Share

Balada Uang Pelicin

Aku tentu saja jadi bingung, mau tunjuk bukti juga sudah ada masuk seratus juta, dua kali pengiriman. Kulihat Bang Parlindungan, suamiku itu malah mengulurkan tangannya. Bang Parlin mungkin belum tahu soal uang yang masuk barusan.

"Kenapa, Mak?" tanya Ucok yang duduk di sampingku.

"Ini, Cok, baru masuk lima puluh juta lagi, jadi sudah pas seratus," kataku kemudian.

"Wah, berarti utusan bupati itu menyimak di sini," kata Ucok.

"Iya, Cok,"

"Sini HP -nya, Dek," kata Bang Parlin.

Aku lalu berjalan menuju podium.

"Bang, barusan masuk lima puluh juta lagi," bisikku kemudian.

"Wah!"

"Jadi gimana, Bang?"

"Kita tetap pada rencana semula," kata Bang Parlin seraya mengambil HP -ku.

Bang Parlin lalu menunjukkan isi hp tersebut kepada Bupati. Lalu ....

"Begini, kemarin yang masuk cuma lima puluh juta, mereka juga bilang hanya lima puluh juta lagi uang pelicin," kata Bang Parlin.

Bupatinya melihat' isinya HP -ku, lalu memanggil seseorang. Akan tetapi utusan Bupati kemarin tidak kelihatan.

"Ini bag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
carsun18106
temenku malah pernah ttd trs dikasih amplop, pas dibuka di rumah ternyata zonk, kosong melompong, udh pns itu
goodnovel comment avatar
Gypsum Pvc Atap Dek
itumasihmending,waktu saya honor jadi penjaga pustaka di SAlah satu SD,gaji yg saya tanda tangani 300rb tapi yg saya terima 150rb.........
goodnovel comment avatar
carsun18106
bener pisan...sekarang mah cctv udh standar kykny
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status