Home / Romansa / TEMAN TIDUR CEO / MALAM PERTAMA

Share

MALAM PERTAMA

Author: Catatan Ayra
last update Last Updated: 2025-03-23 02:11:23

Grace menahan napas saat Lucas menariknya mendekat. Tubuhnya menegang, tetapi dia tidak bergerak menjauh. Ini adalah kesepakatan yang telah dia buat. Tidak ada tempat untuk ragu atau menyesal.

Lucas menatapnya lama sebelum akhirnya melepaskan cengkeramannya. “Kau tegang sekali.”

Grace menggigit bibirnya, berusaha mengendalikan debaran jantungnya. “Aku hanya... butuh waktu untuk menyesuaikan diri.”

Lucas menyeringai, matanya berkilat penuh permainan. “Jangan bilang kau masih berharap aku akan bersikap lembut padamu?”

Grace menunduk, memilih untuk diam. Dia tahu Lucas hanya ingin melihatnya menderita. “Baiklah,” katanya akhirnya. “Aku akan memberimu waktu. Tapi ingat, Grace, kau bukan tamu di rumah ini. Kau milik-ku, dan aku tidak suka barang milik-ku terlihat tidak nyaman.”

Grace mengangguk pelan, meskipun ada sesuatu dalam dirinya yang memberontak. Lucas menatapnya sekali lagi sebelum akhirnya berbalik dan pergi, meninggalkannya sendiri di balkon yang dingin.

Hari-hari berikutnya berjalan dengan canggung. Lucas tidak sering ada di rumah, dan ketika dia pulang, interaksi mereka selalu dipenuhi ketegangan. Kadang dia memperlakukannya seolah tidak ada, kadang dia sengaja mendekat hanya untuk menguji batas kesabaran Grace.

Namun, meskipun hidupnya kini berada dalam kendali Lucas, Grace tidak lupa tujuannya. Setiap hari dia menghubungi rumah sakit, memastikan ayahnya mendapatkan perawatan terbaik.

Pada suatu malam, ketika Lucas baru saja pulang dari pekerjaannya, Grace memberanikan diri untuk berbicara. “Aku butuh uang tambahan.”

Lucas, yang sedang melepas jasnya, melirik ke arahnya dengan alis terangkat. “Untuk apa?”

“Biaya perawatan ayahku meningkat. Aku butuh lebih banyak uang.”

Lucas menyeringai, berjalan perlahan ke arahnya. “Lucu sekali. Aku sudah memberimu cukup uang untuk biaya rumah sakit. Kau tidak menyalahgunakannya, kan?”

Grace mengepalkan tangannya. “Aku tidak akan melakukan itu.”

Lucas menatapnya lama, lalu akhirnya berkata, “Baiklah. Aku akan menambah jumlahnya. Tapi aku ingin sesuatu sebagai gantinya.”

Grace menegang. “Apa?”

Lucas menundukkan wajahnya, suaranya terdengar rendah dan berbahaya. "Saatnya melakukan tugas utama!"

"T-tugas utama!" Ulang kata Grace dengan sedikit gemetar.

Lucas menarik tubuh Grace masuk ke dalam pelukannya. Pria itu sedikit menunduk lalu mulai mengecup kecup tengkuk gadis itu. Mencium aroma gula yang manis di setiap inchi kulit Grace. Saat ini keduanya merasa bisa saling mendengarkan degup jantung masing-masing.

Untuk sejenak Grace menghapus air mata yang terjatuh begitu saja dari ujung matanya. Lucas mengangkat wajahnya, telapak tangannya mengusap dahi gadis itu. Menyingkirkan anak-anak rambut di dahinya dan langsung mengulum bibir Grace.

"Pertama kalinya!" imbuh Lucas yang merasakan kegugupan di seluruh tubuh Grace.

Grace mengangguk, Lucas malah menyeringai lalu berkata. "Maka aku pastikan kau tidak akan pernah bisa melupakan malam pertamamu!"

