Share

Toko Buku

Penulis: DityaR
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-25 20:00:46

Aldani mengantarkanku ke toko jahit tanpa banyak bicara. Sepanjang jalan ke Pecang, aku akhirnya sadar, membuka toko buku itu sepertinya cara paling tepat buat menghidupkan jiwaku lagi.

Tapi aku butuh uang buat renovasi.

Mama Papaku?

Jangan harap. Papa mungkin tertawa dan Mama pasti bilang “jangan mimpi”. Mereka cuma mau aku balik ke Jakarta.

Setelah mampir ke Cherry Chumber buat beli kantong sampah besar, aku mulai membereskan barang-barang yang enggak dipakai sama Karin.

Aku bisa merasakan anxiety-ku mulai naik, jadi sudah saatnya menelepon rumah dan kasih tahu Mama Papa tentang rencanaku. Hal terakhir yang aku mau adalah Mama tiba-tiba datang ke Pecang. Jadi aku pencet nomor, taruh HP dan loss-speaker.

Mama angkat telepon cepat banget, seperti biasanya. ”Maya, gimana kabarnya?"

"Baik."

"Kapan kamu pulang? Mama baru aja ngobrol sama—”

"Ma."

Dia langsung diam. Dia tahu. Dia kenal aku lebih da
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • TETANGGA WITH BENEFIT   Ulang Tahun Mama

    Althaf masuk rumah sambil tutup mata. "Almorris, ih jijik. Pakai celana, napa!"”Orang kita mau mandi bareng, kok." Dia masih asik main Xbox sama Danny, bahkan enggak menengok ke arah Althaf."Kayak bayi, tahu enggak?” kata Althaf.Danny tertawa. "Aku enggak masalah lihat cabe rawitmu, Almorris.""Aku baru kelar shift, Althaf. Jadi mending kamu aja yang pakai penutup mata kalau emang enggak suka."Aku ambil sepotong pizza, rebahan di kursi, menikmati momen, enggak ada yang melirikku. Lagipula, dari kursi ini aku dapat view jelas ke trotoar, jadi aku tahu kapan Maya pulang.Saat mulai gelap, aku mulai khawatir, jangan-jangan dia enggak tahu jalan."Jadi, ulang tahunnya Mama," kata Althaf, duduk di sofa sebelah Almorris. Tapi dia nyempil di ujung terus menoleh ke arahku.Ada mobil berhenti di jalan, aku condongkan badan biar bisa mengintip dari jendela. Parkirnya tepat di belakang mobil Almorris, dan aku langsung

  • TETANGGA WITH BENEFIT   Mantan Kekasih

    ୨ৎ A L D A N I જ⁀➴Danny hampir gebrak aku di dalam Brine & Barrel. “Apaan sih?!” teriaknya, sampai-sampai aku susah menyusun kata.Gresellda itu sudah lima tahun lebih enggak pulang ke rumah. Melihatnya lagi sekarang, semua perasaan waktu kita masih kecil dulu langsung bangkit lagi.“Apa?” tanyaku.“Bukan aku belain dia ya, tapi kamu masih ada harapan sama Maya,”Nama Maya langsung bikin aku siuman.“Gokil juga tuh yang dia lakuin sama Alzian, ya?”“Yang soal lagu metal itu? Iya, tapi menurutku tuh Alzian tetap butuh ngewe biar move on. Cari cewek lain buat ngelupain Khalisa ... Nih, minum!” Danny sodorkan bir ke depanku. Entah kapan dia mengambilnya.“Bro, enggak semua masalah bisa selesai dengan ngewe sama cewek.” Aku teguk bir biar adem. “Dia kelihatan masih baik-baik aja kok.”“Masih sama aja, cewek yang doyan duit.” Danny dari dulu memang benci banget sama Gresellda, dari jaman SMA. Dan aku mengerti kenapa. “Aku, sih pilih Maya daripada dia, sampai kapan pun!”“Sejak kapan kamu

