Share

Natasha Pengkhianat!

Pengawal Romano datang tergesa-gesa ke ruang makan dan membisikkan sesuatu pada Gabriel Nostra. Julian dan Alexandra ikut memandangi keduanya, pasti berita penting di bawa Romano hingga mereka tidak boleh mendengarnya. Alexandra tak tahan lagi, instingnya mulai bekerja.

"What's going on, Gabriel?"

"Nothing! Habiskan makan malamnya, nanti kita bicara. Julian akan kembali bertugas ke rumah sakit. Pengasuh Elisa segera membawa adikmu kembali beristirahat di kamarnya."

"Donee--ee. Aku sudah selesai makan, Zio Gabriel. Bolehkah aku mencium pipimu sebelum pergi ke kamarku?"

Gabriel Nostra mengangguk. Angela mengelap mulutnya sampai bersih dengan tisu makan. Ia beranjak dari tempat duduknya menuju Gabriel, meraih bahunya yang bidang dengan kedua tangan mungilnya. 

Sang mafia terlalu tinggi bagi anak kecil itu, tangannya memeluk Angela lalu memangkunya agar bisa lebih dekat lagi. "Grazie Zio Gabriel, makanannya enak dan aku jadi mengantuk karena sudah kenyang. Besok pagi, aku mau sarapan buatanmu lagi. Ciao!" ujar Angela senang.

Kiss kiss, dua kali mendarat di pipi kiri dan kanan Gabriel. Kemudian Angela segera turun dari pangkuannya, kini giliran Julian lalu ke Alexandra.

Wajah kakaknya begitu kesal melihat sikap manja adiknya ke sang mafia, adiknya sudah dibawa pengasuh Elisa ke kamarnya.

"Gabriel, kau sungguh keterlaluan memanjakan Angela. Ia menyangka hidup di sini selamanya. Hentikan sikap konyol dirimu terhadap adikku!"

"Why not Camorra, you fucking jealous. Kalian boleh tinggal sampai kapan pun kau mau. Puri ini terlalu besar bagiku, jika aku dengar kau protes lagi tentang keputusan menerima kalian di sini. Besok pagi akan ku seret kau dari tempat tidurmu langsung ke kolam renang!"

"Damn you!"

Alexandra langsung pergi meninggalkan Gabriel dan Julian menuju kamarnya. Akhirnya Julian mengerti yang terjadi di antara dua orang yang bertengkar di depannya.

Makan malamnya sudah selesai. Drama tadi cukup menghibur. Membayangkan, seandainya ia yang menjadi Gabriel.

Mungkin makan malam akan di akhiri dengan gadis itu sebagai makanan penutupnya. Dan senyum Julian membuat sahabatnya curiga. Pikiran kotor merajai Julian saat ini.

"Kenapa senyummu seperti itu? Kau ingin mengejekku lagi huh!"

"Minta maaf-lah segera padanya, Gabriel! Kau hanya mengulur waktu sia-sia. Jika sayapnya sudah sembuh, maka gadis itu akan terbang jauh meninggalkanmu!"

"Apa maksudmu berbicara begitu?"

"Gabriel, percuma kau lulus cum-laude, bergelar mafia kejam, tampan dan don juan jika tidak bisa menaklukkan hatinya. Kau ingat bukan, pepatah Roma tidak bisa di bangun dalam semalam apalagi soal hubungan kalian. Berdamai-lah dengan hatimu!"

"Grrr ---- kau terlalu mencampuri urusanku. Pergilah bekerja!"

"Okay Dude, lain kali undanglah aku makan malam. Senang menyaksikan tontonan drama dari perjumpaan sampai ke percintaan kalian. Aku harap semua berakhir happy ending!"

"Bedebah kau!"

BUKK! Untunglah hanya sebuah tisu bekas makan Gabriel yang di lemparkan ke arah Julian. Bukan sebilah pisau tajam yang dipakai memotong daging steaknya. Julian kembali menertawai sang mafia, seorang Gabriel Nostra harus terus naik darah menghadapi keluguan kedua gadis yang berada dalam satu atap dengannya.

Sahabatnya sungguh beruntung, tidak hanya mendapatkan kakaknya tapi adik kecilnya yang manis ikut menyemarakkan isi seluruh puri Milano yang terlalu horor. Tanpa kehidupan nyata di dalamnya.

