Share

Bab 8 Luna

Karina mengusap wajahnya kasar, pagi ini ia sangat dibuat frustasi oleh keadaan. Gadis itu tak bisa berhenti memandangi dirinya di cermin. Cara satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah menghubungi Kayla.

"Halo, Kay!" panggil Karina.

Kayla di seberang telepon menjawab, "Eh iya Kak? Tumben telepon ada apa?"

"Itu, anu.. Kalo izin gak masuk kerja bisa gak?"

"Oh, kalo itu biasanya langsung Kak Marcel yang handle. Jadi Kak Karina langsung hubungi Kak Marcel aja."

Karina terdiam. "Oh, gitu, ya?" tanya Karina sambil terkekeh kaku.

Karina menutup sambungan telepon dan kembali memikirkan nasib hidupnya selanjutnya. Ia menghela nafas berharap jika apa yang terjadi kemarin hanyalah mimpi semata. Karina pergi ke kamar mandi yang menyatu di kamarnya.

30 menit telah berlalu, Karina datang ke ruang makan hendak menyantap sarapannya. Ia tersenyum saat melihat punggung sang ibu. Namun senyumnya kembali pudar saat seseorang melempar tatapan ke arahnya.

"Lo! Ngapain di sini!?" tanya Karina kaget
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status