Share

Pertemuan

Penulis: Senja Kelabu
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-20 22:54:12

TAKDIRKU ADALAH KAMU

๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน

Siang itu Naira mengajak Ibunya melihat rumah yang baru di beli dari gaji pertamanya. 

"Terima kasih, Nai!" ucapnya berlinangan air mata. 

"Maafkan aku, Bu! Belum bisa membahagiakan mu, aku hanya bisa memberikan rumah ini untukmu!" Naira memeluk ibunya. Wanita itu mengelus rambut anaknya dengan penuh kasih sayang.    

"Ibu, masuklah! Aku harus berangkat kerja, maaf tidak bisa membantumu membereskan rumah ini!" ucap Naira sambil mencium pipi Sulastri dan Gadis itupun beranjak pergi meninggalkan ibunya. 

Pagi ini ia harus ke kantor tempat barunya bekerja. Setelah beberapa bulan mengabdi di Puskesmas Kecamatan kini dia ditugaskan untuk mengabdi di rumah sakit Umum Raha.

 Dengan kepandaian serta keuletannya kini telah membuktikan bahwa dirinya benar-benar mampu melawan kerasnya hidup ini.

"Aku harus secepatnya mencari sahabatku" bisiknya. 

Gadis itu begitu merindukan sahabatnya, setelah sekian lama tak pernah berjumpa. Mungkin saat ini dia telah sukses menggapai cita-citanya atau masih melalang buana mencari cinta sejatinya. 

"Apakah Tasya masih tetap menjadikan Bisma raja di hatinya?!" gumam Naira sambil tersenyum manis. Mengingat semua kenangan saat mereka masih bersama.

*** 

"Dok, ada pasian darurat!" seru seorang perawat saat melihat Naira hendak masuk ke ruangannya.

"Persiapkan segalanya, aku akan menangani secepatnya?" perintah Naira iapun segera mempersiapkan diri untuk menuju ke UGD.

Beberapa orang perawat ikut menemani dokter muda itu. Setelah hampir satu jam akhirnya ia keluar dari ruangan itu dan keluarga pasien telah menunggu.

"Tuhan memberikan keajaiban, operasinya berjalan dengan lancar!" ucap dokter muda itu pada keluarga pasien yang terlihat sangat gelisah menunggu sejak tadi.

"Bagaimana keadaan ayah?" tanya seseorang pria yang baru tiba di tempat itu. Jantung dokter muda itu bergetar hebat saat mendengar suara itu. Suara yang sering hadir dalam mimpi dan khayalannya.

"Ayahmu sudah membaik, And!" sahut wanita paruh baya yang dalam perkiraan dokter itu adalah ibunya.

Dokter muda itu menunduk lalu pamit mengundurkan diri dari tempat itu.

"Ah, Ya Allah, cobaan apa lagi ini! Mengapa harus bertemu dia lagi" lirih dokter muda itu yang tiada lain adalah Naira.

"Mencintaimu mengapa sesakit ini, mungkinkah cinta dalam diam ini akan bertahan hingga nanti. Mampukah aku, Ya Allah!" bisik Naira perlahan.

Naira menatap kembali dari kejauhan rindu yang tak mampu ia ungkapkan begitu menguasai hatinya. Melihat Andika kembali setelah sekian lama hatinya masihsmasih bergetar tanpa bisa di kendalikan. 

"Rasanya masih sama! Bahkan kini aku semakin yakin,k kamu tetaplah cinta dalam hatiku!" desah Naira dan segera berlalu kembali ke ruangan kerjanya.

****

Sedang Bisma saat itu sedang jalan bersama Tasya sangat terkejut dengan kabar yang diterima tentang keadaan ayah Andika yang sedang di rawat di rumah sakit.

"Sya, aku harus ke rumah sakit! Ayah Andika masuk UGD." jelas Bisma saat selesai menerima telepon.

"Aku ikut!!!" cetus Tasya. Bisma mengangguk. Merekapun segera berangkat menuju ke rumah sakit.

"Apakah kamu yakin, Sya!" tanya Bisma sedikit ragu membawa Tasya ke rumah sakit. 

"Menurutmu, aku hanya main-main!" sungut gadis itu sambil memayunkan bibirnya.

