Share

BAGIAN 8 - Sahabat Kak Dio

Tadi, Aksa kembali pamit untuk meneruskan perjalanannya kembali ke Jakarta. Cukup kaget juga karena dia kembali hanya untuk mengantarkan dompetku dengan berbekal kartu tanda penduduk yang ada di dalamnya.

Aku cukup merasa terbohongi akibat pengakuannya. Ternyata dia sahabat Kak Dio selama kuliah di Bandung. Yah, meskipun berbeda jurusan dengan Kak Dio.

“Ternyata dugaanku selama ini benar. Lana benar adikmu.” Kata Aksa.

“Pasti karena namanya Gitraja, kan?” Kak Dio terkekeh. Nama keluarga memang menjadi identitas turun temurun.

“Bukan.” Aku menekuri percakapan antara dua sahabat yang sudah lama terpisah itu.

“Terus?”

“Karena dulu, saat menceritakan Lana, aku bisa menangkap kesan bahwa Lana sangat sangat galak. Ternyata itu benar.” Setiap orang yang ada di meja makan tadi pagi terlihat begitu hangat menyambut Aksa. Mereka tertawa untuk hal-hal yang menurutku sangat sangat menyebalkan.

Selepas Aksa mengatakan Saya bukan pacar L

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status