Home / Fantasi / Surat Wasiat Sang Duke / Keputusan yang berat

Share

Keputusan yang berat

last update Last Updated: 2022-12-29 13:58:24

Setelah Duke dan Duchess of Ansel dinyatakan meninggal. Pemakaman segera diadakan selama beberapa hari. Banyak pelayat berdatangan ikut berduka. Suasana hari itu juga kelam,  langit yang mendung juga menandakan bahwasanya mereka juga ikut berkabung melepas 2 orang tersebut. Gerimis kecil ikut mengiri kepergian dua orang tersebut. Para pelayat yang membawa payung hitam segera membuka lebar untuk melindungi diri.

Dalam suasana berkabung tersebut para pengikut Duke of Ansel ribut  untuk menanyakan  siapa yang berhak mewarisi Duchy tersebut. Karena posisi Duke tidak boleh kosong terlalu lama, bahkan kalau itu barang 1 atau dua hari.

'Beraninya mereka meributkan hal itu disini.' Vania geram tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Vania bahkan tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Untuk bisa berdiri dengan tegak saja Dia harus dibantu Ani di sepanjang pemakaman. Kedua keponakannya malah justru terlihat sangat tegar. Mereka semua berdiri tegak sepanjang pemakaman. Bahkan air mata saja tidak keluar. Tapi mata mereka merah seakan air matanya sudah diperah dan tatapan mereka kosong, seperti jiwa mereka ikut pergi dengan kedua orang tuanya.

Setelah upacara pemakaman selesai. Viscount Nedd, pengacara keluarga Duke membuat janji untuk bisa bertemu dengan segera dengan semua anggota keluarga.

***

Keesokan harinya, sesuai janji yang diminta Viscount Nedd, untuk mengumpulkan keluarga Duke of Ansel. Mereka semua berkumpul di ruang tamu. Selain Vena dan kedua keponakannya. Ada juga Count Zergnet, paman dari mendiang Duchess Elis yang juga turut hadir. Meski bukan keluarga inti, mereka bersikeras hadir untuk mendampingi Kinan dan Kesha yang sudah dianggap seperti cucunya sendiri, kata Count of Zargnet ketika ditanya Viscount Nedd. Karena malas berdebat, Viscount pun memperbolehkan mereka untuk 'ikut menyimak'.

"Selamat pagi semuanya..." kata Nedd mengawali

"Semoga kalian semua sudah sarapan ya…hehe" katanya basa-basi. Nedd akhirnya sadar kalau basa-basinya itu tidak bisa mencairkan suasana. Kondisi tegang melandanya. Dia sudah berpengalaman menjadi seorang pengacara, tapi kali ini rasanya sangat mendebarkan untuk mengumumkan surat wasiat mendiang temannya itu.

"Saya tahu, kita semua sedang dalam suasana berkabung"

"Tidak etis sekali membicarakan warisan dalam suasana seperti ini, tapi ini adalah amanat dari mendiang Duke. Menurut surat wasiat Yang Mulia Duke yang sudah lama Ia tulis"

"Jika sewaktu waktu terjadi apa-apa dengan dirinya, Dia akan menyerahkan seluruh kekuasaan kepada Istrinya dan menyerahkan wilayah Born kepada adik perempuannya untuk ditinggali dan dikelola."

Gama adalah Kakak laki-laki yang baik. Meskipun Dia mengirim Vania segera ke akademi untuk belajar, tapi Gama tak pernah mengabaikan adik perempuan satu-satunya. Keputusan Gama mengirim Vania ke akademi bertujuan untuk mencegah Vania menikah muda karena dulu anak dari Grand Duke Aleo yang terkenal dengan genit dan suka berfoya-foya memandang Vania yang masih muda dengan mata cabulnya. Segera setelah tahu bahwa Grand Duke muda Bastian ingin menjadikan Vania sebagai tunangannya, Gama langsung mengirim Vania ke Akademi Kiloa yang ada di luar negeri untuk belajar dan hanya memperbolehkan pulang setahun sekali selama masa liburan.

