Share

TAK AKAN AKU LEPASKAN!

Bab 02

Tak akan aku lepaskan!

Seorang wanita berambut merah dengan tubuh polos dan kedua tangan terikat tampak terbaring di ranjang. Wanita berparas jelita itu tak lain adalah Alice Laurine Holmes, putri pertama dari pengusaha kaya Joe Holmes di Miami yang diasingkan.

Perlahan kedua netra Alice terbuka, ia mengerjapkan mata selama beberapa kali mencoba mengingat apa yang baru saja terjadi pada dirinya. Saat sudah sepenuhnya sadar, ia memalingkan wajahnya ke samping dan betapa terkejutnya dia ketika seorang pria dengan tubuh polosnya terlihat tertidur dengan nyenyak di sampingnya.

Ia menjerit secara spontan karena merasa terkejut, hingga suara jeritannya membuat pria itu membuka mata.

“Siapa kau pria mesum?!!” Alice berteriak syok.

“Suara teriakanmu membuatku tuli!” pria dengan wajah rupawan, namun terlihat dingin itu menyahut.

“S-siapa kau?! Dan apa yang kau lakukan padaku?!” Alice mencoba bergerak, akan tetapi ia baru sadar jika kedua tangannya masih diikat dengan kencang.

Pria itu setengah bangun dan kini menatap penuh arti Alice yang mencoba melepaskan diri dari ikatan di kedua tangannya.

“Jika kau lupa apa yang terjadi pada kita semalam, aku bisa membantumu kembali untuk mengingatnya, Merah.” Pria yang tak lain adalah Adam Anderson itu menyeringai menatap tubuh polos Alice yang baru saja ia nikmati.

“A-apa kau bilang?! Ukhh!!” Saat mencoba bergerak lebih keras Alice kini merasakan sakit di pusat tubuhnya, dan hal itu membuatnya sadar akan suatu hal.

“Kau pria brengsek!! Apa kau telah memperkosaku?!” Susah payah Alice mengucapkan kalimat itu dengan bibir yang gemetar, dan diam-diam ia menyesali keputusannya untuk masuk ke bar dan berniat berkencan dengan laki-laki hanya untuk melampiaskan rasa frustasinya.

“Kau juga cukup menikmati permainanku bukan?” Dengan tubuh polosnya yang terukir mengagumkan Adam mendekati Alice yang masih terlihat syok dengan apa yang sudah terjadi.

“Jangan coba-coba menyentuhku lagi pria mesum!! Dan lepaskan tanganku ini!!” Alice berteriak galak, membuat Adam Anderson membulatkan kedua netra birunya karena baru pertama kali ia dibentak oleh seorang wanita asing, yang bahkan sampai saat ini ia belum tahu nama wanita itu.

“Heh, kau berani sekali berteriak padaku. Apa kau sudah bosan hidup?!” Adam menyentuh kasar pipi Alice.

Pandangan mata mereka bertemu selama beberapa saat, dan saat itulah Alice baru menyadari jika pria arogan yang telah mengambil keperawanannya adalah pria yang benar-benar tampan, bahkan bisa dikatakan sempurna. Tak hanya memiliki tubuh yang mengagumkan, pria itu memiliki bentuk rahang tegas, hidung dan bibir yang pas. Alis tebalnya yang kontras dengan netra birunya yang tajam membuat pria yang bernama lengkap Adam Anderson itu begitu rupawan terlihat. Namun, aura gelap masih tampak jelas, dengan instingnya Alice bisa melihat jika pria di hadapannya adalah pria berbahaya.

Tak mau nyawanya terancam dengan menyulut emosi pria itu, Alice lebih memilih diam.

“Aku mohon lepaskan aku, aku akan melupakan semuanya dan tak pernah menganggap hal ini terjadi pada kita,” ucap Alice pada akhirnya.

“Bagus sekali, kau cukup punya nyali denganku, Merah.” Adam menyeringai menatap tajam sang wanita yang membuatnya merasakan malam yang berbeda dengan sejumlah wanita yang pernah tidur dengan dirinya selama ini.

“Lalu apa yang kau inginkan? Bukankah kita sudah impas sekarang? Aku telah membuat pakaianmu kotor dan kini kau sudah mengambil malam pertamaku, apakah itu tidak cukup bagimu, Tuan sombong?” Alice dengan berani menatap pria berwajah rupawan yang begitu dekat dengan dirinya sekarang.