Berikutnya mereka mengerang dalam ciuman. Dan ketika Lucas mulai menggerakan punggungnya, Grace langsung merintih kesakitan. Lucas memeluk tubuhnya dan malah semakin memompa tubuhnya diatas tubuh Grace.

"Aakh... sakit!" erang Grace menahan sakit sambil bergeliat dibawah hujaman Lucas.

Senyuman menyeringai pun terjejak di wajah Lucas. Dia pun menjambak rambut Grace seraya berkata. "Mulutmu bilang tidak, tapi tubuhmu berkata lain!"

Lucas semakin memompa tubuhnya diatas tubuh Grace dengan ritme yang pasti tidak terburu-buru. Tubuhnya menjulang gagah diatas Grace yang pasrah. Seiring dengan gerakan pinggulnya, Lucas sambil memegang bagian depan Grace yang bergerak menggemaskan secara bergantian.

Napas Grace tersengal ketika dia merasakan desakan yang datang kepadanya. "Hentikan...!" pintanya dengan suara lirih.

"Berhenti?" Kata Lucas di sela-sela hujamannya.

Grace mengangguk seraya menggigit bibir bagian bawahnya. Bukannya menghentikan gerakan, tapi Lucas malah mempercepat tempo gerakan pinggulnya seraya menarik tubuh Grace, memeluknya dan menciumi tengkuk leher gadis itu dengan serakah.

"Bukankah aku bilang, aku akan memberikan malam pertama yang tidak akan pernah kau lupakan!" kata Lucas seraya menggigit leher Grace di saat dia akan mencapai pelepasannya.

"Argh...!" Erang Grace menahan sakit di tubuhnya lagi.

Lucas memeluk erat Grace, tubuhnya sedikit merasa lemas sekaligus rileks. Dia mengangkat tubuhnya seraya berkata, "karena ini yang pertama, lain kali aku tidak akan berlaku lembut!"

Lucas mengambil pakaiannya, memakainya lalu pergi begitu saja meninggalkan Grace yang masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

Keesokan paginya, lutut Grace terasa lemas, dengan sedikit gemetar dia pun berjalan ke kamar mandi, membersihkan diri.

Grace tertegun sedikit meringis, bekas gigitan Lucas semalam meninggalkan jejak dan rasa perih ketika tadi tersiram air. "Benar-benar pria tidak tahu batas!" hardik kesal Grace

Pada saat ini Lucas membuka pintu kamar mandi dan berkata,"Apa kau baru saja menyumpahiku!"

Grace langsung mengencangkan handuk yang sedang melilit di tubuhnya seraya berkata, "Tuan Smith apa kau tidak tahu apa itu namanya mengetuk pintu!"

"Semua yang ada di rumah ini adalah milik-ku, jadi jangan mengajariku caranya!" Imbuh sarkas Lucas.

"Eum... ok, pagi-pagi sudah datang mencariku. Apa Tuan Muda Smith ingin memakanku lagi?" balas sarkas Grace.

“Mulai sekarang, jika aku memintamu menemaniku ke setiap acara sosial yang aku hadiri, kau harus datang!"

Grace terkejut. Dia tidak menyangka Lucas menginginkan sesuatu seperti itu. “Mengapa?” tanyanya pelan.

Lucas bersedekap tangan seraya berkata, "Aku ingin semua orang tahu bahwa kau adalah peliharaanku yang patuh.”

Lucas menyentuh dagu Grace, memiringkan kepala sedikit. “Karena aku ingin melihat ekspresi mereka saat mengetahui bahwa putri keluarga Williams yang dulunya angkuh, kini berada di sisiku.”

Grace menggigit bibirnya, menahan rasa malu dan kemarahan yang menggelegak di dadanya. Tapi dia hanya bisa berkata, “Baik. Aku akan melakukannya.”

Lucas tersenyum puas. “Bagus. Bersiaplah. Kita akan menghadiri acara pertama kita besok”

Grace menatapnya dengan hati yang semakin berat. Dia tahu, mulai saat ini, harga dirinya akan terus diuji.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • TEMAN TIDUR CEO   KAK GRACE!

