Share

Bab 2

Jhon Slade tertawa lalu berbalik untuk membuka kunci pintu. Saat terdengar bunyi klik dari pintu, tiba-tiba saja lututnya terasa bergetar dan lemas. Dengan tak acuh dia menarik gagang pintu dan membukanya. Saat pintu terbuka kepalanya mendadak terasa pusing, pandangannya pun mengabur. Jhon memaki Tomm Lylod untuk cepat. Namun, baru saja dia melangkah keluar pintu, dia ambruk dalam genangan darahnya.  Jhon merasa heran kenapa ada darah di sana dan kenapa sekujur tubuhnya sedikit demi sedikit mati rasa. Dia baru menyadari apa yang terjadi saat mencium samar bubuk mesiu di udara. Tomm Lylod ingin membunuhnya. Dia menembak dari belakang. Sialan! Rupanya dia ingin menguasai sepuluh juta dolar itu seorang diri. Maki Jhon dalam hati. Benar-benar bangsat sialan. 

Setelah memasukkan kembali revolver ke saku jas dalamnya yang sebelah kiri Tomm Lylod berjalan menghampiri Jhon. Dengan tenang dia berjongkok di samping pria yang sedang sekarat itu lalu tersenyum misterius. “Jangan salahkan aku. Kau yang mengajariku, Jhony. Aku hanya melakukan persis yang kau ajarkan: jangan ikuti permainan yang akan membuatmu kalah. Dan kau tahu, kadang-kadang seorang murid jauh lebih pintar dari gurunya. Karena dia terus belajar setiap hari. Jalan pikiranmu sudah terbaca olehku, Jhony.”

Jhon Slade memelototinya, menatap penuh kebencian. Dia mengangkat tangan, ingin mencekiknya. Tapi dia tidak dapat menjangkau leher Tomm yang menjulang di hadapannya. Dia juga tidak berdaya untuk bangun. Dengan sisa-sisa tenaga yang Jhon miliki, dia berusaha keras melawan kematian, berjuang untuk tetap sadar. Dia tidak mau mati, belum siap melepas lima juta dolarnya untuk Tomm. Dia mencengkeram dadanya yang baru dia sadari berlubang dan terus mengeluarkan darah. Akan tetapi usahanya sia-sia. Jhon terlalu banyak kehilangan darah. Dia pun tewas kehabisan darah kurang dari dua menit kemudian. 

“Tuhan memberkatimu di neraka, Sobat.” Tomm mengambil CD-ROM di saku dalam jas temannya. “Semoga kau bahagia.” Dia berdiri dan berbalik pergi. Akan tetapi, Tomm sama sekali tidak tahu jika dia sedang berjalan ke tiang gantungan untuk bunuh diri.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status