Home / Romansa / TERPERANGKAP OLEHMU / 8. Menantikan Sentuhan

Share

8. Menantikan Sentuhan

Author: Writergaje23_
last update Last Updated: 2025-10-10 21:12:04

"Aku sudah siap!"

Ares menatap tajam perempuan yang baru saja tiba di hadapannya dengan antusias. Lengkap beserta setelan kemeja biru muda dipadu rok span berwarna putih setinggi lutut.

"Kau mau bekerja atau menggoda pria?!" tanya Ares sinis sambil bersedekap dada.

Alea memandangi penampilannya dari atas sampai bawah. "Apakah ini terlalu terbuka? Biasanya aku memakai pakaian seperti ini saat bekerja ...." Perempuan yang hari ini mengikat rambutnya tinggi menggumam bingung.

Ares mendengkus namun tak ayal bangkit dan segera merangkul pinggang ramping sang istri. "Sudahlah, lupakan saja!" sahutnya kemudian menggiring Alea keluar rumah.

Setelah keduanya pergi dengan mobil hitam metalic milik Ares, Alea terus tersenyum sepanjang perjalanan menuju kantor. Ares yang menyadari itu kali ini tidak berminat merecoki.

"Berarti kantorku dan kantormu berbeda lokasi, kan?" tanya Alea memastikan.

"Iya. Tenang saja, jaraknya sekitar satu koma dua kilometer dari kantor pusat. Aku tidak sering mengunjun
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • TERPERANGKAP OLEHMU   11. Jadi Begitu Liar

    "Dia pikir aku peduli?!"Alea memaki sambil menghempaskan tubuh di atas ranjang king size kamarnya. Begitu ucapan Aluna kembali melintas di benak, perempuan itu sontak berbaring tengkurap dan berteriak sebal. Dari gelagatnya saja, seluruh benda mati dalam kamar luas itu pun tahu Alea tengah berbohong pada dirinya sendiri.Sejujurnya, ia lebih dari peduli. Ia sangat memikirkan ucapan Aluna tadi."Bukankah semalam suamimu menginap di rumahku?" Pertanyaan bernada penuh ejekan itu lagi-lagi melintas di benaknya.Dan Alea sama sekali tidak mengerti kenapa sekarang dia merasa begitu murka."Ares sialan! Kau pikir aku peduli dengan siapa saja kau tidur?" gumam perempuan itu sambil meremas bantal yang berhasil tangannya gapai."Aku punya kekasih. Jika ingin, aku juga bisa tidur dengan pria lain!" maki Alea sambil bangkit dan berlalu menuju kamar mandi.Sepertinya ia harus menyegarkan pikiran. Supaya bayangan Ares dan Aluna yang memadu kasih di kepala segera enyah.Siapa peduli Ares berbohong

  • TERPERANGKAP OLEHMU   10. Suamimu Menginap di Rumahku

    "Hari ini ada syuting film artis agensi kita di dekat kantor. Ada yang mau pergi menonton?" Pak Tama bertanya pada timnya yang sore ini terlihat merapikan meja, bersiap-siap untuk pulang."Aku mau pergi!" Aira, salah satu karyawan magang berponi rata menyahut antusias.Perempuan itu bahkan mengangkat tangan kelewat tinggi, membuat Alea dan Rindi terkekeh geli dengan tingkahnya."Kalian pergilah, aku masih ada urusan dengan tim pemasaran." Bu Naya selaku kepala tim humas pamit dan berlalu keluar ruangan."Aku juga akan ikut menemani Aira," sahut Rindi sambil merangkul karyawan magang yang lebih muda darinya tersebut."Kak Alea, kau juga ikut, ya?" ajak Aira semangat yang tentu saja diangguki Alea tak kalah antusias.Setidaknya ia tidak pulang cepat hari ini. Lagipula, Ares juga sedang di luar negeri. Perempuan itu bisa bermain sesuka hati sampai kapan pun. Apalagi sekarang ia sudah punya supir pribadi.Setelah Pak Tama pamit sambil menitipkan beberapa berkas padanya, ketiga perempuan d

  • TERPERANGKAP OLEHMU   9. Kita Sedang Selingkuh?

