Share

Alexandra Vs. Natasha

Ketegangan mulai terjadi beberapa hari ini. Sekretaris Natasha begitu berang, di meja kerjanya berkeluh kesah tidak dapat mengakses data perusahaan milik Gabriel Nostra.

"Romano, apa servers perusahaan kita sedang bermasalah? Pekerjaanku makin menumpuk, beberapa clients meminta balasan email soal persetujuan project proposal dengan Gabriel Nostra!"

"Coba kau tanyakan langsung ke Gabriel atau assistant pribadinya."

"Damn it! Gadis itu merusak pekerjaan selama ini aku susun susah payah. Datang seenaknya mengambil milikku, akan kubalas perbuatannya!"

Romano bersikap santai menghadapi sikap Natasha yang mulai resah. Apa pun yang dilakukan oleh pengkhianat itu, terus di amati. Tingkah laku wanita jalang itu makin berubah sejak bermalam di kediaman musuhnya. Ia mendapat laporan karyawan IT di mana Natasha mencoba meretas data perusahaan dan tidak berhasil dalam beberapa hari ini. Satu minggu ini tampil acak-acakan, tak ada wajah sendu merayu. Watak aslinya mulai bermunculan.

Seluruh karyawan di semprot mulut Natasha saat sedang berdekatan dengannya. Akhirnya keributan pun terjadi. Dari jauh, Romano pun turut mengawasi bagaimana sekretaris jalang menantang assistant pribadi sang mafia. Hiburan yang menyenangkan!

Di lantai 3 semua bermula, ketika gadis itu menemui salah satu pekerja Gabriel Nostra menanyakan documents penting kelanjutan project kolega perusahaan. Data logistic mereka tidak sesuai dengan di gudang. Alexandra mengecek berkali-kali di bagian produksi, pengiriman, tanda terima barang di pihak clients.

Ada pengkhianat di dalam perusahaan berani memanipulasi sang mafia, Gabriel Nostra. Bardolf tak bisa mengelak lagi, langsung mengontak Natasha di lantai atas, dekat ruang kerja penguasa meminta perlindungannya. Sekretaris Natasha mendatangi mereka berdua.

"Hey Camorra, apa yang kau lakukan dengan Bardolf? Ia anak buahku, bekerja di bawah perintahku!"

"You fucking shit! Apa perintahmu lebih berharga, dari seorang Gabriel Nostra?"

Bardolf ketakutan, assistants pribadi sang mafia terlihat biasa, tapi lidahnya begitu tajam. Ia tak menyangka gadis itu begitu berani melabrak sekretaris yang sering terlihat bercumbu dengan bossnya. Seketika martabat Natasha jatuh di mata karyawan lain. Tak ada perlawanan sebelum ini, sekretaris yang sering memaki menyudutkan pekerjaan mereka. Laporan negatif sering di sampaikan ke Gabriel Nostra. Pengawal Romano yang kejam siap mengeksekusi tubuh mereka menjadi beberapa bagian.

Hari ini keadaan sungguh berbeda! Semua berdiri menyaksikan Alexandra Camorra beraksi. Bardolf merasakan kemenangan Natasha, tapi kenyataan malah memperburuk situasi mereka berdua. "Aku peringatkan, Bardolf! Berikan semua arsip client dan daftar logistic milik Gabriel Nostra, sekarang!" Alexandra tidak bisa menahan emosinya lagi. "Tidak! Aku hanya menuruti perintah dari Natasha bukan cecunguk seperti kau!" balas Bardolf tak peduli.

ZREPP!

Gadis itu mengambil pisau pembuka surat dalam tumpukan alat tulis. Dan langsung menancapkan ke tangan besar Bardolf yang berada di atas meja kerjanya. "Arghhhh, biadab kau Camorra!" Bardolf berteriak kencang. Mengagetkan seluruh orang yang menonton mereka berdua, melawan assistant pribadinya Gabriel Nostra. "Apa kau ingin pisau ini berpindah, tertancap di jantungmu, Bardolf?" ancam Alexandra sekali lagi. Bardolf tidak terima perlakuannya, makin memaki. "Kau bajingan kecil, Camorra. Akan kubalas perbuatanmu ini nanti!"

BUKKKK!

Ulu hati Bardolf terhentak kuat, terjatuh ke lantai yang keras. Tangannya masih berdarah-darah, membasahi karpet di ruang kerjanya sendiri. "Romano, lemparkan orang ini keluar! Kau periksa semua barang miliknya. Ia telah merampok logistic Gabriel Nostra. Catat baik-baik profilenya dan cari data keluarganya, jika berani membocorkan lagi database perusahaan ini!" teriak Alexandra keras.