Jadi, pastilah saat Gama memikirkan jika sesuatu terjadi kepada dirinya, Dia ingin menghadiahi adiknya dengan sedikit kekayaan yang sudah Dia raih. Dia tidak mau adiknya luntang-lantung setelah Dia tidak ada. Maka menghadiahi wilayah Born adalah jawaban yang sangat tepat. Di wilayah Born terdapat tambang berlian merah muda yang sangat terkenal. Meskipun tidak terlalu besar, namun harga berlian tersebut terbilang sangat mahal. Jadi jika Gama menghadiahi wilayah Born kepada Vania, sudah bisa dipastikan bahwa hidup Vania akan terjamin jika hidupnya tidak tergoda dengan jurang kemaksiatan seperti judi.

"Namun, jika terjadi sesuatu kepada kami berdua maka Vanialah yang akan menjadi penerus Duke of Ansel" kata pengacara Nedd melanjutkan.

Mendengar kalimat Nedd, Count Zergnet dan Istrinya tidak terima.

"Bagaimana mungkin Nona muda yang tidak pernah ada di Duchy dijadikan sebagai penerus sedangkan mendiang Duke masih memiliki dua anak!" katanya Count Zergnet dengan nada tinggi.

Vania juga tidak terima, bagaimana mungkin dirinya dijadikan penerus. Dia bahkan tidak pernah terpikirkan hal tersebut.

"Benar itu, bagaimana mungkin hal tersebut bisa terjadi" kata Vania menimpali.

Setelah mendengar kalimat Vania, Count Zergnet dan Istrinya ikut kaget.

'Kenapa Kau berkata begitu, Kau kan sedang mendapatkan hadiah nomplok bodoh' pikir Countess Zergnet.

"Bukankah harusnya yang menjadi ahli waris adalah putranya. Dia akan segera tumbuh. Dia hanya butuh Wali sampai dia dewasa dan keluarga kami siap menjadi Walinya hingga dia pantas mewarisi Duchy of Ansel ." Count Zergnet berbicara dengan blak-blakan.

'Lihatlah rubah tua satu ini, Dia bahkan berterus terang dengan niatnya' gumam Nedd.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Surat Wasiat Sang Duke   Surat wasiat (End)

    Keluar dari istana Loka memandang Vania. Dia sebenarnya cukup terkesima dengan pandangan Vania. Dia masih muda dan dipaksa dewasa. Dia belum pernah menikah tapi harus punya dua anak yang siap dia jaga. Loka yakin, Vania akan jadi wanita hebat. "Penyihir agung Loka... Saya amat sangat merasa berterima kasih atas segala bentuk bantuanya selama ini. Anda tahu bahwa kediaman Ansel dimasa mendatang akan selalu membantu menara sihir." Loka tersenyum, "Saya juga berterima kasih atas segala bentuk kesempatan dan kepercayaan yang diberikan. Senang bisa bekerja sama dengan kediaman Ansel." Erick Jamamiel juga sudah kembali ke akademi untuk mengajar dan tentu saja masih dengan eksperimentalnya. Sebagai Duchess Vania banyak bertemu dengan orang baru. Dia bisa melihat banyak perspektif tentang kehidupan secara luas. Dia melihat langit yang cerah. Ah ... rasa nya masa depan itu juga akan cerah bukan. Loka langsung berpamitan dan akan pergi ke menara sihir. Vania juga segera kembali ke ke

  • Surat Wasiat Sang Duke   Penebusan 2

    Kenapa keluarga Kerajaan dengan entengnya membuat kesimpulan seperti itu. Mereka meminta maaf pun tidak bisa mengembalikan kakak ipar dan kakaknya. "Ini karena keteledoran Ayah dan pengabaian. Kami sadar akan hal itu." Jehu menambahkan. Sejujurnya Vania mau marah, tapi tidak etis juga memarahi Meraka karena itu bukan salah mereka. "Sudahlah... yang penting sekarang malah sudah clear dan jelas. Itu bukan salah kalian sejujurnya." Kata Loka. Vania mendengarnya juga. Loka benar, tapi entah kenapa rasanya masih sakit. Dia kehilangan kakaknya dan mendapatkan surat wasiat yang memberatkan dirinya. Bukannya tidak mau untuk merawat kedua keponakannya. Tapi menjadi Duchess adalah hal lain yang tidak pernah dia pikirkan. "Ayah akan menebus dosanya dengan pergi ke kuil untuk mengabdi selama sisa hidupnya." Mereka semua cukup kaget, keputusan Raja itu tidak pernah mereka duga. "Secepatnya aku akan naik tahta untuk menggantikannya." Vania sebenarnya Tidak terima, dia ingin me