Romano menghormat pada sahabat Gabriel Nostra saat mengantarkan keluar dari Puri. Lalu kembali ke dalam menemui bossnya di ruang kerja.

"Kau sudah makan malam, Romano?"

"Aku sedang menunggu kabar informanku yang sedang memantau di kediaman bajingan Antonio!"

"Natasha berada di sana?"

"Kau tidak perlu cemburu, Gabriel! Dia hanya sampah sekarang. Pasti kau sudah tahu alasan wanita jalang itu mengapa ada di pelukan pria tua itu sekarang!"

"Bastardo! Mulai besok kau kunci semua arsip penting perusahaan, pindahkan ke server lain agar ia tidak bisa mengakses data apapun. Gunakan cara manis, agar ia terperangkap ke dalam jebakan kita. Perempuan jalang itu menyusahkan hidupnya sendiri!"

"Mungkin aku bisa mendapatkan manfaat juga. Ikut menikmati seluruh tubuh dan wajahnya yang cantik, sebelum aku patahkan batang leher dan dagu angkuh itu!"

"Take your chance! Jangan sia-siakan, Romano!"

"Kau harus lebih berhati-hati, Gabriel. Kantormu kini d jaga beberapa pengawal. Natasha sudah berani bermain kasar dengan mendatangi musuhmu, Antonio. Ini semua berhubungan dengan Camorra, kalian berdua sasaran mereka!"

"Aku tidak bodoh, Romano! Hanya perlu sedikit mengulur waktu untuk menghancurkan Antonio sampai ke akarnya. Jika benar Camorra keponakan Zio Anthony Marriott, aku rasa pertempuran semakin terbuka lebar. Antonio bedebah itu segera di larung ke laut Mediterranean!"

"Kau yakin itu? Kekuasaan dan kekuatan mafiosi Sisilia Zio Anthony di Napoli sangat besar!"

Just wait and see! Gabriel Nostra terus berusaha menutupi jejak Alexandra Camorra demi keselamatan dirinya dan adiknya. Semua keadaan berbalik 360° semudah dirinya membalikkan tangannya.

Orang-orang yang berkhianat terhadap sang mafia muda Gabriel Nostra segera mendapatkan balasan yang setimpal. Tak kecuali Natasha, sekretarisnya. Perempuan brengsek itu membawa banyak mala petaka dan bencana, ia harus segera menyudahi kesalahannya.

Zio Anthony Marriot sedang mengatur sesuatu di luar dugaan mereka, Gabriel merasakan itu. Sikapnya yang berwibawa penuh kehati-hatian dan koneksi besar dalam lingkungan mafia Sisilia harus diperhitungkan oleh musuh-musuhnya.

Alexandra dan Angela Camorra bukan dari kalangan biasa. Mereka berdua berasal dari keluarga mafia tanpa disadari sebelumnya. Perlindungan keamanan berlipat ganda agar mereka jauh dari banyak masalah.

Gabriel Nostra menunggu konfirmasi yang dibutuhkan oleh Zio Anthony mengenai keponakan yang disayanginya sebelum melakukan penyerangan yang berbahaya ke lawan bisnis mereka.

Orang tua Gabriel Nostra dan Alexandra Camorra terpaut dalam satu benang merah yang sama dalam masa lalu mereka. Sungguh Gabriel tidak menyangka, jika semua masalah satu persatu makin terkuak.

Orang-orang yang berusaha melukai kedua gadis itu tak lama lagi menuai balasan yang manis, nyawa dibayar nyawa. Kehilangan keluarga yang dicintainya sebagai luka yang tak pernah bisa dilupakan begitu saja.

Sang mafia muda terus menuntut balas, kali ini ia bisa berkolaborasi dengan gadis itu memukul balik lawan dengan kemampuan yang telah diasahnya dalam beberapa tahun ini memegang perusahaan ayahnya, Frank Nostra.

Teka-teka kehidupan masa lampau bukan lagi penutup cerita yang apik. Natasha pengkhianat mulai memainkan emosi sang mafia Gabriel Nostra, perempuan jalang itu berhubungan dengan mafia lainnya, tanpa tahu kematian juga mengikuti takdirnya.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status