    Pondok kayu itu tampak seolah tumbuh bersama alam. Ukirannya sederhana, namun penuh jiwa. Kayu-kayunya tua namun terawat, mengeluarkan aroma khas pinus yang hangat dan menenangkan. Jendela-jendela besar menghadap ke arah danau kecil yang airnya bening, memantulkan langit biru dan gerak pelan awan seperti cermin alam.Atap pondok itu terbuat dari jerami yang dianyam rapi, memberi nuansa pedesaan yang begitu otentik. Di sekitar pondok, tumbuh bunga-bunga liar berwarna-warni yang seolah ditanam langsung oleh tangan alam.Burung-burung kecil beterbangan bebas, dan suara gemericik air dari mata air kecil di dekatnya menciptakan irama alami yang menenangkan hati.Grace berdiri terpaku di pondok itu, seakan waktu berhenti sejenak hanya untuknya. Matanya membulat kagum, senyum kecil perlahan terbit di wajahnya. Hatinya berdesir, seperti disentuh lembut oleh keajaiban yang tak terduga."Indah sekali... seperti rumah dalam mimpi," bisiknya nyaris tak terdengar.Grcae melangkah mendekat, tangann

  • TEMAN TIDUR CEO   SIAPA KAMU?

    Hanya alam hitungan menit, beberapa orang berpakaian medis memenuhi ruangan. Mereka pun tampak lega, bahkan ada yang tersenyum haru. Tapi Lucas, hanya memandangi mereka dengan wajah kosong dan limbung.“Kami akan memeriksa kondisi Tuan,” ujar salah satu dari dua dokter terbaik yang ada di rumah sakit itu , penuh dengan kelegaan haru.Lucas mengerutkan kening.Nama itu ‘Lucas’ terdengar asing di telinganya. Bibirnya terbuka, kering dan nyaris tak bersuara.“Siapa… Lucas?” tanyanya pelan, suaranya serak dan lemah menatap aneh kepada semua yang ada di sana.Semua yang ada di ruangan saling berpandangan. Dokter menarik napas dalam dan mendekat. “Kau, adalah Lucas. Nama lengkapmu Lucas Smith. Baru saja mengalami kecelakaan dua bulan lalu dan... koma sejak saat itu.”Lucas hanya menatap, matanya hampa. Tidak ada kilasan kenangan, tidak ada potongan wajah, tidak ada suara yang terasa akrab di dalam kepalanya. Semua kosong.“Aku… tidak ingat…” gumamnya, panik mulai merayap di balik suara tena

  • TEMAN TIDUR CEO   SIAPA AKU?

    Grace sama sekali tidak mengenal pria yang sedang menatapanya itu. “T-terima kasih!” imbuhnya dengan sedikit canggung.“Nona kau masih lemah, sebaiknya istrirahat dengan baik di sini!” kata wanita paruh baya itu sambil menyelimuti Grace.“K-kau…!” kata Grace terbata.“Kau bisa memanggilnya Bibi Ava! Dan aku, kau bisa memanggilku Stefan!” kata pria itu memperkenalkan diri.Dua pelayan datang masuk ke kamar Grace, membawakan troli dorong sarapan pagi untuknya. Stefan keluar tanpa berkata. Grace termenung memikirkan tentang apa yang bari saja terjadi. Tentang dirinya yang baru saja kehilangan segalanya, dan kini dia berada di rumah ini, seakan semesta sedang bersabda kepadanya, “Aku berikan tempat baru, hidup baru!”“Nona!” panggilan Bibi Ava membuyarkan lamunan Grace.“Makanlah sup abalone ini, baik untuk memulihkan Kesehatan!”Bibi Ava mulau menyuapi sesuap demi sesuap. Grace dengan patuh menghabiskan semua makanan yang disediakan untuknya. Pada saat ini, di ruang kerja Stefan. Sebua

  • TEMAN TIDUR CEO   APA KAU YANG MENYELAMATKANKU?

