Home / Fantasi / System Teknologi di Kerajaan Arkanis / System Teknologi di Kerajaan Arkanis Bab 7 – Kamera Kristal, Uji Coba Pertama, dan Bayang-Bayang Agen Dewan

Share

System Teknologi di Kerajaan Arkanis Bab 7 – Kamera Kristal, Uji Coba Pertama, dan Bayang-Bayang Agen Dewan

Author: Tikus Kuning
last update Huling Na-update: 2025-11-16 15:52:30

Udara pagi menyusup lembut ke sela-sela pepohonan ketika Raka bangun lebih awal dari biasanya. Cahaya matahari mulai merambat masuk melalui celah dinding Workshop. Ia menguap panjang lalu menatap meja kerjanya yang penuh catatan, kabel, pecahan kristal, dan sketsa alat yang ia garap semalaman.

Hari ini ia berniat menyelesaikan prototipe pertama kamera kristal pendeteksi mana.

Ia menyentuh permukaan lensa kaca yang telah ia poles sendiri. Benda itu tampak sederhana, tetapi Raka sudah berkali-kali mencoba memadukan kristal biru dengan konduktor logam agar bisa menghasilkan reaksi cahaya yang stabil.

Raka menghela napas.

“Kalau alat ini berhasil, kita punya senjata penting melawan Dewan,” gumamnya.

Ia menyalakan kompor uap kecil yang terhubung ke pipa-pipa tembaga. Suara desis uap memenuhi ruangan. Uap panas bergerak melalui jalur yang sudah ia buat, menggerakkan piston kecil yang menstabilkan arus energi dari kristal biru.

Raka menambahkan satu lagi potongan kristal ke dalam kotak logam. Cahaya biru lembut menyala.

“Baik. Kita coba gabungkan lensa dan kristal.”

Ia menahan napas ketika perlahan-lahan menempatkan lensa ke dudukan logam yang terhubung langsung ke kristal mana. Begitu lensa menyentuh bingkai logam, permukaan kacanya bergetar halus, lalu cahaya biru memancar lembut.

Raka mengusap dahinya yang berkeringat.

“Tidak meledak. Setidaknya itu kemajuan.”

Ia menyalakan panel penerima, sebuah piring kaca tipis yang seharusnya menampung bayangan visual dari energi mana. Gelombang cahaya bergerak dari lensa menuju piring itu.

Gambar pertama mulai terbentuk: bayangan buram, bercahaya samar.

“Come on, fokus.”

Ia memutar cincin logam di balik lensa untuk mengatur sensitivitas. Buram itu berubah menjadi garis-garis. Garis menjadi bentuk. Bentuk menjadi pola berwarna biru keperakan.

“Oke, oke… ada hasil.”

Ia mengambil seutas rumput kering di luar jendela dan mengangkatnya ke depan kamera. Piring kaca segera menampilkan rumput itu, tetapi dengan tambahan garis-garis cahaya yang melingkari batangnya. Itu bukan pantulan cahaya biasa.

Raka mengangguk.

“Itu pola mana. Alam di dunia ini memang penuh partikel energi.”

Ia kemudian mengambil kristal biru kecil dan mendekatkannya pada kamera. Piring kaca langsung menampilkan gambar jauh lebih jelas: pola cahaya yang berputar, seperti pusaran angin dalam air.

“Bagus. Ini sudah cukup untuk merekam aktivitas sihir.”

Raka lalu menghubungkan kabel dari piring penerima menuju kotak rekam uap, sebuah mesin kecil yang menyimpan gambar dengan membakar pola cahaya ke lempengan batu tipis.

“Sekarang tinggal tes rekam.”

Ia mengarahkan kamera ke kompor uap, menekan tuas kecil. Kotak itu mengeluarkan suara klik-klik halus. Setelah beberapa detik, ia mengeluarkan satu lempengan dari dalam kotak itu.

Di atas permukaannya, terpahat pola cahaya biru yang menggambarkan kompor uap dengan aliran energi panas yang terlihat jelas.

Raka tersenyum lebar.

“Berhasil. Ini dia bukti visual pertama dari pergerakan mana. Dengan ini kita bisa membongkar teknik mereka.”

Ia meletakkan alat itu di meja dengan bangga.

Namun ketenangan itu tak berlangsung lama. Suara ketukan yang pelan terdengar dari pintu Workshop.

Raka langsung memegang pipa logam panjang yang biasa ia gunakan sebagai senjata darurat

.

