'Dan aku akan berhenti menangis, berhenti merasakan. Berhenti memikirkan tentang dirimu, sayangku. Mulai sekarang, aku tidak akan menangis lagi.'
[Lee Hi – HOLO]
...
Sekitar pukul setengah satu siang, Hajin yang saat itu akan mengunjungi kantor Ethan seperti yang biasa dia lakukan. Hajin di sambut dengan sebuah teriakan caci maki, berasal dari ruangan Ethan yang sedikit terbuka di depannya.Lalu setelah itu, seorang lelaki setengah baya keluar dari ruangan Ethan saat Hajin menunggu urusan si pemilik ruangan bersama bawahannya selesai, di luar ruangan Ethan. Dengan raut wajah tidak mengenakan, dan penuh kekecewaan lelaki bawahan Ethan itu keluar dari ruangan Ethan dan melewati Hajin.
Kedua manik bulat Hajin memerhatikan punggung si lelaki tersebut yang terlihat lesu dan kelelahan, kasihan sekal
Dojun sudah merencanakan hal ini selama beberapa hari belakangan, cara memasuki rumah sakit besar yang dipenuhi penjagaan ketat dan kemudian menyusup ke dalam ruangan dimana Sara berada.Dengan bantuan beberapa orang bayaran yang Dojun bawa, Dojun bahkan mampu merusak aliran listrik di hampir seluruh bagian Rumah Sakit meski tidak semuanya. Lalu beberapa keributan dari orang-orang yang sudah Dojun bayar di beberapa lantai yang dekat dengan ruangan Sara.Tidak sulit untuk Dojun mengetahui dimana Sara ditempatkan, karena di sana ada satu lantai VVIP yang disewa hanya untuk satu pasien. Tentu saja Dojun tahu siapa orang yang kelebihan uang sampai menyewa satu lantai itu.Ditengah keributan tersebut, Dojun diam-diam menyusup masuk ke dalam ruangan Sara sekitar pukul tiga dini hari dengan tergesa-gesa karena kekacauan yang dia buat tidak akan bertahan lebih dari dua menit saja.Untungnya bodyguard yang berada di lantai tempat Sara, dan menjaga wanita itu berha
'Kau berdiri di sana, menatapku dengan senyum tipis. Kau tepat di hadapanku, namun terasa sulit untukkugapai. Lalu kau pergi, bersama ucapanselamat tinggal yang panjang'...Ada sesuatu yang berbeda, entah mengapa Ethan merasakan hal tersebut ketika dirinya sampai di lantai dua belas rumah sakit yang selama ini menjadi tempat Sara di rawat.Ethan tidak tahu apa itu, namun yang jelas sesuatu terasa aneh ketika Ethan keluar dari lift dan menemukan koridor lantaiVVIPmenjadi sepi pagi itu. Ethan tidak menemukan satupun bodyguard yang selama ini berjaga di dekat pintu lift, ataupun di sepanjang koridor.Ethan memang sengaja memesan lantai ini khusus untuk Sara, jadi tidak aneh jika tidak ada pasien lain di sana, Ethan tidak akan menemukan pasien lain di lantai ini dan itu bukan hal yang aneh mengingat di lantai dua belas ini hanya Sara seorang sebagai pasiennya.Tetapi anehnya, Ethan yang
'Meski semua hal tentangmu hanyalah sebuah kesakitan, aku akan tetap menyimpannya dan mengingatnya di dalam diriku. Meski itu sebuahtraumasekalipun.'..."Lee Ethan!"Teriakkan itu menggema, suara berat Hajin memenuhi koridor lantai itu. Beberapa bawahan Hajin berjengkit dengan wajah ketakutan, masing-masing dari mereka tahu jika Hajin sudah mulai emosi, itu artinya situasi sedang tidak baik-baik saja.Sekitar belasan bodyguard yang Hajin tugaskan di rumah sakit berkumpul berdiri di sepanjang koridor, menunduk ketakutan ketika Ethan keluar dari ruangan rawat Sara setelah sekitar satu jam berlalu sejak Hanse keluar dari sana, dan mengabarkan kematian Sara.Panggilan Hajin tidak di gubris Ethan yang tiba-tiba keluar dengan wajah dipenuhi amarah, dan meraih salah satu bodyguard dan melayangkan tinjunya berkali-kal
Saat ini Kim Jisang sedang kebingungan, dirinya kebingungan setengah mati. Sebelumnya semua masih baik-baik saja, hidupnya damai dan berjalan sesuai seperti yang selalu dirinya inginkan dan rencanakan. Atau terkadang keberuntungan sesekali menghampirinya ditengah itu semua, seperti kedatangan Ethan pada keluarganya sebagai contoh.Berkat Ethan Lee, semua koneksi bisnis dan juga jangkauan dari perusahaannya semakin menjalar bahkan hingga ke luar negeri. Si bocah Ethan benar-benar tidak main-main, Ethan bahkan dengan tanpa pikir panjang menerima kesepakatannya untuk membantu perusahaan bisnis The Kim’s miliknya yang di berikan ibunya, Kim Dain, sebagai balasan untuk Jisang yang menyetujui pernikahannya dengan Sara.Ditambah lagi di masa depan nanti, Jisang akan menjadi kakek dari pewaris Ethan Corp. Bukankah itu sangat luar biasa?Tetapi kesenangan akan semua itu hanya bertahan untuk sesaat saja, karena semua itu mendadak lenyap dalam sekejap mata, semuanya
