Share

EPISODE 02 PERNIKAHAN PALSU

Naomi seketika menoleh setelah mendengar bisikan dari Gerry. Gadis itu menatap tak percaya pada calon kakak iparnya. Apakah pria ini berbicara dengan Anya? Atau telinganya saja yang salah dengar?

“Apa tadi?” Naomi berbisik balik pada Gerry. Bukannya menjawab, laki-laki itu malah menyunggingkan senyum smirk.

Tak mau ambil pusing, Naomi memilih acuh dan menganggap jika Gerry salah sebut. Ya, mungkin saja Gerry mengira jika dirinya adalah Anya.

“Baik, karena kedua pengantin sudah tiba, silahkan tandatangani surat di ini. Periksa data diri dan sesuai berdasarkan kartu identitas dan tandatangani.” Seorang petugas catatan sipil memberikan beberapa lembar kertas yang mengharuskan kedua mempelai untuk memeriksa berkas-berkasnya. Akan tetapi ada suatu hal yang membuat kening Naomi berkerut dalam.

“Kenapa bapak juga memberikan formulir ini kepadaku? Yang akan menikah kan mereka berdua, bukan aku,” kata Naomi, membuat petugas catatan sipil itu menatapnya dengan tatapan heran.

“Mungkin ini hanya surat saksi, Naomi. Sudah, jangan banyak tanya kau ini,” bisik Naura di telinga sahabatnya. Gadis itu sedikit mencubit kecil pinggang Naomi dan membuat Gadis itu meringis, menatap dengan sinis.

“Nona Anya, silahkan tandatangani dulu berkas anda,” kata Mat, menginterupsi. Mendengar itu, Anya segera meraih berkasnya dan membaca surat tersebut. Dari mulai nama mempelai prianya, tanggal lahir dan sebagainya.

Anya tersenyum senang, karena pada akhirnya dia menikah dengan laki-laki yang luar biasa. Gerry Smith, pewaris tunggal perusahaan raksasa yang sepak terjangnya bahkan sudah mencapai kancah dunia.

“Baby, aku senang akhirnya kita menandatangani pernikahan ini. Tadinya aku pikir, pernikahan kita akan batal,” ucap Anya, membuat Gerry meliriknya sekilas tanpa berniat menjawab. Laki-laki yang berada di antara kakak beradik itu malah lebih fokus pada Naomi.

“Lebih baik segera ditandatangani karena saya juga ada urusan lain,” kata petugas catatan sipil.

Anya kemudian mengangguk setuju dan membalik kertas berikutnya. Ia sedikit heran, kenapa di dalam berkas ini, Gerry tidak memberikan tanda tangan? Hanya cap jempol saja. Tapi meskipun ia ingin sekali bertanya, Anya mengurungkan niatnya. Bagi wanita itu, yang penting adalah menjadi nyonya dari keluarga Smith.

“Hanya ini saja ‘kan?” tanya Anya pada petugas catatan sipil..

“Iya, jika sudah selesai, anda bisa keluar. Berkas-berkas dan akta pernikahan bisa kalian ambil besok siang.” Anya tersenyum lebar, menatap Gerry yang menampilkan wajah datar.

“Jadi ini sudah selesai? Kami sudah resmi menjadi suami istri?” tanya Anya dengan antusias. Ia bahkan menggamit lengan Gerry dan bersandar dengan manja.

“Ya, mulai sekarang kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Saya ucapkan selamat untuk anda dan suami anda, Nona.”

Dengan senyum ceria, Anya mengangguk mengiyakan ucapan petugas itu. Mengucapkan banyak terima kasih dan berdiri dari tempat duduknya.

“Sekarang giliran anda dan pasangan anda yang menandatangani dokumen ini, Nona,” kata petugas catatan sipil.

Anya yang hendak menarik Gerry, namun perkataan petugas catatan sipil membuat gadis kembali terduduk di atas kursi. Ia menoleh dan menatap bingung pada petugas itu sembari bertanya, “tunggu, pasangan siapa?”

“Nona Naomi dan Tuan akan menandatangani dokumen itu. Anda yang sudah selesai bisa langsung keluar. Bukan hanya mereka berdua saja, Tuan Richard juga menandatangani dokumen yang sama.” Suara bariton dari Mat terdengar, membuat Anya menatap Richard yang sedang duduk di hadapan petugas lain dan sedang memeriksa sebuah berkas.

Ia yang hendak mengambil berkas di tangan Naomi pun tidak jadi saat Richard memanggilnya.

“Anya, kemarilah. Sepertinya ada kesalahan huruf di namamu,” kata Richard. Anya pun akhirnya berdiri dan bergegas menuju kakak pertamanya. Memeriksa berkas itu dan membenarkan nama yang sedikit keliru.