“Masuk,” ucapnya hati-hati.

Pintu terbuka, menampilkan sosok Leonhart yang datang tanpa pengawal. Wajahnya tenang, tetapi matanya menunjukkan bahwa ia sedang memikirkan sesuatu yang serius.

“Pangeran datang pagi-pagi begini, ada apa?” tanya Raka.

“Aku ingin memastikan keadaanmu semalam. Selain itu, aku juga membawa kabar,” jawab Leonhart. Ia melihat meja kerja Raka, lalu mengangkat satu alis. “Kamera itu sudah jadi?”

“Sudah. Lihat ini.” Raka memberikan lempengan batu kepada Leonhart.

Pangeran itu menatap pola cahaya berbentuk kompor uap yang terukir di permukaan lempengan. Ia mendekatkannya pada cahaya untuk melihat lebih jelas.

“Ini luar biasa,” katanya pelan. “Dengan alat seperti ini, kita bisa melihat setiap manipulasi mana, bahkan teknik terlarang.”

“Itu tujuannya,” balas Raka.

Leonhart duduk di kursi kayu. Suaranya lebih rendah dari biasanya.

“Tapi hasilmu harus kita percepat penggunaannya. Dewan mulai gelisah. Mereka kehilangan kontak dengan enam penyihir yang menyerangmu. Mereka tentu sudah menduga sesuatu.”

“Berarti serangan berikutnya tidak akan sekecil itu,” kata Raka sambil menyandarkan diri di meja. “Mereka akan kirim orang-orang yang lebih berbahaya.”

Leonhart mengangguk.

“Ada satu nama yang harus kau waspadai. Seorang agen Dewan yang dikenal dengan sebutan Penjilid Bayangan. Identitasnya tidak diketahui, tetapi dia ahli dalam sihir penyamaran. Dia bisa berubah menjadi siapa pun.”

Raka meringis.

“Bagus sekali. Di dunia lama, aku takut dikejar debt collector. Di dunia ini, aku dikejar penyihir kagebunshin.”

Leonhart tersenyum singkat. “Agen itu terkenal. Katanya, mata-mata terbaik di kerajaan. Jika dia turun tangan, artinya Dewan sudah benar-benar menganggapmu ancaman besar.”

“Kalau begitu,” kata Raka sambil menatap kamera kristal, “kita harus dapat bukti korupsi Dewan sebelum mereka mencapai kita."

Leonhart berdiri.

“Aku sudah mengatur agar kau bisa memasuki wilayahku. Di sana ada bengkel bawah tanah peninggalan kerajaan lama yang sudah tak digunakan. Tempat itu ideal untuk proyekmu selanjutnya.”

Raka mengangguk. “Bagus. Aku butuh ruang lebih luas.”

Leonhart menatapnya dalam-dalam.

“Tapi sebelum kita pindah dari hutan ini, kita harus memastikan tidak ada mata yang mengawasi.”

Raka mengerutkan kening. “Maksudmu?”

Leonhart menunjuk ke arah luar jendela Workshop.

“Sejak tadi malam, aku merasakan ada mana asing yang bersembunyi di sekitar area ini. Sangat halus. Hampir tidak terdeteksi.”

Raka menegang.

“Jadi… kita sudah dibayangi sejak semalam?”

Kemungkinan terburuk langsung terlintas: agen Dewan Sihir sudah menemukan mereka.

Leonhart berjalan ke pintu, memegang gagang pedangnya.

“Kita tidak bisa tunggu sampai mereka menyerang lebih dulu. Kita harus memancing mereka keluar.”

Raka memejamkan mata sejenak, berpikir cepat.

“Kalau begitu, aku punya ide.”

Leonhart menoleh. “Apa rencanamu?”

Raka mengambil kamera kristal yang baru selesai ia buat, lalu menyiapkan satu tabung asap kecil yang ia isi dengan kristal pemanas.

“Kamera ini bisa menangkap pergerakan mana, kan? Kalau kita bikin kabut buatan dari uap panas, partikel mana di sekitarnya pasti terlihat di udara. Tidak ada lagi tempat bersembunyi.”

Leonhart mengangguk pelan, terpukau.

“Lalu kita lakukan penyisiran.”

“Ya,” kata Raka. “Uapnya akan membuat agen itu kelihatan seperti api kecil di gelapnya kabut.”

Leonhart menghela napas.

“Baik. Kita lakukan itu hari ini.”