Dan itu menjadi pemandangan yang sangat indah bagi Bisma. Wajah lugu serta keimutan Tasya sedikit memberi ruang bahagia di hatinya. 

"Bukan gitu, Sya! Aku takut pekerjaanmu masih banyak! Kalau kamu ikut tak akan terselesaikan dong!" jelas Bisma seraya memegang kedua pundak Tasya. 

Gadis itu jadi gugup mendapat perlakuan Bisma. Pandangan mereka beradu menimbulkan getaran-getaran aneh di hati masing-masing. 

"Apakah ini cinta! Atau hanya kepalsuan belaka!" batin Tasya semakin tak mampu menutupi debaran jantungnya. 

"Jantungmu mau meledak ya, Sya!" ledek Bisma membuat wajah cantik Tasya bersemu merah.

"Ah ...!" Tasya segera menundukkan wajah untuk menutupi rasa malunya.

Bisma tertawa melihat tingkah gadis di depannya ini. Iapun segera menarik tangan Tasya dan membawanya ke Rumah Sakit tempat ayah Andika di rawat.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • TAKDIRKU ADALAH KAMUย ย ย Kebencian Meli

    ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน Dan malam ini Andika benar-benar menepati janjinya. Ia membawa Naira untuk ke rumah Meli guna menjelaskan hubungan mereka. Karena telah berjanji pada dirinya tak akan melepaskan Naira lagi dari hidupnya. Tanpa perjodohan itu Andika memang mencintai Naira sejak dulu. "Kamu yakin, And! Kita akan bisa membuat Meli mengerti." tanya Naira ragu. Ia khawatir pada kemarahan Meli, apa lagi bila ia mengingat ancaman gadis itu padanya beberapa hari lalu. Naira semakin yakin Meli tak akan mungkin bisa menerima hubungannya dengan Andika. "Kita akan berusaha." jawab Andika meyakinkan dan begitu mantap. Merekapun tiba di rumah Meli. Dan gadis itu menatap sinis pada kedua tamunya karena ancamannya tak berpengaruh bagi mereka. "Mau apa kalian menemuiku. Mau bilang kalau kalian tidak bisa dipisahkan, begitu" sungut Meli tak dapat lagi menahan amarahnya. "Mel ... Maafkan kami, aku memang tak bisa mengabulkan permintaanmu karena kamup

  • TAKDIRKU ADALAH KAMUย ย ย Menghindar

    ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน Naira memutuskan untuk melepaskan Andika setelah yakin dan penjelasan ibunya yang membuat ia berpikir. "Percayalah, Nai! Jika kalian memang berjodoh, Tuhan akan mempertemukan kalian kembali, bagaimanapun caranya!" Sulastri mengelus punggung tangan Naira. Naira semakin terdiam hanyut dalam perasaannya. "Hari sudah siang, kamu kok, belum siap-siap!" celetuk Sulastri lagi. "Aku lagi malas, Bu! Perasaanku lagi tidak baik!" kilah Naira "Jangan karena masalah ini, lalu kamu mengabaikan tugasmu! Ingat kamu digaji bukan untuk bersantai!" "Tapi, Bu!" Sulastri memberikan tatapan tajam. Ia tak ingin anaknya melalaikan tugas dan apa yang akan terjadi jika Naira tak masuk kerja. Yang ada, gadis itu hanya akan melamun sepanjang hari. "Baiklah ...." ucap Naira dengan malas. Gadis itupun segera melangkah ke kamar mandi. "Ibu selalu saja bisa untuk memak

  • TAKDIRKU ADALAH KAMUย ย ย Kemarahan Meli

    ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒนMeli diam saja saat diantar pulang Andika. Wajah sinisnya benar-benar terpancar dan kebenciannya semakin nampak.Andika hanya mampu mendesah pelan. Ingin ia menjelaskan bahwa dia dan Naira telah dijodohkan, tapi pria itu takut Meli akan bertambah marah padanya, hingga menghukum dirinya sendiri lagi."Ayolah Mel ... Jangan seperti anak kecil!" bujuk Andika mencairkan suasana yang begitu hening."Kau mengingkari janjimu, And. Aku benci kamu ... Sangat membencimu! Bila kau tak bisa menjauhi Naira. Jangan halangi aku untuk berbuat kejam pada wanita itu." ancam Meli berapi-api dengan bibir yang dilantunkan.Andika menarik nafas dalam, ia benci dengan keegoisan gadis di depannya ini. Pria itu bingung harus bagaimana lagi untuk menjelaskan semuanya. Meli tak pernah sedikitpun mau mengerti, perhatiannya selama ini disalah artikan oleh gadis itu. Andika hanya melindungi Meli sebagai adik perempuannya saja namun Meli beranggapan lain. Andai wakt

