Share

Mawar

Penulis: 9inestories
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-11 05:54:32

Pintu galeri terbuka perlahan, memperlihatkan ruangan luas yang temaram namun bernuansa hangat. Aroma cat minyak dan kayu tua menyeruak pelan, menyambut langkah-langkah kecil Senja. Mia tidak berkata apa-apa, ia hanya berdiri di ambang pintu, membiarkan Senja menjelajah dalam diam.

Dinding-dinding ruangan dipenuhi karya seni. Beberapa lukisan terbuka lebar. Sebuah lukisan ruang makan dengan chandelier kristal menggantung rendah atau sebuah tangga spiral yang meliuk anggun, dan taman mawar merah yang tertata sempurna, dengan air mancur kecil di tengah bundaran jalan depan rumah. Setiap goresan tampak begitu akurat, seolah sang pelukis menaruh ingatannya sendiri ke dalam kanvas.

Namun, yang paling mencuri perhatian Senja justru bukan lukisan-lukisan yang dipamerkan, melainkan yang disembunyikan. Beberapa pigura besar berdiri kokoh di sisi ruangan, masing-masing terselubung kain putih, tebal dan berat, seolah menyembunyikan rahasia yang tak boleh dilihat.

Senja melangkah pelan mendekatin
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ditinggalkan Setelah Malam Pertama   Mawar

    Pintu galeri terbuka perlahan, memperlihatkan ruangan luas yang temaram namun bernuansa hangat. Aroma cat minyak dan kayu tua menyeruak pelan, menyambut langkah-langkah kecil Senja. Mia tidak berkata apa-apa, ia hanya berdiri di ambang pintu, membiarkan Senja menjelajah dalam diam.Dinding-dinding ruangan dipenuhi karya seni. Beberapa lukisan terbuka lebar. Sebuah lukisan ruang makan dengan chandelier kristal menggantung rendah atau sebuah tangga spiral yang meliuk anggun, dan taman mawar merah yang tertata sempurna, dengan air mancur kecil di tengah bundaran jalan depan rumah. Setiap goresan tampak begitu akurat, seolah sang pelukis menaruh ingatannya sendiri ke dalam kanvas.Namun, yang paling mencuri perhatian Senja justru bukan lukisan-lukisan yang dipamerkan, melainkan yang disembunyikan. Beberapa pigura besar berdiri kokoh di sisi ruangan, masing-masing terselubung kain putih, tebal dan berat, seolah menyembunyikan rahasia yang tak boleh dilihat.Senja melangkah pelan mendekatin

  • Ditinggalkan Setelah Malam Pertama   K.M.W

    Inisial itu terpampang jelas di permukaan lemari, terukir rapi, seakan sengaja ditampilkan.K.M.W.Tiga huruf sederhana yang terasa menyesakan bagi Senja. Ia terdiam. Tubuhnya membeku, dan pikirannya tiba-tiba dipenuhi oleh bayangan masa lalu.Roma. Suite Hotel Esmeralda.Ia berdiri seorang diri di tengah kamar yang terlalu luas, terlalu sunyi untuk disebut tempat bulan madu. Hari-hari berlalu tanpa jejak Surya karena suaminya pergi setelah malam pertama, seolah tak pernah ada.Di dinding seberang ranjang, tergantung lukisan yang tak pernah mampu ia lupakan; Sejoli Bercinta. Sosok pria dan wanita yang saling melebur dalam gairah.Senja terpaku. Ia berdiri di atas karpet bulu yang dipenuhi remahan potato chips, sebuah kaleng diet coke kosong tergeletak tepat di bawah lukisan yang tergantung di dinding.Tapi matanya tak tertuju pada gambar di dalam bingkai, melainkan pada sudut kanan bawahnya. Di sana, tertera sebuah inisial. Tinta emas itu lembut namun mencolok, menyuarakan sebuah nama