Raka mempersiapkan alatnya. Leonhart menggenggam pedangnya.

Di luar hutan, angin bertiup semakin kencang, seolah menandai awal perburuan.

Dan di antara pepohonan, tersembunyi sangat rapat, sepasang mata gelap memperhatikan mereka tanpa berkedip.

Agen Dewan Sihir sudah berada di sana.

Dan ia tersenyum tipis.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • System Teknologi di Kerajaan Arkanis   System Teknologi di Kerajaan Arkanis Bab 9 – Perluasan Kamera Kristal dan Strategi Jebakan

    Keesokan harinya, hutan Wraildon tampak lebih tenang. Kabut pagi tipis menyelimuti dedaunan, dan burung-burung bernyanyi lembut di antara ranting pohon. Namun di dalam Workshop, suasana jauh berbeda. Raka duduk di meja kerja, matanya terpaku pada piring kaca yang menampilkan rekaman pola mana agen Dewan dari kemarin. Ia meneliti setiap gerakan, setiap pergeseran pusaran energi, mencatatnya di buku catatan yang sudah penuh coretan. Leonhart berdiri di sampingnya, menatap pola-pola yang bergerak di piring kaca. “Lihat, gerakannya tidak acak. Dia punya pola, meskipun menyamar, ada kebiasaan tertentu yang bisa kita prediksi.” Raka mengangguk. “Ya. Aku sudah memikirkan cara meningkatkan kamera kristal agar bisa menangkap mana lebih sensitif. Dengan begitu, jebakan visual yang kita buat tidak hanya melihat gerakan, tapi juga mengidentifikasi jenis sihir atau energi yang digunakan.” Leonhart tersenyum. “Bagus. Tapi jangan terlalu bersemangat. Kita harus hati-hati. Agen itu bisa mun

  • System Teknologi di Kerajaan Arkanis   System Teknologi di Kerajaan Arkanis Bab 8 – Kabut Kristal dan Jejak Energi

    Raka dan Leonhart berjalan perlahan menyusuri jalan setapak hutan yang diselimuti kabut tipis dari tabung asap kristal. Kabut itu berpendar lembut, memantulkan cahaya biru dari kamera kristal, menciptakan suasana seperti dunia lain. Setiap helai kabut bergerak seolah hidup, menandakan aliran mana yang terkandung di dalamnya. “Lihat,” Raka menunjuk ke piring kaca kamera kristal, “lihat garis-garis ini. Semua gerakan mana sekarang terlihat. Tidak ada yang bisa bersembunyi.” Leonhart menatap pola cahaya itu dengan serius. “Ini lebih baik dari perkiraanku. Dengan ini, agen itu tidak akan bisa menyelinap begitu saja.” Raka menyesuaikan lensa, mengatur sensitivitas agar setiap partikel mana yang bergerak di udara tertangkap dengan jelas. Garis-garis cahaya semakin kompleks, menunjukkan adanya beberapa pola mana yang berbeda, satu di antaranya lebih gelap dan sulit terbaca. “Gelap itu… agen itu,” gumam Raka. Leonhart mengangguk. “Kita harus mendekat hati-hati. Jangan sampai dia menyada

  • System Teknologi di Kerajaan Arkanis   System Teknologi di Kerajaan Arkanis Bab 7 – Kamera Kristal, Uji Coba Pertama, dan Bayang-Bayang Agen Dewan

    Udara pagi menyusup lembut ke sela-sela pepohonan ketika Raka bangun lebih awal dari biasanya. Cahaya matahari mulai merambat masuk melalui celah dinding Workshop. Ia menguap panjang lalu menatap meja kerjanya yang penuh catatan, kabel, pecahan kristal, dan sketsa alat yang ia garap semalaman. Hari ini ia berniat menyelesaikan prototipe pertama kamera kristal pendeteksi mana. Ia menyentuh permukaan lensa kaca yang telah ia poles sendiri. Benda itu tampak sederhana, tetapi Raka sudah berkali-kali mencoba memadukan kristal biru dengan konduktor logam agar bisa menghasilkan reaksi cahaya yang stabil. Raka menghela napas. “Kalau alat ini berhasil, kita punya senjata penting melawan Dewan,” gumamnya. Ia menyalakan kompor uap kecil yang terhubung ke pipa-pipa tembaga. Suara desis uap memenuhi ruangan. Uap panas bergerak melalui jalur yang sudah ia buat, menggerakkan piston kecil yang menstabilkan arus energi dari kristal biru. Raka menambahkan satu lagi potongan kristal ke dal