  • Surat Wasiat Sang Duke   Penebusan

    Sungguh tidak akan ada yang menyangka berita menghebohkan datang dari keluarga Istana. Raja mengumumkan secara resmi bahwa dia akan mundur dari jabatan. Tidak tahu apa yang pasti telah terjadi, tapi berita tersebut membuat semua orang gempar, bahkan pada bangsawan yang menduduki kursi dewan negara nasional. Sementara itu Elia dan Jehu masih menutupi kesalahan Ayahnya. Mereka kemudian hendak melakukan audiensi dengan pihak menara sihir dan keluarga Duke Ansel. *** Aneh sekali ada surat dari istana, dan sepertinya surat resmi. Vania membaca surat tersebut dengan serius. Karena ini surat penting tidak mungkin dia akan menolaknya. Tapi sebetulnya, dia sedang dalam kondisi mendesak. Ini terkait kondisi Kesha. Ritual tersebut belum di lakukan sehingga kondisinya menjadi lebih tidak memungkinkan dengan segala sesuatu yang terjadi. Bisa jadi lebih baik, atau sebaliknya. Pihak menara sudah berjanji bahwa malam ini adalah harinya. Pada malam hitungan tertentu, mana seseorang akan t

  • Surat Wasiat Sang Duke   Kepanikan

    Raja merasa sangat gelisah sepanjang waktu. Dia tidak menyangka bahwa anaknya yang tidak berguna seperti Jehu itu bisa membuat gebrakan dengan mengungkapkan dalang kasus pembunuhan berantai di masyarakat. Bersama dengan Elia dia bisa bekerja sama. Lebih parah lagi ternyata kedok Marquis Sami bisa ketahuan. Ambisinya selama ini adalah menciptakan pasukan kuat dan akan ditakuti oleh kerajaan sekitar. Dia ingin melakukan ekspansi perluasan wilayah. Makanya dia mendukung Marquis Sami dan memberikan pendanaan untuk objek penelitian nya. Siapa sangka dia benar benar berhasil. Tapi ilmuan yang gila kadang kadang banyak mengorbankan banyak hal. Dan itu menjadi salah kaprah ketika Marquis menghalalkan segala cara. Raja akui dia salah telah mengabaikannya dulu. Kini setelah anak anaknya mengetahuinya dia malu karena sudah bertindak tidak adil pada banyak orang. Terlebih Marquis juga mengorbankan Duke Gama dan Menara sihir karena ingin menggali dirinya. "Apa yang harus aku lakukan?" Dia

  • Surat Wasiat Sang Duke   Kebenaran

    Para pekerja dikembalikan ke mansion setelah semuanya selesai. Ksatria yang terluka juga diobati dengan segera. Semua master menara sihir bekerja tanpa beristirahat. Jehu dan Elia juga punya tugasnya sendiri. Untuk pertama kalinya mereka bekerja sama dengan kompak. Padahal mereka dulu selalu bermusuhan. Marquis Titan dijaga dengan ketat dibawah pengawasan menara sihir juga. Rumahnya digeledah dan ditemukan lorong rahasia bawah tanah. Rupanya dibawah sana masih banyak percobaannya. "Orang itu benar benar gila.""Dia berniat membuat pasukan monster.""Ini dibisa dikatakan pemberontakan."Mempunyai kavileri pasukan melebihi istana sama saja dengan upaya pemberontakan. Di jaman ini, semua bangsawan memiliki pasukan dengan jumlah terbatas dan Tidak boleh melebihi pasukan istana. Setelah mengacak mengacak tempat tersebut, Elia menemukan segel yang sangat familiar."Segel istana." Itu adalah segel milik Raja."Ayah?" Jehu penasaran.Benar, itu adalah segel milik raja bahwa Marquis meng

  • Surat Wasiat Sang Duke   Bantuan

    Elia tentu saja tahu tentang operasi jebakan tersebut. Dia akhirnya memberikan surat kepada Jehu, meskipun sepertinya akan datang terlambat. Pasukan kavaleri mereka datang terlambat. Ternyata suasana di istana Duke Ansel telah kacau balau. Banyak hewan hewan mati dengan darah berceceran. Beberapa ksatria juga terluka karena mereka monster monster tersebut. "Gila!" Kata Jehu kaget. Dia tidak tahu bahwa selama ini yang mereka hadapi adalah monster . "Tapi monster ini diciptakan oleh seseorang." Suara pedang berdesing. Teriakan teriakan para ksatria menggema. Pasukan Jehu juga segera bergabung. "Sepertinya Duchess dan beberapa tuan penyihir ada di dalam!" Jehu dan Elia berbagi peran. Elia bertugas mencari musuh utamanya, sedangkan Jehu berperan untuk mencari Duchess Vania dan yang lainnya. Ketika Arvel, Erick dan Vania kelelahan datanglah Jehu. "Ahh.. bantuan datang!" Kata Erick yang sudah kelelahan. Kesha sudah digendong oleh Vania."Kita harus pergi dari sini!""Bagaimana den