  • Ditinggalkan Setelah Malam Pertama   Dua Pintu di Ujung Lorong

    Tangga kayu mahoni meliuk anggun ke lantai atas, dan Mia mendahului langkah Senja tanpa banyak bicara. Gaunnya berdesir ringan, sementara sorot matanya lurus ke depan, menyusuri lorong panjang yang dibalut panel kayu ek dengan lis emas. Aroma lavender samar menggantung di udara.Lantai dua tak kalah megah dari lantai utama, namun aura yang menyelimutinya terasa lebih pribadi, seolah setiap ruang menyimpan bisik rahasia yang enggan terdengar.“Di sini ada beberapa ruangan,” gumam Mia pelan sambil melangkah menyusuri koridor. “Kita tahu ada dua ruang tamu di lantai bawah, dan beberapa ruang lain di sudut belakang, khusus untuk para pelayan.”Mia menoleh ke belakang, seolah ingin memastikan Senja masih mengikutinya. Sebuah senyum tipis terbit di wajahnya saat melihat Senja tengah terpaku mengamati deretan lukisan yang menghiasi dinding lorong.“Senja,” panggil Mia pelan. Senja menoleh.“Ada ruang lukis atau bisa dibilang galeri seni,” ujarnya sambil menunjuk ke sisi kiri, tepat di ujung

  • Ditinggalkan Setelah Malam Pertama   Dinding Kosong di Atas Perapian

    Dengan jantung berdegup kencang, Mia mendorong dua daun pintu secara bersamaan. Begitu terbuka, aroma samar kayu tua yang hangat berpadu dengan wangi mawar putih langsung menyerbu indera penciumannya. Ia memejamkan mata, membiarkan dirinya larut sesaat. Langkahnya perlahan menapaki lantai, lalu tubuhnya berputar pelan, seolah menari dalam kenangan."Aku suka aroma ini, sayang. Rasanya seperti rumah besar di Florence…" bisiknya lembut. Ketika membuka mata, pandangannya terpaku. Ia terkesima.Ruang utama menyambutnya seperti aula kecil sebuah istana -anggun, megah, dan sunyi. Lampu gantung kristal bertingkat menggantung megah dari pusat langit-langit dengan desain mural yang elegan.Lantai marmer warna gading berkilau, memantulkan cahaya yang menyebar lembut dari lampu dinding berlapis kuningan. Setiap langkah di atasnya menghasilkan gaung yang halus.Di sisi kanan, terdapat ruang duduk semi-terbuka yang diisi dua sofa panjang berlapis beludru krem dengan sandaran tinggi, ditata melingk

  • Ditinggalkan Setelah Malam Pertama   Rumah Impian di Kemuning Raya Residence

    Penerbangan lanjutan setelah transit singkat di Doha berlangsung dalam keheningan yang tegang. Insiden di lounge premium membekas dalam benak Senja, membuatnya lebih banyak diam, terjebak dalam pusaran pikirannya sendiri. Sementara itu, Mia tak lagi membuka percakapan. Wanita latin itu memilih memejamkan mata, membiarkan jarak menjadi batas. Ia sengaja memberi ruang agar Senja bisa mencerna setiap kata yang sempat terucap di antara mereka. Mungkin ini salah. Mungkin jika Surya tahu, ia akan murka. Tapi Mia sudah menyusun beberapa rencana, salah satunya yaitu membuka mata Senja terhadap kebusukan pria itu. Selama hampir tiga minggu di Roma, bertugas mengawasi Senja, Mia melihat pantulan dirinya yang dulu di mata wanita itu. Ada getar nurani yang membuatnya ingin bertindak. Ia ingin menyelamatkan Senja dari daftar panjang korban keluarga Waringin, klan manipulatif kelas kakap. Kali ini, Mia akan memainkan perannya dengan sempurna. Masih ada beberapa hari sebelum Surya kembali, dan wa

  • Ditinggalkan Setelah Malam Pertama   Yang Telah Terungkap di Doha

    Pesawat mereka mendarat di Hamad International Airport, Doha, saat cahaya senja menggantung malas di langit gurun. Jam menunjukkan pukul 17.30, dan matahari perlahan merunduk ke balik horison, meninggalkan guratan jingga keemasan di balik kaca terminal yang luas. Siluet pesawat-pesawat dari berbagai belahan dunia tampak membisu di apron, berjajar di bawah sorotan lampu-lampu hangat yang mempertegas arsitektur futuristik bandara itu.Mia melangkah keluar dari kabin dengan anggun. Kacamata hitamnya masih bertengger, seolah menjadi tabir untuk segala kemungkinan. Senja menyusul dari belakang, menahan kantuk yang tak kunjung hilang, juga rasa tidak nyaman yang mulai tak bisa lagi ia sembunyikan.Mereka hanya punya waktu empat jam sebelum penerbangan ke Jakarta berikutnya. Tapi waktu transit itu tak terasa cukup untuk mencerna ketegangan yang belum reda sejak pembicaraan terakhir di pesawat.Lounge premium dipenuhi penumpang kelas bisnis. Aroma espresso menguar dari arah baris sofa panjang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status