    "Ares ...."Panggilan dari ambang pintu membuat pria yang malam ini mengenakan pakaian kerja lengkap perlahan menoleh. Begitu mendapati presensi sang istri dengan pakaian yang lebih rapi darinya, Ares sontak menyunggingkan senyum.Senyum yang diam-diam membuat Alea menunduk gugup.Di ambang pintu ruang kerja Ares yang berada di lantai dua, Alea berdiri dengan setelan kemeja putih ketat serta rok selutut. Tampak normal sebenarnya, tapi mengingat apa yang akan mereka lakukan malam ini, membuat penampilan perempuan itu terlihat berbeda.Tidak seperti hari biasanya, lipstick perempuan itu bahkan berwarna merah menyala. Sedang rambutnya terkuncir satu cukup tinggi. Jangan lupakan buah dada Alea yang tampak seolah akan meledak keluar dari kancing kemejanya yang ketat.Rok hitam yang sama sempit itu bahkan membuat lekuk pinggul istrinya terlihat jelas. Dengan pakaian serapi itu, Ares bahkan bisa membayangkan tubuh telan jang Alea di balik pakaian."Pakaiannya terlalu kecil ...," komentar Ale

  • TERPERANGKAP OLEHMU   8. Menantikan Sentuhan

    "Aku sudah siap!"Ares menatap tajam perempuan yang baru saja tiba di hadapannya dengan antusias. Lengkap beserta setelan kemeja biru muda dipadu rok span berwarna putih setinggi lutut."Kau mau bekerja atau menggoda pria?!" tanya Ares sinis sambil bersedekap dada.Alea memandangi penampilannya dari atas sampai bawah. "Apakah ini terlalu terbuka? Biasanya aku memakai pakaian seperti ini saat bekerja ...." Perempuan yang hari ini mengikat rambutnya tinggi menggumam bingung.Ares mendengkus namun tak ayal bangkit dan segera merangkul pinggang ramping sang istri. "Sudahlah, lupakan saja!" sahutnya kemudian menggiring Alea keluar rumah.Setelah keduanya pergi dengan mobil hitam metalic milik Ares, Alea terus tersenyum sepanjang perjalanan menuju kantor. Ares yang menyadari itu kali ini tidak berminat merecoki."Berarti kantorku dan kantormu berbeda lokasi, kan?" tanya Alea memastikan."Iya. Tenang saja, jaraknya sekitar satu koma dua kilometer dari kantor pusat. Aku tidak sering mengunjun

  • TERPERANGKAP OLEHMU   7. Ego yang Terluka

    "Dia benar-benar tidak pulang ...." Alea menggumam pelan sambil memandangi halaman kediaman Ares yang luas.Lily yang melihat majikannya tengah berdiri di ambang pintu utama dengan baju tidur berbahan satin berwarna soft pink, sontak berlari menghampiri dengan panik."Nyonya Alea kenapa berdiri di sana? Nanti masuk angin ...," ucap pelayan cantik itu membuat Alea menoleh gelagapan."Hah? Tidak apa-apa ... aku hanya bosan di dalam," jawab Alea kikuk."Tunggu sebentar, Nyonya!" pinta perempuan berseragam hitam putih itu sebelum kemudian berlari memasuki kamar Alea.Beberapa saat kemudian, Lily kembali dengan luaran pakaian yang tengah Alea kenakan. Saat ini, perempuan itu memang mengenakan baju tidur bahan satin bermodel terusan sebawah lutut. Sedangkan yang Lily bawa adalah jubahnya yang memiliki lengan panjang dan lebar serta bagian bawah yang longgar juga menjuntai sampai kaki."Tolong pakai ini, Nyonya ...," pinta si pelayan berambut sebahu yang diiyakan saja oleh Alea.Setelah meng

  • TERPERANGKAP OLEHMU   6. Sekarang Giliranku

    "Pilihlah!"Alea mendongak bingung menatap suaminya yang pagi ini melempar beberapa map di atas ranjang. Pria yang masih sibuk memasang dasi sambil berdiri itu tidak memberikan penjelasan lagi meski Alea menunggunya bersuara lagi."Baca itu, bodoh!" maki Ares gemas sambil menunjuk map yang berserakan di hadapan istrinya.Alea pun membuka tanpa bertanya lagi. Begitu melihat isi berkas tersebut, perempuan itu semakin mengernyit bingung."Untuk apa data jabatan dan jobdesk ini?" tanya Alea heran."Aku memberimu pekerjaan. Daripada kau bosan dan memilih mencoba hal baru seperti bunvh diri. Lebih baik kau menghasilkan uang," jawab Ares sambil berkacak pinggang.Alea yang tidak percaya dengan tawaran itu, sontak mengerjap terkejut. "Benarkah?! Aku boleh bekerja?!" tanya perempuan itu heboh.Sejenak, Ares ikut terkejut begitu menyadari istrinya bisa heboh juga. Biasanya, sejak kali pertama melihatnya, perempuan itu begitu pasif dan kalem. Bahkan saat Ares mengangkanginya semalaman, Alea tida

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status