Share

Kepala Desa Menghilang

PoV Butet

Hari itu sepulang sekolah, aku langsung ke kantor desa, kasihan mamak ngantor sambil bawa anak. Adikku Cantik kubawa pulang ke rumah.

Sampai di rumah, aku langsung membuat makanan untuk Cantik, memberikan makan adikku itu lalu kutidurkan di ayunan sambil menyanyi lagu ungut-ungut, Bang Ucok datang.

"Mamak mana?" tanya Bang Ucok.

"Tadi kan di kantor," jawabku. Heran juga melihat abangku ini, padahal tadi kami sama-sama ke kantor desa jemput Cantik.

"Ayah mana?" tanya Bang Ucok lagi.

"Entah, emang kenapa, Bang?"

"Perasaanku tidak enak, Butet,"

"Tidak enak bagaimana, Bang,"

"Gak tau, pokoknya tidak enak, telepon dulu ayah," perintah Bang Ucok.

Aku lalu mengambil HP, coba hubungi ayah lewat wa, akan tetapi tulisan di layar HP memanggil terus, tidak kunjung berganti berdering, itu artinya wa ayah tidak aktif. Aku coba pakai telepon biasa, akan tetapi sana saja, telepon ayah tidak aktif.

"Gak aktif, Bang,"

"Aduh, ayo kita cari ayah, Tet, perasaanku tidak enak," kata Bang Ucok.

Ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Sri Sepiari
waaaaah pake telepati kayak punya serial mak Lampir hahaha, becanda thor, habis imajinasi author nih liar banget, telepati itu diatas satelit kalah ama kecepatan cahaya.
goodnovel comment avatar
carsun18106
bu kades atuh klo ada apa2 koordinasi sama aparat desa lainnya, anak buah dll, trs bilang dulu ke bang parlin, anak2
goodnovel comment avatar
carsun18106
angga padahal innocent kekny
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status