.Suasana dalam mobil masih tetap hening. Shofi menoleh keluar jendela dengan perasaan bercampur aduk."Shofi!""Iya, apa!""Ternyata kamu begitu cantik!" Yudha tidak tahan untuk tidak memuji perempuan yang duduk di sampingnya."Dasar tukang gombal!"Yudha terkekeh, ia suka melihat wajah Shofi yang bersemu merah. Perempuan yang mengaku usianya lebih tua dari Yudha itu sama sekali tidak terlihat tua. Ia memiliki wajah Baby Face, kulitnya juga masih terlihat kencang dan segar. Dengan kostum casual seperti itu shofi malah terlihat seperti perempuan
Baca selengkapnya
06. Siasat Yudha
Dalam ruangan berukuran empat kali empat persegi panjang, Shofi tentu saja bisa mendengar suara kasak kusuk yang terjadi di mushola bagian depan shaf laki-laki.Dengan sedikit menyibak kain berwarna hijau sebagai pembatas antara shaf laki-laki dan perempuan, ia melihat Yudha yang berkeringat dingin mengucur deras karena terkejut ditunjuk jadi imam salat magrib. Shofi menyeringai mengejek Yudha dalam hati ia membatin.'Rasain kamu, Yudha. Pasti kamu gak bisa mimpin sholat kan? Kita lihat saja, pasti kamu akan cari alasan untuk kabur.' Shofi tertawa bersama pikiran jeleknya, ia tidak sabar menunggu untuk mengejek Yudha nanti.Suara iqomat pun diserukan oleh seseorang jamaah laki-laki, tandanya makmum segera bersiap di shaf masing-masing salat magrib tiga rakaat akan segera di mulai."Bismillahirrahmanirrahim ....""Alhamdulillahirobbil 'alamin ...."Suara itu ... begitu merdu dan bersih, lagunya pun enak didengar. Siapa dia? Hati Shofi bergetar kencang
Baca selengkapnya
07. Panggilan Khusus
BrukkkSeketika Juven terjatuh, tinju dari Yudha sungguh keras."Bersikaplah sopan pada wanita, Bung!" "Kurang ajar! Siapa kamu, hah? Berani ikut campur urusanku?"  Juven mendengus kasar."Aku adalah calon suaminya! Kuingatkan sekali lagi, jangan berurusan dengan Shofi kalau tidak mau sengsara!" ancam Yudha. Shofi dan Ella terbelalak mendengar kata-kata Yudha."Beraninya kamu!""Kak, sudah Kak, ayo kita pergi!" Ella membawa Juven pergi dari area parkir masuk ke salah satu gazebo, sebelum melangkah ia masih menatap Yudha untuk sesaat. Dia masih memuja dan mengharapkan lelaki macho itu."Kamu, gak apa-apakan?" "Tidak apa-apa, aku baik-baik saja"Yudha menarik tangan Shofi berjalan ke mobilnya. Yudha mulai membawa mobil dengan kecepatan sedang, suasana hening Yudha maupun Shofi tenggelam dalam pikiran masing-masing.Tidak lama kemudian mobil Yudha sampai di depan rumah kontrakan Shofi. Yudha turun dari mobil lalu
Baca selengkapnya
08. Cinta Pertama
"Hallo, Cantik ...." Yudha menyapa perempuan di seberang telepon."Bagaimana keadaanmu di sana?" suara merdunya terdengar syahdu."Alhamdulillah ... tentu sangat baik, jangan kawatir, Sayang," ujar Yudha riang."Wah, sepertinya ada yang sedang berbunga-bunga hatinya, hem?""Ohh, biasa saja, kok.""Sungguh? Kalau begitu, aku akan segera pulang." "Serius, nih? Atau hanya PHP doang seperi tahun-tahun sebelumnya?" Ada nada kecewa dalam ucapan Yudha."InsyaAllah, lusa ... Cinta, akan pulang. Tentu, aku ingin sekali mendengar keseruan kisahmu bersama si Dia.""Wowowww.""Cepet banget nih isu tersebar sampai ke London, hem?" tanya Yudha dengan senyum sinisnya."Tentu, dong. Cinta ... gituloh." Yudha dan perempuan yang di panggil namanya Cinta itu tertawa bareng, tidak lama kemudia telpon diakhiri.Tidak buang waktu Yudha segera menelpon Rio, sahabatnya."Rio, kamu di mana? Segera jemput a
Baca selengkapnya
09. Niat jahat
Yudha segera melepaskan tangan Shofi, lalu ia mengambil gawainya yang terletak di atas meja kantin dan menekan tombol berwarna Hijau."Assalamualaikum.""Waalaikum salam." Suara merdu terdengar dari seberang telepon."Ada berita apa pagi ini sudah menelpon diriku yang ganteng ini, Cintaku?" tanya Yudha, matanya sambil menatap wajah Shofi yang seketika berubah menjadi sendu."Besok jemput aku ya, Sayangku." "Sungguh! Cinta, akan pulang besok? Tidak sedang memberikan harapan palsukan?" Wajah Yudha tampak riang gembira, matanya berbinar. Senyum manis terukir jelas di sudut bibirnya, sementara Shofi telah kembali ke kasir."Iya, kali ini aku tidak akan mengecewakanmu lagi," ucap Cinta."Sampai ketemu besok, Cintaku." Sambungan telepon seluler dimatikan Yudha, lalu ia menenguk minumam yang telah dipesannya tadi hingga habis. Yudha bergegas meninggalkan kantin, hatinya diselimuti perasaan bahagia. Ryo pun menyusul Yudha setelah membayar semu
Baca selengkapnya
10. Pengejaran
"Hei .... Tunggu!" Seorang pemuda berkaca mata tebal tampak berhenti di trotoar, napasnya begitu memburu. Ia terlihat ngos-ngosan kedua tangannya memegang lututnya lalu ia berdiri tegak sesaat kemudian kembali memengang lututnya. "Dodi! Kamu gak apa-apakan?" Tiba-tiba, suara Yudha mengejutkan Dodi hampir membuat ia terjatuh. Dodi adalah si kutu buku, teman satu kelas Yudha."Sho ... Sho ...." Dodi terbata-bata, sambil menunjuk kearah jalan napasnya belum setabil dan dia punya riwayat penyakit asmah."Iya, Do, tenang dulu baru ngomong. Tarik napas hembuskan perlahan, Yudha mencoba mengajari Dodi sementara Ryo berada di kantin."Yuud, sho ... fi, di ... cu ... lik!""A-apa?""Siapa yang menculiknya? Pakai mobil apa? Ke arah mana mereka pergi?"Yudha mulai panik, melihat Dodi belum memberikan jawaban segera Yudha memekik Ryo."Ryo!" Suara Yudha bergema begitu kencang tak kalah dengan suara Guntur.Ryo Mendengar Yudha memekik nama
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status