Share

Part 34

"Maaf, Mas. Aku sudah ngantuk." Segera ku putuskan sambung telepon, menonaktifkan ponsel karena takut Mas Ibnu kembali menghubungi dan memaksa untuk membuka pintu.

Aku kembali mencoba memejamkan mata. Membiarkan jiwa ini berlayar ke samudera mimpi, walaupun aku tahu akan sulit bagiku untuk terlelap kembali setelah tahu ada Mas Ibnu di depan kios. Aku takut dia nekat menerobos masuk dan kembali melecehkanku.

Karena rasa kantuk tidak kunjung menyapa, gegas diri ini mengambil wudhu dan bertilawah hingga akhirnya rasa kantuk mulai terasa. Aku meletakkan mushaf di atas meja lalu kembali berlayar ke pulau mimpi.

Tiba-tiba aku merasa ruangan yang aku tempati menjadi panas juga gelap. Sepertinya mati lampu.

Ya Allah, ada-ada saja sih.

Kalau aku keluar, aku takut Mas Ibnu masih ada di halaman toko dan kembali mengganggu. Tapi kalau bertahan di dalam tanpa penerangan dan pendingin udara, aku tidak bisa melanjutkan tidur karena gelap dan juga panas.

Aku memutuskan untuk mengaktifkan ponsel dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status