  • Surat Wasiat Sang Duke   Serangan

    Dalam suasana sepi, Marquis terus menyelinap masuk, seolah segalanya terasa sangat mudah. Dia hanya tidak tahu bahwa sebenarnya semua gerak geriknya sudah di incar. Tepat saat dia hendak masuk ke sebuah kamar, dia dihalang oleh beberapa orang. "Sialan!!"Ternyata semua ini hanya sebuah jebakan.Dia segera memberi perintah pada monster buatannya itu.Kuda dengan gigi tajam dan mengeluarkan air liur menjijikkan itu maju."Dia sudah menciptakan monster rupanya!"Donald yang awalnya merasa bosan kini merasa sangat bersemangat. Sudah lama tidak mendapatkan pengalaman baru."Dia monster dengan mana yang kuat." Loka sedang memberitahu."Aku akan menguji semua eksperimen ku!" Katanya bersemangat.Ben sendiri juga sudah bersiap."Dia cukup gila rupanya, datang sendirian!"Tapi Marquis juga sebenarnya sudah bersiap kalau kalau dia mengalami gangguan.Saat kuda itu hendak menyerang, Donald melemparkan mercon bubuk ke arah kuda itu, alhasil kuda itu kelimpungan."Apa yang kau lempar kan?""Hany

  • Surat Wasiat Sang Duke   Terbongkar

    "Kalau kasus yang tengah ditangani pangeran Jehu ternyata terbukti benar bahwa Duke Gama dan guru besar bekerja sama. Aku yakin pelakunya sama." "Pasti dia sudah mendengar tentang anak yang memiliki mana melimpah." "Kita bisa menjebaknya!" "untuk jaga jaga, kita kosongkan menara!" "Memangnya mereka mau kesini hanya untuk berjaga." Loka sam Arvel terlihat sedang berdebat satu sama lain. masih ada ketiga teman penyihir di menara, kalau mereka ikut kesini pasti mereka tidak mau. "Tapi kalau kita bahas kematian guru, pasti mereka mau." Mau bagaiman pun mereka menyayangi guru mereka. Master menara tidak pernah pelit dalam berbagi ilmu, kadang kala dia hanya menguji seberapa kuat kemauan kita untuk belajar . "coba saja kalau begitu." Lalu dipanggil lah mereka semua. Donald , Kevin dan Ben. Mereka tampak sangat kesal. "Awas saja kalau Tidak ada yang menarik malam ini!" Donald si pecinta adrenalin menekankan hal itu kepada Loka. "Aku Tidak janji ya!" *** Malam i

  • Surat Wasiat Sang Duke   Terbongkar

    Kasus itu adalah sederet kasus penculikan orang di daerah kumuh. Ketika ditemukan Mayat mereka pucat, mereka kehabisan daya hidup. pengambilan mana secara paksa. "Tapi untuk apa?" Jehu bertanya tanya. Sementara dia masih menyelidiki kasus tersebut. Di kediaman Ansel mereka juga akhirnya bisa mengurai isi perkamen tersebut. Mantra itu ada dan yang perlu disiapkan adalah menyiapkan ritual tersebut . "Benar kalau Duchess Vania tidak memiliki mana sejak kecil?" "Sejak lahir malah." Tapi dia masih bertahan Hidup. Bukankah dia seperti fosil? Lihat saja kasus yang tengah terjadi, mereka semua mati ketika mana nya tersedot. Daya hidup mereka juga seperti tersedot. Kalau Duchess saja bisa hidup, bukankah mereka harusnya juga bisa hidup. "Ini kasus langka." Kata Loka . dia langsung melihat Duchess sebagai objek penelitian. "Apa?" Vania mulai ketakutan. "Tapi bagaimana kalau gagal? bukankah ini lebih seperti tikus percobaan?" Erick menyampaikan pendapatnya. Vania juga ng

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status