    Pada saat ini Sienna benar-benar mengambil kesempatan. Ketika dia mengetahui Lucas sudah kembali pulang tanpanya, dia juga langsung mengurus kepulangannya. Siapa sangka, begitu tiba malam mendapatkan kabar buruk sekaligus sebuah kesempatan emas.Rencana yang Ibu Seri rancang sudah bagus. Tapi, Sienna enggan menunggu, dia ingin agar Grace dan anaknya menghilang selamanya dari kehidupan Lucas.Menjelang tengah malam. Grace masih terjaga, dia merasa ada yang aneh dan janggal. Mengikuti Firasatnya, dia mencabut selang infusnya, menyelimuti bantal, memposisikan seakaan ada yang tidur di ranjang. Lalu dia memilih bersembunyi di balik tirai sambil memeluk Vas kaca tebal. Menunggu beberapa saat, benar saja ada yang mengendap masuk diam ke kamarnya.Grace mengintip, si penyelinap itu terlihat sedang menyuntikan sesuatu ke infusan. “Apa dia ingin meracuniku!” pikirnya.Tiba-tiba si penyelinap perlahan terlihat ingin menarik selimut itu, Grace dengan cepat keluar dari tirai dan menghantam kepala

  • TEMAN TIDUR CEO   ISTRI SAH

    “Aku bisa merekomendasikian panti asuhan yang bagus!” Ibu Seri memberikan penawarannya.Grace mengernyitkan alisnya, “Apa Lucas yang memintanya, mengapa dia bisa tahu tentang panti asuhan itu!”Melihat wajah panik Grace, Ibu Seri pun senyum menyeringai. Lalu keluar dari kamar Grace. Meninggalkannya dengan manancapkan ketakutan di hati.Grace perlahan naik, duduk di sisi ranjang. Sambil memegangi perutnya dia berkata, “Mama akan selalu melindungimu, hal yang harus kau lakukan adalah menjadi kuat, ok!”Selama kehamilan, hampir setiap hari selama empat bulan ini Grace selalu melakukan ini. Menyemangati bayinya yang ada di dalam perut. Dan, terbukti, Bayinya patuh pada permintaan Grace, menjadi bayi yang kuat di dalam kandungan.Pada saat ini, Sienna benar-benar sudah mengambil kontrol. Dia bahkan melarang Alex untuk mengurus Lucas selama di Rumah Sakit. Memberi larangan menjenguk baik itu untuk menjenguk Lucas atau pun Grace.“Memangnya kau ini siapa, mengatur siapa yang boleh dan siapa

  • TEMAN TIDUR CEO   APA KAU SEDANG MENGANCAMKU?

    Rumah Sakit Utama Kota, pukul 07.24 pagi.Cahaya putih dari lampu neon memantul pada lantai koridor rumah sakit yang licin. Bau antiseptik menusuk hidung, bercampur aroma dingin dari alat-alat medis yang tak pernah berhenti bekerja.Di lantai tiga, ruang ICU nomor 312A, Lucas terbaring tanpa suara. Tubuhnya dibalut perban di pelipis, selang oksigen terpasang di hidung, dan dada kirinya dibalut dengan kain tebal tanda dari retakan tulang rusuk yang baru saja ditangani.Monitor di sisi tempat tidur berkedip lambat. Detak jantungnya masih terekam… tapi belum kuat. Matanya tertutup rapat, tak bergerak sedikit pun sejak dibawa masuk ke ruang operasi darurat beberapa jam lalu. Sementara itu, dua lantai di atasnya, Grace sedang dirawat di Ruang Pemulihan Trauma Wanita.Dia terbaring di ranjang dengan posisi separuh duduk. Wajahnya masih pucat, dengan luka di pelipis kiri dan leher yang dibebat ringan. Tangannya terpasang infus, dan perutnya yang kini diketahui mengandung janin berusia empat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status