"I got it, Camorra!" Romano menyuruh dua pengawal lain, secepatnya menyeret Bardolf ke luar kantor. Tugasnya menjadi lebih mudah, ternyata gadis itu cerdas dari yang ia pikirkan sebelumnya. Alexandra Camorra mampu mendeteksi seorang pengkhianat di dalam perusahaan. "Kalian aku peringatkan tak terkecuali kau, Natasha. Bekerjalah sebaik-baiknya mulai saat ini!"

Gadis mungil itu bergegas pergi. Pisau pembuka surat masih berlumuran darah Bardolf di serahkan ke Romano. Pekerja di lantai 3 diam kaku tak bersuara, melanjutkan pekerjaannya masing-masing. Tak boleh ada kesalahan mulai hari ini.

***

Natasha membuat ulah lagi di ruang kerja sang mafia. Laporannya terdengar begitu mendayu-dayu diiringi isak tangis sang drama queen. Alexandra tiba tak lama, suara tangisan dan teriakan keras perempuan jalang itu memekakkan telinga siapa saja. Gabriel Nostra duduk di kursi besarnya sambil mengisap cigarette. Hembusan asapnya seolah mengabaikan cerita dan intrik sekretarisnya. Ia pun menikmati suasana tegang di dalamnya.

Tak terkecuali Romano tiba melihat adegan berikut oleh aktris kawakan seperti Natasha. Keduanya tersenyum tersembunyi di wajah mereka yang tak peduli, seorang pengkhianat tetaplah pengkhianat! Mereka akan menghukummya lebih kejam lagi, perlahan dan pasti. Gabriel menanyakan keributan yang terjadi di lantai tiga, di depan karyawannya. "Ada apa dengan kalian berdua huh?"

Natasha mengadu. "Gabriel, assistantmu sudah gila! Tangan Bardolf dilukai olehnya, buktinya ada di pegang Romano sekarang!" Mata Gabriel memandang pengawalnya. "Oh begitu, Romano berikan alat bukti itu padaku!" Melihat sebuah pisau kecil pembuka surat, tidak terlalu tajam tapi lumayan membunuh pengkhianat ini pelan-pelan.

Sekarang giliran Natasha mendekati don juan, pujaan hatinya. Menaklukkan cinta sang mafia, menggunakan trik sensual andalannya selama ini.

Buktinya beberapa malam ini cukup berhasil dilakukan pada Tuan Antonio. Semua masalah baginya bisa selesai di atas ranjang, di atas tubuh yang molek.

Sayangnya tidak semudah itu! Gabriel Nostra mengetahui lebih dulu. Romano menutup asset pribadi Natasha berhubungan dengan perusahaan.

Kepemilikan apartment, mobil mewah dan rekening tabungan dibekukan oleh Gabriel Nostra. Sang mafia menunggu keparat Natasha mengemis dan bersimpuh di kakinya. Lalu menembak kepalanya yang sudah sengaja berpikir mengkhianati dirinya dan koleganya.

Tangan lentik bermain di dadanya, kemeja putih halusnya mulai kusut direnggut kasar oleh sekretarisnya. "Oh Gabriel, kenapa kau diam saja? Aku ingin kau menghukum mati assistant pribadimu yang barbar itu!" Natasha terus merajuk. Gabriel memulai aksinya. "Tenanglah Natasha, aku segera menyelidiki. Apa kau ingin minum, sayang?" Tawaran minumnya diterima oleh sekretaris sialan itu lalu memeluk dirinya dengan erat.

Bibirnya lembut menyentuh di belakang lehernya. Menggoda Gabriel Nostra di hadapan assistant juga pengawalnya. Pemandangan memuakkan bagi Alexandra Camorra. Don Juan Gabriel Nostra melirik mata gadis itu, she's fucking jealous! Romano dan Alexandra menyingkir dari ruangan. Pintu kantornya di tutup rapat, membiarkan apa yang terjadi di dalam bukan urusan mereka lagi.

Tugas Alexandra Camorra telah selesai. Urusan pribadi sang mafia, bukan urusannya. Ia segera keluar dari gedung itu menyingkir jauh-jauh melupakan apa yang terjadi tadi. Cemburu? No Way! Ia bukan kekasih Gabriel Nostra, hanya bekerja di perusahaannya! Tak ada waktu baginya memikirkan yang dilakukan mereka di ruang kerja bedebah itu. Hatinya tak perlu kecewa.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status