  • TAKDIRKU ADALAH KAMUย ย ย Dansa berdua

    ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน Di tempat Andika nampak terlihat banyak tamu berlalu lalang. Setelah keluar dari rumah sakit seminggu lalu ayah Andika terlihat semakin sehat. Selain untuk memperingati hari lahir ayah Andika juga untuk mengucap syukur atas kesembuhan pria itu. "Andika ...." panggil ayahnya dan pria itu segera mendekati ayahnya. "Tidakkah kau mengundang Naira! Ayah merindukannya." ucap ayah Andika Andika terdiam, Andika lupa untuk mengundang gadis itu, ia bingung sedang saat ini ia masih dalam ancaman Meli. Ia harus bisa memberi alasan yang membuat ayahnya yakin. "Dia akan datang, Ayah. Percayalah!" sahut Andika sekenanya takut ayahnya merasa tersakiti karena keteledoran Andika tidak mengundang Naira. Ayah Andika mengangguk dan membiarkan Andika kembali menyapa tamu-tamu yang hadir. "Selamat malam, Paman! Selamat ulang tahun." sapa satu suara yang membuat Husen menoleh ke arah sumber suara itu. "Bisma ... Syuk

  • TAKDIRKU ADALAH KAMUย ย ย Kejutan

    ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒนNaira belum sanggup untuk menghadapi kenyataan ini dimana ayahnya adalah ayah Meli juga. Ia belum mampu menata hatinya yang kini benar-benar retak. Ingin menyalahkan takdir tapi semua sudah kehendak Yang Maha Kuasa, dan itu sudah digariskan untuknya."Aku harus kuat, aku pasti bisa! Aku sudah terbiasa dengan hal yang semacam ini!" ucap Naira memberi semangat pada dirinya. "Ini jadwalku untuk memeriksa ayah! Aku harus menemuinya, dan semoga kesehatannya lebih membaik lagi." tambah Naira lagi dan iapun segera keluar untuk memeriksa ayahnya.Gawai Naira berdering melihat nama siapa yang tertera membuat gadis itu tersenyum."Ya hallo""....""Malam ini?" kening Naira berkerut mendengar ajakan sang penelfon."...""Aku tak bisa berjanji, Sya! Tapi aku akan usahakan untuk datang." Naira segera menutup telfonnya. Dan masuk ke ruangan ayahnya."Selamat sore, Tuan! Bagaimana keadaan tu

  • TAKDIRKU ADALAH KAMUย ย ย Kenyataan pahit

    ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒนMeli yang mendapat kabar tentang ayahnya yang sempat pingsan di jalan dan kini di rawat di rumah sakit ini langsung panik dan segera ingin mencari keberadaan ayahnya yang di rawat."Aku akan mengantarmu, jangan terburu-buru seperti itu, nanti selang infusnya lepas dari tanganmu." cetus Andika. Pria ini selalu setia mendampingi Meli dari seminggu yang lalu. Namun keadaan Meli bekum pulih benar dan masih mengharuskan gadis ini untuk di rawat lebih lanjut.Meli menatap Andika dengan penuh cinta dan kebahagiaan. Pria ini benar-benar menuruti permintaannya untuk tidak mendekati Naira lagi. Gadis itu bangga dengan keberhasilannya ini."Apa aku tidak merepotkanmu, And!" tanyanya dengan nada manja.Andika hanya menggeleng dan segera menuntun Meli untuk ke ruangan ayahnya berada. Dengan bergelayut mesra di lengan pria itu Meli mengikuti langkah Andika."Aku yakin kamu tak akan tega meninggalkan aku!" kekeh Meli da

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status