  • System Teknologi di Kerajaan Arkanis   System Teknologi di Kerajaan Arkanis Bab 6 – Rencana Pangeran dan Akar Busuk Dewan Sihir

    Malam itu hutan kembali sunyi, hanya suara angin yang menyentuh dahan. Raka dan Leonhart duduk di teras Workshop yang masih hangat oleh sisa uap. Di hadapan mereka, lampu kecil dari tabung gas buatan Raka menyala redup tetapi stabil. Leonhart membuka pembicaraan dengan nada hati-hati. “Aku ingin kau mengerti satu hal terlebih dahulu,” katanya. “Dewan Sihir terlihat seperti kelompok terhormat yang menjaga keseimbangan negeri, tetapi kenyataannya tidak seperti itu.” Raka menatapnya. “Aku sudah lihat bagaimana penyihirmu menyerang tanpa peringatan. Jadi, ya… aku mulai curiga.” Leonhart mengangguk pelan. “Kerajaan ini terbagi menjadi dua kekuatan besar: keluarga kerajaan, dan Dewan Sihir. Tapi dalam dua dekade terakhir, Dewan telah perlahan mengambil kendali. Mereka mengatur perdagangan kristal mana, memonopoli ilmu sihir, bahkan menentukan siapa yang boleh jadi penyihir dan siapa yang tidak.” Raka diam sejenak. “Jadi mereka semacam kartel sihir?” “Lebih buruk.” Leonh

  • System Teknologi di Kerajaan Arkanis   System Teknologi di Kerajaan Arkanis Bab 5 – Pangeran Kedua dan Teka-Teki Teknologi Terlarang

    Kabut sisa pertempuran perlahan terangkat dari atas hutan.Tanah di sekitar Workshop penuh bekas ledakan kecil, uap air, dan percikan sihir terbakar.Raka duduk bersandar pada dinding, napasnya berat, tapi matanya tetap tajam.[Energi Sistem tersisa: 3%][Rekomendasi: Mode Pemulihan. Nonaktifkan fungsi sekunder.]“Ya ya, aku tahu,” gumam Raka sambil berdiri.Ia menekan tombol hologram.[Mode Pemulihan diaktifkan. Waktu estimasi: 4 jam.]Raka mengelap keringat dan darah tipis di pelipisnya.“Baru juga mulai hidup di sini, udah dikejar penyihir kerajaan… brengsek juga dunia ini.” —Namun ia belum tahu bahwa dari kejauhan, seseorang memperhatikannya.Di tepi bukit, seorang pria muda berusia sekitar dua puluh lima tahun berdiri dengan mantel kerajaan panjang berwarna biru laut.Di pundaknya tersampir pedang tipis dengan lambang singa berkepak — lambang keluarga kerajaan Arkanis.Rambutnya hitam pekat, mata keemasan, dan aura tenangnya sulit dibaca.Dialah Leonhart Arkanis,Pangeran Kedu

  • System Teknologi di Kerajaan Arkanis   System Teknologi di Kerajaan Arkanis Bab 4 – Pertempuran di Workshop

    Kabut malam mulai menebal di sekitar Workshop, bertumpuk dengan uap panas dari mesin Raka yang terus berdesis sshhhhhhh…Hutan utara yang biasanya tenang kini terasa seperti menahan napas.Bau logam panas bercampur dengan aroma tanah basah.Raka berdiri di depan pintu Workshop, pakaian compang-campingnya berkibar pelan tertiup angin.Matanya fokus menatap kegelapan.[Deteksi Sihir: 800 meter… 700… 600.]Jumlah entitas: 8. Tipe energi: Api & Kendali Angin.Rekomendasi: Pertahanan jarak menengah aktif.“Delapan orang… dan dua di antaranya penyihir tingkat menengah,” gumam Raka.“Ini bukan sekadar peringatan. Mereka mau menangkapku.”Meski jantungnya berdetak cepat, pikirannya tetap jernih.Ia membuka panel sistem.[Protokol Pertahanan Workshop]– Jebakan Uap Tekanan Tinggi– Medan Elektromagnetik Skala Kecil– Bola Paku Otomatis (Non-mana)– Mode Lampu Silau Intensitas TinggiDan satu opsi baru berdenyut warna merah:[Prototype Senjata – Coil Arc v0.2]Status: Tidak stabil. Konsumsi ene

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status