Share

Bab 23 : Insiden

Saat memasang aroma terapi di kamar, tiba-tiba kepala terasa pusing, perutku terasa mual. Buru-buru mencari minyak kayu putih andalanku.

Kuhirup dalam-dalam sambil berjalan keluar kamar , lalu berbaring di atas sofa.

Entah kenapa mualku tiba-tiba hilang, sakit kepalapun agak berkurang. Aku mulai berfikir ini pasti ada hubungannya dengan kehamilanku.

Perlahan kuusap perutku.

"Kamu enggak suka, wangi-wangian ya, sayang?"

"Hem, baiklah mulai besok mama nggak akan pakai wangi-wangian lagi, kamu senang? Jadi jangan rewel lagi, ya?" ucapku.

"Sepertinya aku harus selalu sedia minyak kayu putih nih?" pikirku.

Tiba-tiba ponselku berdering.

"Ya, Mas?" jawabku.

"Tik, kamu nggak balik kemari?" tanya Mas Ifan di seberang sana.

"Kayaknya, aku tidur di rumah aja deh, Mas."

"Bener?" Tanyanya lagi.

"Iya, Mas. nggak apa-apakan kalau malam ini, jaga Mbak Riskanya sendirian?" tanyaku.

"Nggak apa-apa, Tik. Tapi kamu gimana? Berani di rumah sendiri?"

"In shaa Allah berani, Mas."

"Ya sudah. Kalau be
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status