Share

Chapter 21

Vania tengah menyiram tanaman di halaman rumah sekarang, dia bahkan terdengar bersenandung.

“Vania, biar saya saja yang menyiram tanamannya. Masak majikan menyiram tanaman sedangkan ada pembantu di rumah.” Kata Ratih pada Vania.

Vania tertawa kecil mendengar ucapan Ratih.

“Sudahlah, kamu masak saja sana di dapur. Lagi pula ini juga bukan pekerjaanmu. Ini pekerjaan tukang kebun yang kebetulan izin karena istrinya hendak melahirkan.” Jawab Vania masih asyik dengan kesibukannya tanpa begitu menghiraukan keberadaan Ratih.

“Baiklah kalau begitu saya permisi, dulu.” Kata Ratih.

“Eh, Ratih. Kapan jadwal pergi ke pasar? Rasanya aku rindu sekali dengan jajanan pasar.” Kata Vania, kini dia berhenti menyiram tanaman dan mengajak Ratih berbincang.

“Dua hari lagi. Tapi Oma Rahma tidak akan mengizinkanmu pergi ke pasar lagi. Aku juga takut akan terjadi apa-apa padamu seperti waktu itu.” Jawab Ratih menunjukkan kekhawatirannya.

“Iya, aku tahu

May Rafani

Masa lalu apa ya kira-kira yang sampai membuat Marlina begitu membeci ibunya Ratih? Yuk ikuti terus kelanjutan cerita ini biar nggak penasaran.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status