Share

Bab 11

"Perjanjian apa hah?!" tanyaku sedikit membentak.

Neneng menciut dan mundur beberapa langkah ke belakang, sorot matanya lurus menatapku penuh ketakutan.

Hemm, belum tahu dia bagaimana buasnya seorang Mutia.

"E-engga ada kok, Sayang, dia ini asal bicara, ga usah di dengerin ya," ujar Mas Haikal memegang bahuku dengan mesra.

Sontak saja perempuan bersuara cempreng itu terbelalak menatap kemesraan kami.

"Lepas! Aku tanya sama kamu Neneng! Perjanjian apa yang kalian maksud?!" tanyaku sambil berteriak.

Tak peduli berapa pasang mata yang serius memandang kami bertiga, tubuh Neneng kulihat bergetar, mulutnya mengatup dan terbuka seolah ragu untuk bersuara.

"Jawab Neneng!" tegasku sekali lagi, membuat ibu-ibu berbisik-bisik.

"Pe-perjanjian itu ... emmm ...."

"Apa katakan!" tegasku lagi sambil maju dua langkah.

Byuuaarr!

Tanpa sadar ia terus mundur ke belakang lalu tubuh mungil itu tercebur ke dalam Empang milik Uwa, padahal Empang itu ditanami beratus-ratus ikan lele.

"Aaa! Tolong!" Neneng b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status