Semuanya masih terasa bagai ilusi, Kim Taekyung dan Minjoon yang berdiri bersebelahan diantara kerumunan keluarganya memandang semua yang kedu matanya lihat dengan pandangan tidak percaya.Entah itu tentang Neneknya Kim Dain yang saat ini tengah mencoba menenangnya Minhee, Kim Jisang yang menatap penuh amarah pada Park Hajin, ataupun pada kenyataan tentang alasan mengapa dirinya berdiri di sini saat ini.Pada kematian Sara yang terasa bagai lelucon.Meski Taekyung sudah melihat dengan matanya sendiri, bahwa kematian Sara memang nyata. Tetap saja dirinya masih tidak mengerti, dan semuanya masih sulit untuk di percaya. Terutama ini terjadi tidak lama setelah apa yang terjadi pada Jooin.Seolah-olah mereka berdua saling membuat janji untuk mati bersama ditangan satu orang yang sama, dan di waktu yang sama. Benar-benar konyol bukan?Taekyung tidak tahu dengan orang lain, seperti Minjoon yang berdiri di sebelahnya dengan tatapan menyedihkan menyaksikan
‘Terima kasih, terima kasih telah hadir dalamkehidupan menyedihkanku. Terima kasih karena kedatanganmu, aku bisa belajar akan arti sebuah kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan, dan kehilangan. Meskipun hanya dipenuhi kepedihan dan luka, meski hanya ada kesakitan di sana. Aku tidak pernah menyesal bertemu dengan seseorang seperti dirimu.’-Lee Ethan-…"Aku tahu semuanya. Kau selalu seperti itu, melampiaskan semua emosimu pada anak-anakmu lewat kekerasan."Ethan mengalihkan perhatiannya dari Jisang yang terlihat tercengang tak karuan di tempatnya, beralih pada kamera awak media dan pejabat-pejabat ternama yang datang tengah berbisik-bisik."Kalian semua harus tahu, mereka ini hanya sekumpulan orang kurang waras." Menunjuk Jisang dengan dingin."Ah, seluruh dunia harus tahu tepatnya." Ralat Ethan.Wajah Jisang memerah menatap Ethan penuh amarah. "Keparat kau Ethan!"Dain yang sej
Lee Ethan berdiri sendirian, diantara riuhnya orang-orang memandang kagum pada dua manusia di atas altar di depan sana. Suara tepuk tangan memenuhi udara senja, bersama angin dingin pantai yang menyapu wajah Ethan.Berdiri bersama memori lama yang terperangkap dalam pikiran kosongnya, menatap pada Park Hajin yang tersenyum bahagia memegang tangan wanita yang mulai hari ini menjadi teman hidupnya untuk hari-hari di masa depan kelak.Suka cita tergambar dengan jelas di wajah Hajin, menatap penuh arti wanita di sebelahnya. Menimbulkan seulas senyum tipis tak kentara di sudut bibir Ethan,Dan waktu pun semakin bergulir perlahan, Ethan menyingkir dari sesaknya orang-orang yang mencoba mendekati tokoh utama hari ini. Menuju sudut yang cukup sepi dan jauh dari jangkauan orang-orang dengan satu gelas wine di tangan kanannya.Kedua maniknya memerhatikan setiap wajah yang tertangkap matanya dengan malas, dan ketika mentari yang berwarna oranye di ujung laut sana se
Cuaca hari ini masih seperti hari-hari sebelumnya, langit biru tanpa awan sedikitpun di sana terbentang luas di atas kepala Sara, yang saat ini sedang berjongkok di bawah pohon besar bagian belakang gedung sekolah.Satu batang rokok beraroma mint terselip diantara jemarinya, dengan pandangan menatap pada langit diatasnya Sara kembali menghisap asap nikotin yang kemudian memenuhi paru-parunya.Termenung memandang langit diatas sana dengan pandangan kosong, sambil meikmati dengan pasti asap rokok yang masuk ke mulut, kemudian menjalar menuju tenggorokan dan paru-parunya.Sara suka sensasi ini.Sara yang sibuk dengan dunianya, tidak menyadari kedatangan seorang lelaki paruh baya yang mendekat ke arahnya dengan pandangan tajam.“Kau lagi Kim Sara!”Sara terperanjat karena teriakkan tersebut, terkejut mendapati kedatangan seorang guru yang selalu saja menangkap Sara ketika bersantai di bagian belakang gedung sekolah sendirian.