Sedangkan di sisi Naomi dan Gerry, keduanya tengah duduk sambil menandatangani dokumen yang ada di hadapan mereka. Tidak ada satupun rasa curiga bagi Naomi saat melihat Richard turut serta menandatangani berkas yang ada.

Akan tetapi, ada satu hal yang membuat gadis itu mengernyit heran. Kenapa Gerry juga menandatangani berkas yang sama setelah dia menyelesaikan tandatangannya?

Gadis itu hendak membuka mulut untuk bertanya, Naura sudah lebih dulu menyela dengan mengajaknya bercengkrama. Pertanyaan yang ingin dia layangkan menghilang dengan gosip yang membuatnya lebih tertarik.

Setelah prosesi panjang di ruangan itu, kini mereka semua sedang berjalan menuju mobil masing-masing. Anya berjalan bersisian dengan Gerry, sedangkan Naomi dengan Richard dan juga Naura.

Sampai di depan mobil Gerry, laki-laki itu langsung masuk begitu saja dan menutup pintu tanpa menunggu istrinya masuk terlebih dahulu. Anya bahkan terbengong-bengong di luar mobil karena merasa diabaikan oleh suaminya.

“Nona Anya, anda bisa kembali dengan mobil yang anda tumpangi saat tadi datang kemari,” kata Mat, membuat Anya dan keluarganya terkejut.

“Eh, kenapa seperti itu? Bukankah seharusnya mereka satu mobil dengan mobil lain sebagai pengiringnya?” protes Cristina.

“Maaf, Nyonya Laurent. Saya lupa mengatakan jika setelah dari sini, Tuan Gerry akan langsung terbang ke London untuk urusan bisnis,” jawab Mat dengan santainya.

“Kenapa begitu? Bagaimana dengan resepsi mereka?” kata Richard.

“Resepsi ini tidak jauh lebih penting daripada urusan bisnis pewaris tunggal perusahaan raksasa. Anda semua tentu tahu kesibukan beliau. Bukankah kalian hanya menawarkan pernikahan pada putri kalian demi mendapatkan proyek itu?”

Richard dan keluarganya terdiam. Benar yang dikatakan oleh Mat jika pernikahan yang terjadi antara Anya dan Gerry adalah pernikahan bisnis. Perusahaan milik keluarga Laurent yang dikelola oleh Richard hampir bangkrut karena tiba-tiba semua investor menarik saham mereka. Kesana kemari mencari bantuan, Richard sama sekali tidak mendapatkan jalan keluar hingga akhirnya dia menemukan titik terang saat Mat datang menawarkan proyek besar.

Setidaknya dengan proyek besar ini, keuangan perusahaan akan mulai membaik. Toh, perusahaan Gerry juga siap menjadi investor dengan suntikan dana yang tidak main-main. Richard akhirnya menyetujui perjanjian kerja sama meskipun Gerry mengajukan syarat yaitu menyerahkan putri keluarga Laurent untuk menjadi istrinya.

“Lalu, bagaimana dengan tamu undangan? Mereka pasti menunggu kedatangan Tuan Gerry dan Anya, Tuan Mat,” kata Kevin, mencoba bernegosiasi.

“Itu urusan kalian, bukan urusanku!” Setelah mengatakan itu, Mat langsung melenggang masuk ke dalam mobil, tanpa memperdulikan kebingungan keluarga baru dari bosnya itu.

“Sudahlah, yang penting mereka sudah menjadi suami istri. Daripada proyek batal dan kalian tidak mendapatkan apa-apa,” celetuk Naura. Naomi mengangguk setuju. Meskipun dia merasa sedikit aneh, tapi setidaknya Anya sudah menikah dengan Gerry sesuai yang dia inginkan. Richard juga mendapatkan proyek besar yang digadang-gadang.

“Naura benar. Kita bisa katakan pada tamu undangan jika Gerry ada urusan mendadak yang tidak bisa ditunda. Lagipula aku juga merekam mereka saat di dalam tadi. Itu bisa kita tunjukkan,” ucap Richard.

Keluarga itu kemudian bernapas lega. Setidaknya mereka tidak terlalu rugi dengan batalnya sebuah pernikahan. Satu persatu dari mereka mulai memasuki mobil, termasuk dengan Naomi.

Baru saja gadis itu duduk di dalam mobil, ponselnya berdering, menandakan sebuah pesan masuk. Ia mengernyit heran ketika melihat pesan W******p dari nomor tidak di kenal.

+62 85XXXXXXXX

(Aku akan pergi ke London dulu, Istriku. Jaga dirimu baik-baik, aku akan segera kembali)

Deg ....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status