  • TETANGGA WITH BENEFIT   Hubungan yang Sebenarnya

    Setelah makan, kita keluar ke trotoar. Alzian sama Danny lagi otak-atik tenda.“Eh, kalian enggak perlu repot begini,” kataku.“Ya daripada kamu keseleo lagi,” jawab Alzian, jelas melirik Aldani di belakangku.Aku kaget melihat Danny ikut membantunya.“Kayaknya, karena kamu udah mutusin buat tinggal di sini,” kata Danny waktu dia sudah turun, “Mending sekalian kita bantu buat grand opening aja.”Kita semua menengok ke arah tenda yang ada tulisan The Libraria di atasnya. Aldani berdiri persis di belakangku. Walaupun dia enggak menyentuhku, keberadaannya berasa banget.Sage dari Mellow Mug keluar sambil tepuk tangan. “Keren banget!” teriaknya dari seberang jalan.Roaster muncul dari toko daging, dan untuk pertama kalinya aku lihat senyum di wajahnya. “Selamat datang, tetangga baru.”Beberapa orang Pecang juga sempat mampir, bilang kalau mereka excited menunggu grand opening tokoku, dan jujur saja, ada rasa bahagia

  • TETANGGA WITH BENEFIT   Di Kantor Aldani 💋

    ୨ৎ M A Y A જ⁀➴Aku bersandar ke bahunya Aldani, pura-pura ikut memperhatikan sesuatu di layar komputernya.  “Lihat, nih,” kata Aldani, menunjukkan sel kosong di Excel.  “Oh, iya, aku ngerti.”  Danny masuk, terus berhenti di tengah ruangan, memperhatikan posisi kita.  “Kayaknya kalian jadi sange gara-gara angka, ya?” Dia memutari meja Aldani, sama sekali enggak menengok ke layar, langsung tergeletak di kursinya.  Kalau saja dia tahu, Juniornya Aldani lagi tegang di bawah sana gara-gara beberapa menit yang lalu, tangannya sempat bermain di dadaku. Dan sumpah, aku ingin banget tangan itu balik lagi ke situ.  “Aku lapar banget. Mau aku bikinin sesuatu di dapur?” tanya Aldani.  Karena aku memang enggak pernah nyaman setiap kali ada Danny, jadi aku langsung mengangguk. Sambil ambil HP, aku bilang, “Aku cuma mau nge-chat Alzian, minta dia nurunin tangga.”  Danny

  • TETANGGA WITH BENEFIT   Gosip Radio

    Saat jam makan siang, aku akhirnya berhenti menelepon dan bereskan tumpukan kertas laporan akhir bulan. Danny lagi keliling mengunjungi beberapa toko yang jual bir kita. Aku senang bisa ada di sini sendirian, soalnya dia benci banget kalau harus urus administrasi. Dia pasti mengeluh terus.Tiba-tiba siaran ulang segmen Derrin pagi ini muncul di radio. Aku melenguh kesal. Separuh diriku ingin matikan, tapi separuh lagi penasaran kalau jangan-jangan dia sebut namaku atau Maya.“Kalian tahu, enggak hal yang paling kubenci waktu tinggal sekota sama saudara-saudaraku?” tanya Derrin ke co-hostnya, Noa. Noa sudah lima puluhan, tapi antusias banget kalau Derrin mengosipkan keluarga. “Aku tuh benci banget kalau harus dengar kabar tentang kehidupan seks mereka. Itu bikin aku ngebayangin hal-hal yang ga seharusnya.” Derrin pura-pura batuk ke mic.Noa tertawa. “Oke, jadi apa hot news kita hari ini?”Derrin langsung menceplos, “Saudara tiriku, Aldani Sunya, ud

  • TETANGGA WITH BENEFIT   Berangkat ke Kantor

    ୨ৎ A L D A N I જ⁀➴Aku meninggalkan Maya tidur semalam, buru-buru pakai baju terus kunci pintu. Soalnya ini pertama kalinya aku punya hubungan model begini, jadi, ya aku pikir lebih baik buat ikuti aturan saja, kalau dirasa menyebalkan, aku bisa saja langsung meninggalkan dia.Danny muncul di dapur lewat pintu belakang setelah lari pagi. Aku kira dia masih molor. Sementara aku lagi pegang nampan isinya dua potong roti sama dua yogurt buat dibawa ke atas.“Katanya kita ada tamu, ya?” Danny melirik nampanku, terus geleng kepala. “Kamu ngapain?”“Ya, masa aku biarin dia kelaparan.”"Kamu emang lebih baik daripada aku.” Dia buka kulkas, ambil jus sayur kesehatannya itu.Aku taruh nampan di meja, kayaknya ini saat yang tepat buat bereskan masalah. Apalagi aku sudah mulai merasa risih sama Danny. Aku enggak mau pas nanti waktu aku sama Maya lagi hampir orgasme terpikirkan, bagaimana kalau Danny enggak suka sama dia?Jadi aku l

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status