Share

Bab 42

Tubuh Rahma mulai sedikit gugup, bayangannya akan mertua zolim dengan telunjuk sakti kini berputar putar dikepalanya. Ah, ini pasti efek cerita novel drama rumah tangga yang sering di bacanya itu. Semoga saja hal itu tidak terjadi padanya. Karena jika sampai Hera berani melakukan sesuatu hal yang buruk padanya, Rahma tak akan segan-segan mengadukan perbuatannya pada Yudha dan kakeknya.

"Mbak Rahma, hati hati lah, jangan terlalu banyak bicara, jika tersinggung dengan ucapannya nyonya Hera, lebih baik diam saja karena mas Yudha dan tuan Surya tidak berada di rumah sekarang," cemas Suryani.

***

Kening Rahma seketika berkerut mendengarnya. Apa tadi yang dikatakan Suryani, diam saja dan jangan terlalu banyak bicara?

Mengapa harus seperti itu?

"Kenapa Mak? Jika memang ucapannya salah, aku harus mengoreksinya, bukan? Tanya Rahma penasaran.

"Pokoknya diam saja, mbak. Karena nyonya Hera itu orangnya gampang meledak- ledak," ulang Suryani.

"Seburuk itukah sifatnya, Mak?" Tanya Rahma.

"Iya, Mba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Virafdylan S Saban
kenapa sih,g lngsung temui sj si Heranya,pakai acara lma lgi,bkin abis koin sj,cerita jelek tidak berguna sama skli
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status