Share

Pergi bersama Biru

***

Setelah keluar dari Bandara Juanda, Hafsah sibuk menekan nomor Ranti namun hanya suara operator yang terdengar. Gadis itu semakin panik, pikirannya buruk, bagaimana jika Ranti memilih mengakhiri hidup karena tidak ada satupun keluarga yang ada di sisinya?

"Bagaimana, Haf?" Biru yang melihat air muka Hafsah yang menegang sontak bertanya. "Gak ada jawaban?"

"Nomornya malah gak aktif, Mas."

"Coba terus, siapa tahu barusan baterainya low bat dan sekarang sudah diaktifkan lagi ponselnya," ujar Biru mencoba menenangkan. "Jangan panik!"

Hafsah mengangguk patuh, meskipun di dalam hatinya saat ini sedang merasakan ketakutan yang luar biasa. Tidak pernah dia serisau ini sebelumnya.

Biru memesan gr*b car di aplikasi hijau sementara Hafsah masih saja sibuk mengirim pesan, menelpon juga mengirim WhatsApp pada Ranti.

"Minum dulu!" Biru menyerahkan sebotol air mineral dingin yang baru saja dibeli di salah satu pedagang di pinggi jalan. "Hafsah, minum dulu," pinta Biru mengulang.

"Mas, bagaiman
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status