Share

Bagian 21

Kepalaku sesekali melongok ke sana kemari, melihat keadaan yang masih aman terkendali. Aku merasa lega karena pelarianku ini sepertinya akan berhasil. Setelah kurasa semuanya aman, maka ku putuskan saja untuk langsung mencari jalan sekaligus melarikan diri dari si pemaksa.

Kuharap, dia tidak akan menemukanku dengan mudah. Setelah mempercepat waktu sarapan dan buru-buru berpamitan pada tante Netha sebelum anaknya terbangun, kali ini aku harus berhasil dengan misiku.

Aku mendecak sambil menggaruk kepala, taksi pun rasanya tidak sedang berpihak kepadaku. Saat aku membutuhkan, justru dia malah tidak  muncul sama sekali. Huft....

Aku melenguh panjang. Berharap rencanaku bisa berjalan lancar tanpa hambatan. Setelah semalam dia hampir membuatku mati karena kesal,  aku jadi semakin risih berada di dekatnya. Dan lagi, ada apa dengan jantungku?

Saat semalam dia menatapku sangat intens, jantungku malah lang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status