Share

3. MIMPI BURUK

Seorang gadis tampak berlari tunggang langgang menuju sebuah rumah besar di tengah hutan.

Pakaiannya sudah penuh lumpur dan compang-camping.

Bahkan darah segar menetes dari beberapa bagian tubuhnya yang terluka akibat ulah keji seseorang.

Gadis itu berlari meminta pertolongan pada si penghuni rumah yang dia datangi. Sayangnya, rumah itu sepi seperti tak berpenghuni.

"Apakah ada orang yang bisa menolongku? Tolong aku... Ada orang yang ingin membunuhku!" Teriak gadis itu sembari menangis.

"Tolong... Tolong aku..."

Kepalanya menoleh ke segala arah sekedar waspada takut-takut si pembunuh sudah dekat.

Susah payah gadis itu melangkahkan kakinya menaiki anak tangga berharap barangkali ada orang di atas sana yang bisa menolongnya, tapi naas, sebuah tangan berhasil menarik kaki si gadis hingga tubuh ringkih gadis itu terseret menuruni tangga dan berakhir di lantai dingin dengan beberapa luka memar.

Kepala gadis itu menggeleng dengan suaranya yang terdengar lirih dan memelas dia memohon pada sosok mengerikan dihadapannya supaya tidak menyakitinya lagi.

Sudah cukup tubuhnya menjadi bulan-bulanan sosok itu hingga dia hampir saja kehilangan nyawa.

Namun sepertinya Tuhan berkehendak lain sehingga memberinya kesempatan untuk bisa melarikan diri. Meski saat ini, dia merasa tak lagi memiliki harapan apapun. Tubuhnya sudah benar-benar lelah. Dia tak mampu lagi berlari. Bisanya hanya terseok mundur di lantai dingin itu, berharap sosok dihadapannya kini berbelas kasih padanya.

Sebuah parit yang berada digenggaman sosok manusia dihadapannya sudah terayun ke atas hendak menebas leher si gadis yang menjadi mangsanya, ketika seseorang lain justru datang dari arah tak di sangka-sangka.

Sosok manusia iblis itu pun rubuh dengan bersimbah darah tepat di sisi sang gadis yang ketakutan.

Hingga saatnya, tatapan si gadis bertemu dengan sosok lain yang baru saja menyelamatkan nyawanya.

"Gibran?" pekik sang gadis.

Lalu dia terbangun.

Peluh bercucuran disekujur tubuhnya.

Napasnya tersengal tak beraturan.

Ternyata, kejadian mengerikan yang baru saja dia rasakan hanyalah mimpi.

Sebuah mimpi buruk yang sepertinya terasa sangat nyata.

Gaby menutup wajahnya yang kini malah tertunduk dalam tangis. Entah kenapa, perasaannya mendadak sedih.

Kenapa dia jadi seperti ini lagi?

Padahal sebelumnya, dokter spesialis kejiwaannya sudah mengatakan bahwa Gaby sudah sembuh dari luka traumatik pasca kehilangan sang Ibunda tercintanya dahulu.

Apa mungkin, mimpi-mimpi buruk itu kembali hadir akibat perasaan bersalah yang Gaby rasakan terhadap seseorang?

Sejauh ini, Gaby memang sangat menyesali perbuatannya.

Perbuatannya yang telah membuat Gibran tersakiti.

Sudah bisa Gaby pastikan, saat ini Gibran pasti sangat membencinya.

Gaby masih menangis, hingga setelahnya dia teringat sesuatu.

Dengan gerakan secepat kilat, Gaby menghapus air matanya dengan punggung tangan dan berkata dalam hati untuk tidak lagi larut dalam ketidakberdayaannya hanya karena soal cinta.

Gaby tak mau terlihat lemah dihadapan lelaki. Terlebih lelaki itu adalah Gibran. Bagus jika memang Gibran kini membencinya karena memang itu yang Gaby harapkan atas tindakannya kali ini.

Besok, adalah hari pernikahannya dengan Gibran dan Gaby harus menyiapkan pengajuan persyaratan kontrak pernikahan antara dirinya dengan Gibran.

Wanita bergaun tidur mini itu bangkit dari tempat tidur untuk mengambil secarik kertas dan pulpen lalu dia duduk di depan meja rias.

Sejenak, Gaby menatap wajahnya yang pucat di cermin.

Dulu, sewaktu nyokap lo ninggalin lo di saat lo masih sangat membutuhkan dia, lo bahkan hampir mati karena nggak bisa menerima kenyataan.

Dan sekarang, Gibran!

Dia itu mengidap penyakit yang sama seperti penyakit yang dulu merenggut nyawa nyokap lo, Gab!

Kalau lo tetap mengikuti hati lo untuk menerima Gibran, apa lo sanggup menerima kenyataan kalau suatu hari nanti Gibran akan pergi ninggalin lo seperti nyokap lo dulu?

Gaby masih larut dalam pikirannya sendiri. Hingga setelahnya dia menggeleng cepat.

Nggak Gab!

Cowok yang sehat masih banyak!

Cowok yang perfect masih banyak!

Dan lo nggak akan kehabisan stok cowok dengan penampilan lo yang sekarang.

Masalah cinta, itu belakangan!

Hingga setelahnya, Gaby pun mulai menulis poin-poin kontrak pernikahan yang akan dia tanda tangani bersama Gibran besok selepas acara pernikahan mereka.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
ida Sari
jadi Gaby ga mau menikah sama Gibran Krn dia takut kehilangan untuk yg ke sekian kalinya orang dia sayangi..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status