“Kau ingat semuanya dengan baik ternyata, Wanita? Adam tersenyum sinis, kemudian melanjutkan lagi ucapannya, “Sekarang aku berpikir kau sepertinya sengaja mendekatiku dengan memiliki tujuan, apakah itu benar?” tebak Adam Anderson menatap tajam sang wanita.

“Kau jangan terlalu percaya diri, Tuan. Bahkan aku tak mengenalmu siapa? Bagaimana bisa aku sengaja mendekatimu jika aku sendiri tak mengenalmu? Berpikirlah dengan cerdas!” Alice merasa tak terima.

Merasa kesal karena wanita asing itu telah menghinanya, Adam pun mencekal rahang Alice dengan kasar.

“Kau pikir kau siapa, Wanita?! Berani sekali kau bersikap angkuh padaku!” bentak Adam tersulut emosi.

“Lepaskan aku! Kau menyakitiku!” Susah payah Alice berkata, ia menatap pria rupawan yang kini bagi Alice dalam waktu cepat menjadi mengerikan.

Cukup lama mereka berdua bertatapan dengan sangat dekat dalam posisi itu. Hingga akhirnya Adam melepaskan Alice dengan kasar.

“Aku anggap kau tak pernah mengatakannya! Akan aku ingat baik-baik kau wanita, mulai sekarang kau tak bisa lepas dariku karena berani menghinaku!” Adam beranjak dari ranjang, dan dengan tanpa malu berjalan telanjang ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sedangkan Alice hanya bisa menatap tanpa sepatah kata pria yang bahkan tak ia kenal sama sekali sebelumnya.

Alice masih merasa seperti mimpi sampai saat ini. Karena rasa frustasi tunangannya telah berkhianat pada dirinya dan lebih memilih wanita lain yang tak lain adalah saudara tirinya sendiri, Alice berbuat nekat dengan melepas samarannya dan sengaja masuk ke dalam klub mewah untuk mencari pria sebagai pelampiasannya. Bukan rasa tenang yang ia dapat, namun justru ia telah mendapatkan masalah dengan menghabiskan malam pertama dengan seorang pria asing yang arogan, dan diam-diam Alice merasa menyesal telah berbuat bodoh. Kegadisannya yang ia jaga begitu baik selama dua puluh dua tahun harus hilang begitu saja.

Berbeda dengan Adam Anderson yang merasa sangat kesal sekaligus senang karena semalam ia benar-benar telah melewati malam yang menggairahkan. Pria itu tak menyangka jika wanita yang menabraknya dan bahkan muntah di pakaiannya adalah gadis perawan yang begitu berani dan juga nikmat. Selama dalam hidupnya, Adam tak pernah mendapatkan penolakan bahkan kepada semua wanita yang selama ini ditemuinya.

Dengan segala pesona dan juga kuasa yang dimilikinya, wanita mana yang sanggup menolak dirinya? Akan tetapi, berbeda dengan wanita cantik bergaun merah yang ia tiduri semalam. Dengan berani wanita itu menolak dan bahkan berani merendahkannya! Harga diri seorang Adam Anderson benar-benar terluka! Ia tak percaya jika di kotanya sendiri, ada seseorang yang tak mengenali dirinya, identitasnya sebagai pria penguasa yang paling ditakuti di kota Miami, Florida. Apakah itu lelucon?!

Adam mendengus kasar di bawah air yang membasahi tubuhnya yang sempurna, ia benar-benar merasa kesal dan juga terhina! Ia harus tahu siapa wanita yang telah menghinanya itu. Semuanya tanpa kecuali! Dan ia berjanji pada dirinya sendiri jika mulai saat ini ia tak akan melepaskan wanita itu dari tangannya.

Namun, terlepas dari rasa kesalnya jauh di dalam diri Adam merasa sempat terpesona jika wanita bermata zamrud yang telah berhasil ia tiduri memiliki nyali dan juga keberanian yang besar pada dirinya.

Lantas apakah kini hidup Alice akan berada dalam bahaya besar karena telah berani menyinggung seorang Adam Anderson yang dikenal sebagai sosok yang paling kejam dan juga paling berkuasa di kotanya?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status