Share

TERTIPU CINTAMU
TERTIPU CINTAMU
Penulis: Meng Shue

MELEPAS TAMBATAN HATI

"Happy anniversary yang ketiga, Sayang."

     Ucapan selamat dari Pras terdengar seperti petir di telingaku.

Sembilu menyayat hati, membuat hatiku gamang. Hancur berkeping-keping.

Haruskah aku tersenyum atau bahkan menangis? Entahlah, semua membuatku semakin tak berdaya.

     Sungguh aku merasa diriku terlihat hina di depannya.

Di saat kekasihku menyiapkan semua kejutan ini, aku malah menyiapkan batu untuk menyakiti hatinya. Sungguh kejam diriku.

     Belum hilang rasa haru yang menyesakkan hati, Pras kembali memberi kejutan baru.

Pria itu merogoh sakunya dan memberikan selembar kertas dan sebuah kunci mobil. Dengan ukiran nama yang indah di sana, HONDA.

“I-ini apa lagi, Pras?” tanyaku dengan suara bergetar menahan tangis. Aku sudah tidak bisa menahan luapan hati.

"Kenapa, Sayang? Apa ada yang salah? Bukannya ini yang kamu mimpikan selama ini?" tanya Pras dengan senyum lembutnya.

     Aku menggeleng lemah, dengan mata yang mulai memerah dan berembun di sana. Siap meluncurkan kristal-kristal bening.

"Sayang ... kamu kenapa? Aku ingin kamu bahagia, Sayang." Pras meraih kertas dan kunci mobil yang sedari tadi tergeletak di atas meja, tak tersentuh dan kembali berkata, " lihatlah, Sayang! Ini tiket pesawat ke Disneyland, tempat impian kita. Dan ini, kunci mobil idamanmu."

    Pras kali ini bangkit dan menuntunku menuju parkiran di halaman caffe. Lelaki itu menunjukkan sebuah mobil HONDA JAZZ berwarna putih.

Seketika mataku terbelalak, tak percaya. Sungguh ini hadiah yang teramat indah untukku.

    Aku gelengkan kepala berulang, tidak percaya dengan apa yang Pras lakukan untukku. Bulir-bulir bening mulai membasahi pipi mulusku. Membuat Pras semakin bingung melihat tingkahku.

    Ditariknya tubuh mungilku dalam pelukannya, mendekapku erat dan membelai rambutku manja. Sungguh terasa damai bersandar pada dada bidangnya yang kekar.

Membuatku semakin tergugu dan pilu.

"Pras!" Aku renggangkan pelukan, berusaha mengumpulkan sisa tenaga untuk mengungkapkan yang sebenarnya.

"Iya, Sayang," jawabnya penuh kelembutan.

"A--aku tidak bisa menerima ini semua, berikan saja ini pada kekasihmu nanti."

"Maksudmu apa, Sayang? Kekasihku ya kamu, cuma kamu," jawabnya seraya memegang pundakku.

     Matanya yang teduh menatapku berharap. Tangan kekarnya membelai rambutku, lalu mendekatkan bibirnya hendak menciumku. Aku berundur pelan, menegarkan hati untuk satu pernyataan yang teramat menyedihkan.

"Aku tidak pantas menerima semuanya ! Aku ingin kita putus !" teriakku dengan derai air mata. Ya, tidak pantas rasanya aku menerima segala ketulusan pria di hadapanku ini.

    Pras tersentak kaget, kekasihku itu mematung tanpa sepatah kata pun terucap dari bibirnya. Tidak tega rasanya melihat wajah yang penuh kebingungan itu.Aku berbalik ingin segera pergi dari tempatku berpijak saat ini. Namun, Pras tiba-tiba menarik tanganku hingga masuk dalam pelukannya.

    Lelaki itu memelukku erat, mencium keningku berulang. Perlahan dia meregangkan pelukannya dan kembali menatap mataku lekat.

"Apa pun keputusanmu, aku akan menghargainya. Namun, ingatlah satu hal, hatiku akan selalu untukmu. Dan mobil ini akan aku simpan hingga hatimu terbuka lagi untukku."

     Sungguh ucapan yang teramat indah bagi siapa saja yang mendengarnya, tapi tidak untukku.Gadis hina, penuh noda dan kepalsuan.  Aku membalikkan tubuhku  dan berlari menjauhinya. Membawa lara hati yang seharusnya hanya dia yang rasa. Terdengar teriakkannya memanggil namaku, namun tak pula membuatku berhenti berlari.

"Aku akan selalu menunggumu, Nining!" teriaknya lagi.

      ‘Pras, mengapa kau begitu baik hati. Aku tidak seharusnya mengkhianati cinta dan ketulusanmu,’ bisikku dalam hati sambil meneteskan air mata.

      Pagi ini aku berdandan secantik mungkin. Namun, tidak jua meninggalkan sisi sederhanaku yang sangat dikagumi oleh Pras. Kuakui ada rasa sesak di dalam dada, rasa bersalah karena telah mengkhianati cinta dan ketulusannya.

      Kenapa aku merasakan ragu dengan hubungan yang akan aku jalani selanjutnya, dapatkah Kevin menjadi imam yang baik untukku nanti? Aku masih gamang, terlebih saat aku melihat apa yang sudah ia siapkan di cafe tadi untukku.

      Tiga tahun aku menjalin hubungan dengannya dan selama itu dia tidak pernah berbuat  macam-macam. Pras adalah pria yang sangat baik juga setia.Aku ... akulah yang sudah mengkhanati kepercayaan dan cinta yang ia berikan padaku.  Pras tidak pantas mendapatkan aku yang sudah kotor.  Dia berhak bahagia dengan wanita yang jauh lebih baik dari diriku.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status